Sukses

Adobe Dituduh Jadi Penyebab Hacking Situs Pemerintah AS

Penyebab utama hacker berhasil menyusup ke dalam sistem tak lain karena adanya celah (kerentanan) pada software buatan Adobe System.

Biro investigasi federal Amerika Serikat (FBI) mengungkap penyebab hacking yang berhasil menembus sistem komputer pemerintah dan sejumlah lembaga vital di AS. Penyebab utama hacker berhasil menyusup ke dalam sistem tak lain karena adanya celah (kerentanan) pada software buatan Adobe System.

Sejumlah lembaga pemerintah AS diketahui menggunakan software Adobe ColdFusion untuk membangun website. Perangkat lunak inilah yang diduga menjadi pintu masuk hacker menyusupi berbagai sistem lembaga pemerintah AS.

FBI memaparkan bahwa celah keamanan yang terdapat pada software tersebut berhasil dimanfaatkan oleh para hacker untuk menyusup dan meninggalkan 'backdoor' yang bisa dieksploitasi kembali di kemudian hari. Cara itu cukup efektif untuk membuat para hacker bisa kembali masuk dalam sistem pada mesin-mesin baru yang dimiliki berbagai lembaga pemerintah.

Seperti diberitakan Reuters, Selasa (19/11/2013), aksi hacking ini kabarnya berdampak pada beberapa lembaga vital di AS seperti Angkatan Darat, Departemen Energi, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan serta banyak lembaga lainnya.

Aksi peretasan ini ternyata tak berlangsung dalam waktu singkat. Menurut FBI aksi peretasan itu telah dilakukan sejak tahun lalu dengan menyusup pada banyak lembaga pemerintah untuk mencuri data penting di dalamnya.

FBI telah mengirim email pekan lalu kepada salah satu petinggi Departemen Energi, Kevin Knobloch. Dalam surat itu diungkap setidaknya ada 104 ribu data pribadi milik karyawan kontraktor dan anggota keluarga terkait lembaga itu dengan 2.000 rekening bank yang berhasil dieksploitasi hacker.

Hacking yang menimpa jaringan internal milik pemerintah Amerika Serikat itu disinyalir merupakan aksi balas dendam akibat tindakan berlebihan yang dilakukan pemerintah. Sebab belakangan ini pengadilan telah mendakwa beberapa orang yang diduga pelaku hacking dengan vonis yang berlebihan. (den/dew)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.