Sukses

VIDEO: Rodiyah, Manusia Kayu yang Lebih Parah dari Sulami

Sudah 11 tahun Rodiyah hanya bisa terbujur di tempat tidur lantaran seluruh tubuhnya mengalami kaku.

Liputan6.com, Sragen - Di rumah berdinding papan di Desa Watubucu, Kecamatan Miri, Sragen, Jawa Tengah, Rodiyah menghabiskan hari-harinya. Sudah 11 tahun Rodiyah hanya bisa terbujur di tempat tidur lantaran seluruh tubuhnya kaku.

Bahkan, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (29/1/2017), kondisi Rodiyah lebih parah dibanding Sulami si 'manusia kayu' asal Kedawung, Sragen.

Tangan dan kaki Rodiyah sama sekali tidak dapat digerakkan. Persendian tangan dan kaki yang terlipat sama sekali tidak dapat diluruskan lagi.

Kondisi itu mulai menyerang Rodiyah pada 2006. Meski sudah berulang kali keluar-masuk rumah sakit, penyakit Rodiyah tetap tidak kunjung membaik. Ia pun kehilangan pekerjaan sebagai penjahit.

"Dulu kalau dipegang sakit badannya itu. Sekarang kan enggak sakit, tapi gak bisa ditekuk," kata kakak Rodiyah, Maesaroh.

Sementara itu, sejak dirujuk Rabu 25 Januari 2017 lalu, Sulami yang dijuluki 'manusia kayu' terus menjalani observasi dan pemeriksaan di Rumah Sakit Muwardi, Solo, Jawa Tengah.

Sulami juga sudah menjalani foto rontgent dan pemeriksaan laboratorium. Tapi, serangkaian pemeriksaan lain masih harus dijalani untuk memastikan penyakitnya.

Pengobatan Sulami diprediksi berlangsung lama dan melibatkan banyak dokter dengan berbagai disiplin keahlian. Namun, seluruh biaya perawatan Sulami akan ditanggung pemerintah.

"Melihat biayanya memang akan membutuhkan biaya yang agak lebih dibandingkan pasien-pasien biasa. Karena kita butuh melakukan pemeriksaan satu-persatu penyakitnya apa," kata Humas RSUD Muwardi Solo dr Elysa.

Sulami terserang penyakit yang membuat sekujur tubuhnya kaku sejak tahun 2000. Lantaran keterbatasan kemampuan ekonomi, pengobatan Sulami sempat terhenti. Pengobatan baru dilakukan kembali setelah kondisi mendapat perhatian dari pemerintah.

Simak tayangan video selengkapnya dalam tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.