Sukses

Kemarau Panjang, Danau Ketiga Terbesar di Indonesia Kering

Surutnya air di Danau Poso berdampak di ratusan hektare sawah di 3 desa Kecamatan Pamona Puselemba.

Liputan6.com, Banten - Kemarau panjang belum juga berakhir, padahal sumber mata air di seluruh wilayah di Indonesia sudah mulai mengering.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (16/10/2015), tanah mengering, tanaman pun meranggas mati. Seperti inilah kondisi lahan pertanian di Serang, Banten.

Sebanyak 72 kecamatan di Provinsi Banten dalam kondisi krisis air. Bagaimana tidak, dari Juni hingga sekarang, hujan hanya turun 3 kali dan itu pun dengan intensitas sedang.

Sungai pun semakin mengering. Jangankan untuk mengairi sawah dan kebun, untuk minum pun sangat kekurangan. Gagal panen juga terus terjadi.

Kemarau berkepanjangan tidak hanya mengeringkan tanah sawah dan kebun, namun juga danau. Seperti yang terjadi di Danau Poso, Sulawesi Tengah.

Danau terbesar ketiga di Indonesia ini kini bak lapangan bola.

Surutnya air di Danau Poso berdampak pada ratusan hektare sawah di 3 desa di Kecamatan Pamona Puselemba. Sawah petani mengering hingga gagal panen. Padahal Kecamatan Pamona Puselemba dikenal sebagai lumbung padi di Sulawesi Tengah.

Di Sampang, Madura, petani cabai terpaksa harus gigit jari. Akibat kurang disiram air, tanaman cabai yang mereka tanam tidak menghasilkan buah cabai yang baik. Pohonnya mengering, buahnya pun membusuk.

Nasib tak jauh berbeda dialami petani kacang. Pohon kacang yang mereka tanam 3 bulan lalu tak juga berbuah.

Pohon ini pun terpaksa dicabut untuk pakan ternak sapi.

Kemarau panjang akibat badai el nino diperkirakan akan berlangsung hingga akhir tahun. Petani tak bisa berbuat banyak, mereka hanya berharap agar hujan segera turun. (Nda/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini