Sukses

Potret Menembus Batas: Kelana Sejarah Muna Purba

Dugaan bahwa layang-layang pertama kali di dunia ada di Goa Sugipatani bukan tanpa dasar.

Liputan6.com, Jakarta Kapogiraha adhara, bukan sembarang adu kuda. Ini adalah kisah pertaruhan harga diri yang menjadi warisan raja-raja Muna, Sulawesi Tenggara.

Tak ada istilah menang kalah dalam perkelahian ini. Kuda jantan selayaknya jadi yang terhebat.

Bagi orang Muna, adu kuda adalah simbol harga diri yang selayaknya dipertahankan. Sebuah nilai yang dijaga dan terus digali.

Liang kabori, merupakan misteri kehidupan praserjarah masyarakat Muna tergores pada 130-an, situs berwarna merah pada dinding-dinding gua di perbatasan Desa Bolo dan Desa Masalili. Lohia, Muna.

Sesuai namanya, liang kobori berarti gua bertulis adalah goresan pemilik sebuah massa. Sebuah ekspresi pemikiran, hasrat dan cita-cita dalam coretan atau gambar pada dinding-dinding gua. Meintarano adhara atau pawang kuda.

Doa adalah satu yang tersisa. Budaya pada masa kerajaan, kuda menjadi simbol prestise, karena hanya dimiliki kalangan tertentu, terutama bangsawan. Selain sarana transportasi, kuda juga digunakan untuk berburu atau berperang.

Gambar cadas di liang sugipatani punya cerita sendiri. Gua ini tengah memancarkan pesonanya.

Berbagai lukisan purba atau ancient rockart menggelitik kesadaran baru. Budaya layang-layang dunia lahir pertama kali di sini.

Sulawesi yang ada di jalur utama antara pulau-pulau barat dan timur melahirkan anasir atau akar budaya yang beragam sejak zaman prasejarah.

Dugaan bahwa layang-layang pertama kali di dunia ada di Gua Sugipatani bukan tanpa dasar.

Analisa sejarah mengenai coretan cadas memperkirakan masa pembuatan layang-layang adalah pada masa epi paleolithic atau periode mesolitik, sekitar 9 ribu hingga 4 ribu tahun sebelum masehi.

Ini berarti, orang Muna telah mengenal dan bermain layang-layang jauh sebelum bangsa Tiongkok, yang selama ini dikenal sebagai tempat layang-layang berasal pada masa 2700 tahun sebelum masehi.

Saksikan selengkapnya tayangan keunikan goa bertulis yang menggabarkan asal muasal layang-layang yang ditayangkan Potret Menembus Batas SCTV, Minggu (7/5/2017), dalam tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.