Sukses

Google Persembahkan Doodle Romantis untuk Komposer Perancis

Google membuat "Clair de Lune" terdengar sangat manis dengan ilustrasi pemandangan tepi sungai di sebuah kota dari awal abad 20.

Raksasa teknologi Google mempersembahkan doodle romantis di halaman utama mesin pencarinya hari ini, Kamis (22/8/2013). Doodle khusus ini dipersembahkan untuk komposer asal Perancis, Claude Debussy.

Doodle itu menggambarkan suasana kota di malam hari. Pengguna mesin pencari Google tinggal mengklik tombol play, maka kemudian mengalunlah lagu "Clair de Lune". Lagu ini merupakan bagian ketiga dari komposisi "Suite Bergamasque" karya Debussy.

"Clair de Lune" merupakan bahasa Perancis untuk Sinar Rembulan. Debussy membuatnya setelah terinspirasi dari puisi buatan Paul Verlaine dengan judul yang sama.

Google membuat "Clair de Lune" terdengar sangat manis dengan ilustrasi pemandangan tepi sungai di sebuah kota yang sepertinya berasal dari awal abad 20. Terlihat mobil-mobil tua, sepeda, hingga kapal yang berlayar di sungai, sepanjang lagu itu mengalun di doodle. Bahkan ilustrasi dilengkapi dengan adegan hujan yang menambah syahdu suasana kota. Di akhir kisah, terlihat sepasang insan yang berbeda kapal bertemu, dan berbagi payung merah.

Dilansir dari laman Independent, Debussy memang dikenal sebagai salah satu komposer terbaik musik klasik di abad 20. Debussy memiliki pengaruh dalam hal harmoni dan struktur musik, yang menjadikannya dikenal sebagai musisi Impresionis.

Debussy laghir di Saint-German-en-Kaye, pada 22 Agustus 1862. Anak sulung dari lima bersaudara dari penjual barang pecah-belah ini memperlihatkan bakatnya sebagai pianis di usia 9 tahun. Baru di usia 11 tahun atau pada tahun 1873 Debussy masuk ke Paris Conservatory untuk belajar piano dan komposisi.

Bakatnya semakin terasah. Hingga pada 1884, di usia 22 tahun, Debussy memenangkan penghargaan Grand Prix de Rome dengan kantata "L'Enfant Prodigue".

Banyak yang menilai Debussy terinspirasi dari komposer Jerman Richard Wagner. Ini terlihat dari salah satu karya terkenalnya, "La damoiselle elue" dan "Cinq (5) poemes de Charles Baudelaire".

Debussy meninggal dunia pada 25 Maret 1918 setelah mengidap kanker rektum. Meski begitu, namanya tetap dikenang bahkan untuk sebuah penemuan di luar musik. Misalnya saja Debussy Heights yang merupakan salah satu gunung di Alexander Island di Antartika dan salah satu kawah di Merkurius. (gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini