Sukses

Vietnam Berlakukan Dekrit yang Batasi Aktivitas di Media Sosial

Dalam aturan itu tertulis: "(Media sosial) untuk menyediakan dan saling menukar informasi pribadi".

Beberapa waktu lalu pemerintah Vietnam dikabarkan ingin mengatur layanan chatting berbasis intenet. Dengan kebijakan ini, dikhawatirkan aplikasi seperti Viber, Line, dan WhatsApp akan diblokir oleh pemerintah Vietnam. Alasan ini dilakukan untuk 'menyelamatkan' operator seluler di Vietnam.

Aturan ketat ternyata tak hanya diberlakukan ke layanan chatting, tapi juga di blog dan jejaring sosial. Dilansir dari laman BBC, Selasa (3/9/2013), ini dikarenakan Dekrit 72 yang membatasi aktivitas warga Vietnam di media sosial.

Dekrit 72 itu memang melarang blogger dan pengguna situs sosial untuk men-share artikel berita. Dalam aturan itu tertulis: "(Media sosial) untuk menyediakan dan saling menukar informasi pribadi".

Dengan demikian blogger dan pengguna Facebook atau Twitter misalnya, hanya bisa menulis suatu post terkait apa yang sedang dilakukan dan sedang berada di mana, tapi bisa saja sulit untuk menulis apa yang dipikirkan. Jadi jangan bayangkan ada post di Vietnam yang berisi kritik terhadap pemerintah.

Publikasi dan media online juga dilarang untuk "menentang" pemerintah Vietnam. Jika ini dilanggar, maka publikasi dan media online itu akan dianggap "mengganggu keamanan nasional".

Selain itu Dekrit 72 juga membuat perusahaan internet luar negeri untuk memiliki server lokal di Vietnam. Sayangnya tak dijelaskan apa konsekuensi bagi perusahaan asing jika tak mematuhi aturan tersebut.

Selama ini negeri yang dikuasai oleh pemerintah dari Partai Komunis itu memang menuai kritik akibat sejumlah pelarangan terhadap warganya di internet. Beberapa waktu lalu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Hanou mengaku prihatin terhadap kondisi tersebut. "Kebebasan fundamental itu juga berlaku saat online, dan hanya saat offline," demikian pernyataan Kedubes AS di Vietnam.

Menurut organisasi Reporters Without Borders, dekrit itu akan membuat masyarakat Vietnam "secara permanen akan dibatasi independensi dan hak untuk menyuarakan informasi yang secara normal berlangsung di blog dan forum".

Adapun menurut Asia Internet Coalition, kelompok industri yang mewakili sejumlah perusahaan seperti Google dan Facebook, dekrit ini dikhawatirkan akan membuat Vietnam terhambat dalam hal inovasi. Bisnis dari teknologi informasi pun dianggap bisa tak berkembang di Vietnam. (gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.