Sukses

Google Peringati Dokter Penemu Penyebab Demam Kuning

Google membuatkan doodle untuk Carlos Juan Finlay, seorang dokter sekaligus ilmuwan asal Kuba yang juga penemu penyebab demam kuning.

Google kembali memperingati hari kelahiran salah satu tokoh yang berjasa kepada dunia. Raksasa mesin pencarian itu membuatkan doodle untuk Carlos Juan Finlay, seorang dokter sekaligus ilmuwan asal Kuba yang juga penemu demam kuning yang disebarkan oleh nyamuk.

Finlay yang merupakan keturunan darah Perancis dan Skotlandia lahir tahun 1883 di Puerto Principe yang telah berubah nama menjadi Camaguey, Kuba. Ia menyelesaikan pendidikan di sekolah kedokteran Jefferson di Philadelpia. Setelah itu Finlay melanjutkan pendidikannya di Havana dan Paris, Perancis sebelum akhirnya menetap di Kuba dan membuka praktek dokter.

Di tahun 1879, Finlay ditunjuk pemerintah Kuba agar bekerja dengan sebuah komisi Amerika untuk mempelajari kasus demam kuning. Dua tahun kemudian Finlay diutus untuk mewakili Kuba dalam Konferensi Sanitari Internasional kelima di Washington DC, Amerika Serikat.

Di tengah konferensi itu, Finlay mendesak dilakukannya penelitian terhadap vektor demam kuning. kemudian menyebut bahwa pembawa penyakit itu adalah nyamuk Culex Fasciatus yang sekarang lebih luas dikenal sebagai nyamuk Aedes Aegypti.

Ketika Dewan Demam Kuning militer AS tiba di Kuba pada 1900, seperti dilansir The Guardian, Finlay juga mendesak agar dewan itu mempelajari mengenai teori vektor-nyamuk yang telah dipaparkannya pada konferensi di Washington DC.

Desakan Finlay akhirnya membuahkan hasil. Hipotesa dan bukti yang diungkapnya diterima oleh ketua dewan dari militer AS, Walter Reed.

Keputusan Reed selanjutnya membuka jalan untuk langkah pemusnahan demam kuning dan menyelamatkan ribuan nyawa di Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan wilayah selatan AS.

Finlay menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 20 Agustus 1915 dalam usia 82 tahun di kediamannya di Havana. Stroke menjadi penyebab kematian sosok yang berjasa atas penemuan penyebab demam kuning itu. (den/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini