Sukses

Angry Birds Dijadikan Kurikulum Sekolah

Akan ada seperangkat materi edukasi berbasis kurikulum pendidikan di Finlandia yang ditujukan untuk anak-anak usia Taman Kanak-kanak (TK).

Sebagai game fenomenal yang mengawali ketersediaannya untuk handset berbasis iOS, ketenaran Angry Birds terus meningkat. Selain tersedia untuk smartphone dan tablet, game ini juga sudah bisa dimainkan melalui smart TV.

Kini bukan episode atau karakter baru lagi yang hendak dihadirkan oleh Angry Birds. Pihak Rovio sebagai pengembang game justru akan menjadikan game ini sebagai kurikulum sekolah.

Rovio saat ini sedang menjalin kerjasama dengan University of Helsinki untuk menciptakan taman bermain Angry Birds. Bukan sekedar taman bermain biasa, akan ada seperangkat materi edukasi berbasis kurikulum pendidikan di Finlandia yang ditujukan untuk anak-anak usia Taman Kanak-kanak (TK).

Materi Kurikulum

Kurikulum pendidikan ini akan mencakup materi pelajaran matematika, science, bahasa, musik, seni dan keterampilan, interaksi sosial, dan aktivitas fisik. Jangan bayangkan anak usia 6-8 tahun menggunakan smartphone atau tablet dalam kelas taman bermain ini.

Layaknya sekolah pada umumnya, kurikulum ini juga menggunakan alat bantu berupa poster, buku, kartu bermain, game fisik, dan instrumen lain namun bukan berbasis digital. Rencananya Angry Birds Playgorund diluncurkan pertama kali di learning centre yang berlokasi di Shanghai, China.

"Kurikulum ini kami susun menggunakan pendekatan pembelajaran 360 derajat, sehingga anak bukan hanya duduk dan memainkan game melalui perangkat digital. Meskipun tidak dapat dipungkiri game merupakan salah satu unsur didalamnya," tukas Sanna Lukander, Vice President of Learning and Book Publishing Rovio kepada The Guardian, Rabu (18/9/2013).

Ia juga menekankan bahwa game digital merupakan salah satu elemen yang juga melibatkan papan bermain, olahraga dan aktivitas fisik lainnya. Bahkan ia juga tidak menampik jika nantinya ada unsur pendidikan tradisional dalam mengimplementasikan kurikulum Angry Birds.

Sanna percaya jika anak-anak perlu diajari mengenai pentingnya menggunakan pensil dan kertas dalam proses belajar. Sehingga dalam hal ini pihak Rovio juga turut menggandeng National Geographic untuk menerbitkan buku-buku pendukung pembelajaran.

Untuk memastikan kurikulum ini berjalan dengan lancar, pihak University of Helsinki dan Rovio akan mengadakan pelatihan untuk para guru guna mendapatkan masukan dalam pengembangan penggunaan kurikulum secara lebih luas. (vin/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.