BKSDA Sumsel Belum Mau Tangkap Harimau yang Terkam Warga

BKSDA Sumsel Belum Mau Tangkap Harimau yang Terkam Warga

Upaya penangkapan dengan cara menembak bius atau menggiring harimau agar tidak berkonflik dengan manusia belum akan dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, menyusul tewasnya beberapa orang akibat diterkam harimau.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Minggu (15/12/2019), konflik harimau dengan manusia diperparah dengan adanya illegal loging dan perburuan rusa dan babi hutan yang merupakan pakan harimau selama ini.

"Dari posisi TKP, yang masuk ke rumah harimau itu adalah masyarakatnya, sehingga kalau masyarakat masuk ke rumah harimau ini sangat riskan untuk terjadinya konflik," ujar Kepala BKSDA Sumsel Genman Suhelfi Hasibuan.

Kamis lalu, kepala desa, warga, polisi serta TNI mengevakuasi jasad Mustadi, warga Desa Pajar Bulan, usai diterkam harimau.

Beberapa hari sebelumnya, warga menemukan jejak kaki harimau di areal perkebunan kopi tempat korban sehari-hari bekerja.

BKSDA menduga harimau yang menerkam warga di kebun kopi berada dalam cakupan hutan lindung yang memang merupakan habitat harimau.

Ringkasan

Oleh Muhammad Gustirha Yunas pada 15 December 2019, 08:49 WIB

Video Terkait

Spotlights