VIDEO: Bangkit dari Pandemi COVID-19 Melalui Usaha Budi Daya Anggrek

VIDEO: Bangkit dari Pandemi COVID-19 Melalui Usaha Budi Daya Anggrek

Pandemi COVID-19 memaksa banyak sektor ekonomi terpuruk. Tak terkecuali yang dialami oleh seorang perempuan pengusaha jasa perjalanan wisata di Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun, dirinya tak mau pasrah dengan keadaan. Kini, bermodal ketekunannya membudidayakan anggrek, usahanya semakin berkembang dan menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Berada di kaki Gunung Raung, budi daya tanaman anggrek milik Rohimah, warga Desa Jambewangi, Kecamatan Songgon, Banyuwangi ini, terus berkembang. Meski tak berlatar belakang pendidikan pertanian, perempuan 45 tahun ini, sukses membudidayakan anggrek, yang kembali banyak diminati sejak pandemi COVID-19 melanda.

Usaha yang dirintis sejak enam bulan lalu berawal dari coba-coba, lantaran usaha biro perjalanan wisatanya terpuruk sejak pandemi Covid-19, kini budidaya anggrek yang ia geluti, mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi keluarga dan warga sekitar.

Bahkan, usaha budi daya anggrek ibu empat anak ini, mampu membuka lapangan kerja baru bagi warga sekitar. Di pekarangan rumahnya, kini terdapat ratusan bibit dengan 27 spesies tanaman anggrek yang berhasil dibudidayakan. Mulai dari anggrek jenis dendro, catleya, anggrek bulan, anggrek tanah, hingga anggrek hutan khas Gunung Raung.

"Jadi semua yang ada di sini masyarakat sekitar, termasuk para ahli anggrek. Kita punya ahli anggresk yang sudah berhasil membudidayakan," ujar pemilik budi daya anggrek Rohimah, seperti dikutip dari tayangan Liputan6, pada 19 November 2020.

Dalam sebulan, omzet budi daya anggrek ini mencapai Rp 20 juta. Para pembeli tak hanya dari Banyuwangi, tetapi luar kota, seperti Malang, Surabaya, Denpasar, hingga Jakarta. Mayoritas pembeli mencari anggrek jenis macropilo, yang menjadi varietas tanaman anggrek khas Gunung Raung.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 23 November 2020, 19:03 WIB

Video Terkait

Spotlights