Sukses

iMessage Dimanfaatkan Untuk Lakukan Serangan Cyber

Serangan juga mengirim pesan yang mengaku berasal dari kelompok Anonymous. Pesan dikirim dalam volume besar sehingga penerimanya akan mendapatkan notifikasi tanpa henti.

Sejumlah pengembang dan kelompok hacker dilaporkan telah menjadi korban serangan malicious. Serangan itu dilancarkan melalui aplikasi iMessage yang ada di perangkat Apple dengan teks spam.

Dilansir dari laman Techradar, Minggu (31/3/2013), serangan itu dilakukan dengan mengarah langsung ke sasaran. Serangan juga mengirim pesan yang mengaku berasal dari kelompok Anonymous. Pesan dikirim dalam volume besar sehingga penerimanya akan mendapatkan notifikasi tanpa henti.

Di tahap berikutnya, sasaran serangan akan menerima "teks Zaglo" dalam ukuran yang sangat besar. Ini menyebabkan iMessage tak bisa membuka hingga terjadi crash.

Saat ini iMessage memang belum bisa melakukan pemblokiran terhadap pengirim pesan tertentu. Selain itu, penerima juga tak bisa mengatur seberapa cepat pesan bisa dikirim. Ini menyebabkan belum ada mekanisme khusus untuk mengantisipasi serangan ini.

Serangan ini memang serupa dengan Distibuted Denial of Services (DDoS) yang selama ini sering dilakukan Anonymous. Biasanya Anonymous melancakan serangan ini untuk membuat situs sasarannya jadi berat, sehingga down dan tak bisa diakses.

Memang belum jelas siapa yang melakukan serangan ini. Tapi The Next Web mengatakan serangan ini berasal dari sebuah akun Twitter. Selama ini, akun yang diduga jadi pelaku itu memang sering "berperan dalam menjual UDID (identifikasi unik), mengungkap profil, dan lebih sering memfasilitasi untuk melakukan instalasi di aplikasi bajakan dari App Store," tulis TNW.

Serangan dibuat menggunakan AppleScript untuk mengatur dan mengirim banyak pesan dengan menggunakan OS X iMessage tertentu. Menurut salah satu korban, ini mudah dilakukan.

"Apa yang terjadi adalah 'arus banjir' yang sederhana. Apple tak membatasi seberapa cepat pesan bisa dikirim. Jadi sang penyerang bisa mengirim ribuan pesan dalam waktu sangat singkat," kata pengembang aplikasi iOS, Paul Grant.

Apple sudah menyadari akan adanya isu ini, namun belum bersedia memberikan komentar. (gal)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini