Aktivitas Gunung Bromo Meningkat

Aktivitas Gunung Bromo Meningkat

Asap putih cenderung kecoklatan keluar dari mulut kawah Gunung Bromo pada Selasa sore, 19 Februari kemarin dengan ketinggian antara 500 hingga 600 meter dari puncak kawah.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Rabu (20/2/2019), kondisi ini telah terjadi sejak dua hari terakhir dibarengi dengan keluarnya abu vulkanik dengan intensitas ringan.

Pada waktu-waktu tertentu, bau belerang juga cukup kuat tercium hingga ke lereng sekitar Gunung Bromo.

Meski aktivitas kegempaan yang tercatat seismograf masih dianggap lemah, di antara 0,5 sampai 1 milimeter, namun, gempa vulkanik sempat tinggi pada dalam rentang bulan Desember hingga Januari.

Kendati demikian, peningkatan aktivitas Gunung Bromo masih tidak mengubah status Gunung Bromo pada level waspada. Wisatawan dan warga diminta mematuhi imbauan agar tidak mendekat pada radius 1 kilometer dari kawah Bromo.

"Jarak aman masih 1 kilometer dari kawah untuk pengunjung," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Bromo Wahyu Adrian Kusuma.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sebagai pihak pengelola kawasan Bromo menganggap kondisi ini masih dianggap normal. Kendati demikian, pengunjung juga diminta hati-hati mengingat saat ini musim penghujan.

"Pengunjung hati-hati karena cuaca sering berubah sehingga kalau ada hujan pengunjung segera kembali," jelas Kepala Seksi I TNBTS Sarmin.

Peningkatan akvitas vulkanik Gunung Bromo kerap terjadi di saat musim penghujan di antara bulan November hingga bulan Maret. Seperti yang terjadi sebelum letusan besar di tahun 2010 lalu. (Muhammad Gustirha Yunas)

Ringkasan

Oleh Maria Flora pada 20 February 2019, 09:13 WIB

Video Terkait

Spotlights