Sukses

Kecelakaan Lamborghini Masih Jadi Sorotan Panas

Bahkan saking panasnya, situs berita asing juga ikut ambil bagian memberitakannya.

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan Lamborghini masih panas. Bahkan saking panasnya, situs berita asing juga ikut ambil bagian memberitakannya. Efek domino juga terjadi, tatkala pembaca Otomotif Liputan6.com membuka arsip lama tentang kecelakaan Lamborghini di Kelapa Gading, September lalu.

Banyak yang berkomentar bahwa kecelakaan itu bukan lantaran kesalahan teknis mesin. Masalah keterampilan mengemudi juga disoroti.

1.Kecelakaan Lamborghini di Kelapa Gading Dikritik Media Asing

Inautonews mengkritisi si pengemudi yang tampaknya tidak benar-benar tahu apa yang harus dilakukan di balik kemudi supercar.
Sebuah Lamborghini Gallardo mengalami insiden pada Minggu (6/9) lalu yang menabrak pengendara skutik. Kecelakaan yang terjadi di Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara ini menyebabkan seorang wanita yang mengendarai skutik harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Rupanya, insiden ini turut menarik perhatian media mancanegara, yaitu Inautonews. Menurut media asal Rumania tersebut, si pengemudi tampaknya tidak benar-benar tahu apa yang harus dilakukan di balik kemudi supercar, terlebih saat melalui kota yang padat lalu lintas.

2. Pembalap Sebut Pengemudi Lamborghini Surabaya `Tidak Seimbang`

Inilah video amatir yang didapat sesaat setelah kecelakaan maut itu terjadi.
Aksi ugal-ugalan pengemudi bernama Wiyang Lautner yang mengendarai Lamborghini merenggut satu nyawa dan melukai dua orang. Hal ini kemudian menimbulkan reaksi dari banyak orang, tidak terkecuali pembalap profesional.

Jimmy Lukita, pembalap ABM Motorsport yang baru saja memenangkan gelar juara umum kelas Super Retro di kompetisi ISSOM, punya pendapat sendiri. Menurutnya, kejadian di Surabaya tersebut adalah bukti ketidakseimbangan hidup.

3. Biar Mobil Tidak Mentok Polisi Tidur, Pakai Inner Liner

Body kit seperti di bemper depan sering mentok saat melintasi speed trap alias polisi tidur.
Sering kali pemilik mobil yang sudah terpasangi body kit terkendala ground clearance yang rendah ketika di perjalanan. Akibatnya, body kit seperti di bemper depan sering mentok saat melintasi speed trap alias polisi tidur.

Untuk mencegah agar body kit tidak retak atau bahkan pecah, PT Jilbert Kreasindo Kurnia selaku penyedia aksesori aftermarket yang dinamai inner liner. Komponen berbahan dasar karet ini posisinya berada tepat di bawah body kit.

(sts/gst)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini