Sukses

Biaya Langganan Twitter Blue di Aplikasi iOS Akan Naik

Menurut laporan terbaru, biaya langganan Twitter Blue untuk akses melalui aplikasi iOS akan naik menjadi USD 11.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter saat ini tengah menghentikan sementara pendaftaran untuk layanan Twitter Blue. Namun dari laporan The Information, ada bocoran mengenai biaya langganan layanan ini setelah nanti dihadirkan kembali.

Mengutip informasi dari Tech Crunch, Jumat (9/12/2022), biaya langganan Twitter Blue untuk pembelian melalui situs web akan dipatok USD 7 atau sekitar Rp 109 ribu.

Tapi untuk pendaftaran melalui aplikasi iOS, biaya yang dibebankan lebih tinggi yakni USD 11 atau sekitar Rp 171 ribu.

Harga lebih mahal ini disebut menjadi langkah Twitter mengakomodasi biaya tambahan yang dibebankan Apple pada para pengembang ketika melakukan transaksi melalui platformnya.

Untuk diketahui, Apple membebankan biaya tambahan 30 persen pada pengembang di tahun pertama langganan layanan mereka. Lalu, biaya tersebut akan turun 15 persen di tahun kedua.

Oleh sebab itu, biaya lebih mahal untuk berlangganan Twitter Blue melalui aplikasi di iOS menjadi cara perusahaan mengimbangi biaya tersebut. Di samping itu, perbedaan ini juga disebut menjadi cara Twitter untuk menarik pengguna mendaftar melalui situs web.

Sebagai informasi, sebelumnya Twitter Blue dijadwalkan meluncur di aplikasi iOS pada 29 November. Hanya keputusan itu ditunda, karena perusahaan ingin menghindari potongan sebesar 30 persen via Apple App Store.

Di samping itu, Elon Musk sendiri secara terbuka menunjukkan ketidaksenangannya dengan kebijakan perusahaan bentukan Steve Jobs itu, dan ingin menghindari membayar biaya ke Apple.

Bahkan, Elon Musk tidak segan menyerang Apple lewat cuitannya. Pada 18 November 2022, dia mengkritik potongan "pajak tersembunyi 30 persen".

Ia pun sempat mengungkap Apple sebagai pengiklan terbesar Twitter telah setop beriklan di jejaring media sosial itu. Selain setop beriklan, perusahaan bermarkas di Cupertino itu juga mengancam bakal mendepak Twitter dari toko aplikasi milik Apple tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Temui Tim Cook: Twitter dan Apple Berdamai

Kendati demikian, Elos Musk mengaku telah menemui CEO Apple Tim Cook untuk membahas kesalahpaham terkait nasib aplikasi Twitter di App Store.

Musk, yang awal pekan ini mengklaim bahwa Apple telah 'mengancam untuk menghapus Twitter dari App Store', mengatakan dia dan Cook melakukan 'percakapan yang baik' selama pertemuan di kantor pusat Apple di Cupertino, California.

“Di antaranya, kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang kemungkinan Twitter dihapus dari App Store,” tulis Elon Musk di Twitter, dikutip Kamis (1/12/2022).

“Tim Cook menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya,” sambung Musk.

Elon Musk sendiri tidak menjelaskan inti masalah Apple dengan aplikasi Twitter. Namun, mantan Head of Trust and Safety Twitter menyatakan bahwa Apple telah menandai berbagai masalah selama proses peninjauan aplikasi di masa lalu.

Selain masalah App Store, Musk juga bergabung dengan komunitas pengembang untuk mengkritik 'pajak rahasia' App Store sebesar 30 persen untuk pembelian dalam aplikasi.

Musk dilaporkan menunda peluncuran kembali langganan Twitter Blue untuk menghindari biaya. Demikian menurut buletin Platformer, dikutip dari Engadget.

3 dari 4 halaman

Apple Permasalahkan Konten di Twitter

Dikutip dari Engadget, ini bukan pertama kalinya Apple mempermasalahkan Twitter.

Dalam sebuah op-ed yang diterbitkan di The New York Times, Yoel Roth, mantan Head of Trust and Safety, Twitter mengungkapkan, peninjau App Store sering menandai konten di Twitter selama proses peninjauan aplikasi. 

"Selama saya bekerja di Twitter, perwakilan toko aplikasi secara teratur mengemukakan kekhawatiran tentang konten yang tersedia di platform kami," tulis Roth.

Roth mencontohkan, peninjau aplikasi telah menandai contoh penghinaan rasial dan ketelanjangan di platform tersebut.

"Meski tampaknya sebagian besar didorong pemeriksaan dan anekdot manual, prosedur peninjauan ini punya kekuatan menggagalkan rencana perusahaan dan memicu krisis semua pihak selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sekaligus," katanya.

Apple diketahui memiliki aturan yang ketat, jika ditegakkan secara tidak merata, yang mengatur konten yang dapat muncul di toko aplikasinya.

Parler misalnya, sempat dihapus dari App Store selama berbulan-bulan karena aturan moderasi kontennya yang longgar. Aplikasi ini dikembalikan setelah merilis sistem moderasi berbasis kecerdasan buatan.

Pada 2018, Tumblr juga melarang konten dewasa setelah penghapusan singkat dari App Store. 

4 dari 4 halaman

Elon Musk Pastikan Apple Kembali Beriklan di Twitter

Meski sempat dilaporkan bersitegang, Elon Musk baru saja mengumumkan Apple telah kembali sepenuhnya beriklan di Twitter. Informasi ini diungkap langsung oleh Elon dalam Twitter Space yang digelar melalui pesawat pribadinya.

Sebelumnya pada 28 November 2022, Elon menyebut Apple telah berhenti beriklan di Twitter. Menurut laporan The New Times, Apple berhenti beriklan sementara di Twitter usai insiden penembakan Club Q yang terjadi pada 19 November 2022.

Dikutip dari Engadget, Senin (5/12/2022), pemberhentian dilakukan sejumlah brand, termasuk Apple, karena mereka tidak ingin produknya terlihat berdampingan dengan tweet seputar tragedi tersebut.

Untuk itu, setelah sempat mengkritik Apple, Elon menyatakan diri telah bertemu dengan CEO Apple Tim Cook. Terlebih, sempat ada pernyataan yang menyebut Twitter berpotensi dihapus dari App Store.

"Tim menjelaskan Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya," tulis Elon. Lalu, ia juga menuliskan, Apple merupakan pengiklan terbesar yang ada di Twitter.

Dalam kesempatan yang sama, bos Tesla juga berterima kasih pada pengiklan karena telah kembali ke Twitter. Selain Apple, laporan lain juga menyebut Amazon juga berencana kembali beriklan di Twitter.

E-commerce asal Amerika Serikat itu disebut telah berkomitmen untuk belanja iklan dengan nilai sekitar USD 100 juta per tahun, sambil menunggu beberapa perubahan keamanan pada platform tersebut.

Untuk diketahui, sejak kepemimpinan Elon Musk, pendapatan iklan Twitter memang dilaporkan turun signifikan. Selama minggu pertama Piala Dunia Qatar 2022, perusahaan hanya menghasilkan sekitar 20 persen dari pendapatan iklan yang diharapkan pada periode tersebut.

Oleh sebab itu, kabar kembalinya Apple dan Amazon yang akan beriklan ke Twitter seolah menjadi angin segar bagi perusahaan. Apalagi, Elon sempat menyatakan perusahaan berisiko bangkrut, apabila tidak segera dilakukan tindakan.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.