Sukses

Alasan NASA Kekeuh Ingin Kembali Bawa Manusia ke Bulan

Seorang astronaut NASA menjelaskan bagaimana Bulan sebenarnya bisa 'mengajari' manusia lebih banyak tentang Bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Misi Artemis 1 NASA saat ini tengah berjalan untuk menempatkan manusia kembali ke permukaan bulan. Astronaut Stan Love pun blak-blakan kepada The U.S. Sun tentang apa yang diharapkan NASA dalam misi ini.

Love menjelaskan bagaimana Bulan sebenarnya bisa 'mengajari' manusia lebih banyak tentang Bumi.

"Kutub selatan Bulan juga merupakan rumah bagi sistem sumber daya kawah tumbukan terbesar. Jadi, jika kamu berjalan memutari Bulan, seluruh bagian selatan Bulan yang membentang dari khatulistiwa ke kutub selatan adalah kawah tumbukan," ujarnya.

Ia menambahkan, bagian itu disebut sebagai cekungan Kutub Selatan–Aitken dan itu menjorok 13 km ke dalam mantel Bulan yang menurut teori merupakan pembentukan bulan, terbuat dari mantel Bumi.

"Kami tidak tahu banyak tentang apa yang terjadi di mantel karena terlalu dalam dan panas, tapi kami mungkin bisa mengetahuinya dari Bulan," ungkap Love kepada The U.S. Sun, dikutip Kamis (8/12/2022).

Astronaut Stan Lovejuga menjelaskan betapa pentingnya menemukan sumber daya Bulan.

"Kami juga ingin mengetahui sumber daya alam apa yang tersedia, terutama bahan yang mudah menguap, air, karbon dioksida, amonia, yang umum di asteroid dan komet," ucapnya menambahkan.

"Bulan itu sendiri cukup kering, tetapi ada endapan di sana. Unsur-unsur yang mudah menguap itu dapat diubah menjadi oksigen, air minum, propelan roket, segala macam hal yang perlu kita jelajahi di ruang angkasa yang sudah ada di Bulan," papar Love.

Setelah kapsul Orion Artemis 1 mendarat di Bumi akhir tahun ini, NASA akan memperoleh data dan mulai merencanakan Artemis 2.

Artemis 2 akan menjadi misi berawak dan bertujuan untuk membuat roket astronot mengelilingi Bulan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

Kemudian, pada misi Artemis 3, NASA mengharapkan bisa membawa astronaut wanita dan orang kulit hitam pertama di permukaan bulan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tentang Artemis, Nama Misi Terbaru NASA di 2022 yang Refleksikan Feminisme

Artemis merupakan salah satu nama dari misi terbaru Nasa di 2022. Artemis I bertujuan untuk menguji roket Space Launch System baru Nasa dan pesawat ruang angkasa Orion di dalamnya. Jika semua berjalan sesuai rencana pada kali kedua percobaan, maka akan mengorbit Bulan dalam penerbangan pemantauan selama 42 hari sebelum kembali ke Bumi.

Jika berhasil, Artemis I akan dilanjutkan ke peluncuran Artemis II pada 2024, sebuah misi flyby bulan berawak, dan kemudian Artemis III pada 2025, saat astronot Nasa akan benar-benar mendarat di permukaan bulan.

Proyek ini dimaksudkan untuk melibatkan lebih banyak wanita dalam program luar angkasa AS yang dimulai kembali. Tercatat ada 30 persen insinyur wanita yang terlibat dalam desain konstruksi Artemis I dan kapalnya membawa dua manekin untuk menguji dampak radiasi pada tubuh wanita dengan tujuan meningkatkan keselamatan bagi para astronot wanita di masa depan.

Harapannya, Artemis III akan membawa wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama ke permukaan bulan dalam waktu tiga tahun.

Untuk merefleksikan aspirasi feminis dari misi ini, Nasa menamai misi ini Artemis dari dewi Yunani Kuno dengan nama tersebut, putri Zeus dan Leto dan saudara kembar Apollo, dewa matahari.

Artemis, mengutip Greek Reporter, Rabu (7/12/2022) disebut oleh penyair Homer sebagai "The Mistress of Animals" atau "She of the Wild", sering dilambangkan dengan busur dan anak panah atau dengan rusa dan dikenal oleh orang Romawi sebagai Diana.

Salah satu mitos yang paling terkenal yang melibatkan Artemis adalah tentang pemburu Achteon, yang memata-matai Artemis saat dia mandi telanjang di kolam terpencil, membuat sang dewi marah dan membuatnya berubah menjadi rusa jantan, kemudian dia dicabik-cabik dan dilahap oleh anjing-anjing pemburunya sendiri.

3 dari 4 halaman

Artemis dan Bulan

Artemis berhubungan dengan bulan dan dia sangat diidentifikasikan dengan dewa bulan lainnya seperti Selene dan Hecate. Dia juga dewi perburuan, alam, padang gurun, dan hewan liar.

Dia membawa busur perak dan tabung penuh anak panah yang dibuat oleh Cyclop di pulau Lipari. Dia juga pelindung anak-anak kecil dan dewi kesucian dan persalinan.

Simbol sakralnya adalah busur dan panah, anjing pemburu, rusa jantan, dan bulan. Artemis memiliki kekuatan untuk mengirim wabah dan menyembuhkannya.

Artemis disembah di seluruh Yunani kuno. Kultus yang paling terkenal yang didedikasikan untuk pemujaannya adalah di Delos, Brauron, Sparta, dan Mounikhia. Kuil-kuil yang didedikasikan untuk sang dewi telah ditemukan di beberapa lokasi, termasuk Aptera di Kreta dan pulau Evia.

Mengorbankan hewan adalah praktik umum dalam agama Yunani kuno. Sebagian besar hewan yang dikorbankan adalah hewan peliharaan. Tetapi karena Artemis adalah dewi perburuan, hewan liar juga terkadang dikorbankan untuknya.

4 dari 4 halaman

Infografis Apollo dan Jejak Manusia di Bulan. (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.