Dokter Romi Harapkan Keadilan Usai Gagal Jadi CPNS karena Difabel

Dokter Romi Harapkan Keadilan Usai Gagal Jadi CPNS karena Difabel

Dokter gigi Romi Syofpa Ismael menyapa awak media usai menghadiri pertemuan tertutup dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di kantor KSP, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis pagi, 1 Agustus kemarin.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (2/8/2019), gagal menjadi CPNS di Solok Selatan, Sumatera Barat, karena difabel, Dokter Romi masih berharap haknya dipulihkan kembali. Karena hingga saat ini dia masih bekerja memberikan pelayanan kepada publik di puskesmas.

"Saya cuma berharap keadilan buat Ami dan keluarga untuk bisa hak Ami dipulihkan kembali, Ami tidak menginginkan kondisi seperti ini, Ami buktikan mampu bekerja walaupun duduk di kursi roda," kata dokter gigi Romi Syofpa Ismael.

Menurut Moeldoko, standar dalam seleksi CPNS sudah jelas, salah satunya presepsi tentang sehat jasmani dan rohani seharusnya tidak dikaitkan dengan disabilitas dan sudah diatur dalam undang-undang.

"Dari sisi kaum difabel itu memang ada yang kurang, tetapi itu sangat jelas sudah diatur undang-undang bahwa tidak ada pembeda," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Sementara itu, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia menerima kedatangan Dokter Ami di Jalan Salemba Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis siang. Pokja implementasi undang-undang disabilitas keluarkan empat rekomendasi terkait pembatalan kelulusan Dokter Romi sebagai CPNS oleh Bupati Solok Selatan.

Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan di antaranya mendesak Pemerintah Daerah Solok Selatan agar mencabut pembatalan CPNS Dokter Ami sebelum 2 agustus 2019.

Ringkasan

Oleh Muhammad Gustirha Yunas pada 02 August 2019, 10:04 WIB

Video Terkait

Spotlights