Sukses

Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Ingat Twitter Larang Foto Sadis

Twitter sudah melarang konten sadis di platformnya, sehingga mengunggah foto sadis dari pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar bukanlah hal yang bijaksana

Liputan6.com, Jakarta Ledakan bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022) pagi.

Kabar ini pun masuk ke jajaran trending di media sosial Twitter dengan lebih dari 13 ribu ribu cuitan mengunggah kata kunci "Polsek Astana Anyar."

Selain itu, #bombunuhdiri juga masuk di trending topic Twitter dengan sekitar 2.885 cuitan pada saat artikel ini ditulis.

Meski begitu, patut diingat bahwa mengunggah foto-foto yang terkait dengan jenazah maupun potongan tubuh pelaku bom Bandung di media sosial bukanlah hal yang bijaksana.

Twitter sendiri memiliki kebijakan soal unggahan semacam ini, yang dikategorikan sebagai konten sensitif.

Dalam laman pusat bantuannya, Twitter menyebutkan konten-konten sadis semacam itu masuk ke dalam kategori Konten sadis yang tak beralasan, di mana ini dilarang di platform tersebut.

"Konten sadis yang tak beralasan adalah media yang menggambarkan kematian, kekerasan, atau luka fisik serius secara keji atau berlebihan, atau konten kekerasan yang disebarkan untuk tujuan sadis," tulis Twitter.

Beberapa contoh mencakup namun tidak terbatas pada penggambaran: mutilasi atau potongan organ tubuh manusia, jasad seseorang yang terbakar atau hangus; memperlihatkan organ dalam atau tulang; dan penyiksaan atau pembunuhan hewan.

Sebagai catatan, konten persembahan keagamaan, persiapan atau proses memasak, dan perburuan bisa mendapatkan pengecualian.

"Kami melarang konten sadis yang tak beralasan karena penelitian menunjukkan bahwa melihat konten kekerasan secara online secara berulang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kenyamanan seseorang," kata Twitter.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

Insiden bom bunuh diri di Kantor Polsek Astanaanyar terjadi saat jajaran kepolisian sedang melakukan apel pagi.

Satu anggota polisi gugur dalam insiden teror bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan informasi terkini, total korban luka dan meninggal akibat ledakan bom tersebut berjumlah sembilan orang.

“Jadi korban delapan anggota, dan satu meninggal anggota, pelaku meninggal. Tujuh dalam perawatan,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo, Rabu (7/12/2022).

Ibrahim menjelaskan, rincian total sembilan korban tersebut di antaranya delapan anggota polisi dan satu merupakan masyarakat sipil.

“Korban sembilan orang dan satu meninggal. Satu pelaku sudah diidentifikasi dan dikembangkan terkait identitas,” ujarnya.

Adapun pihak polisi yang gugur merupakan seorang anggota Polsek Astana Anyar, Aipda Sofyan. Ia dinyatakan meninggal dunia usai menjalani perawatan instensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Imanuel.

Bangunan depan Polsek Astanaanyar terlihat hancur berantakan akibat aksi bom bunuh diri tersebut. Dari video yang beredar, terlihat plafon bangunan polsek rusak akibat ledakan bom.

 

3 dari 3 halaman

Ledakan Kedua

 

Selain itu, jendela bangunan Polsek juga rusak imbas peristiwa itu. Material bangunan yang hancur tampak berserakan di lantai di depan bangunan Mapolsek Astana Anyar.

Pantauan Liputan6.com, pada pukul 10.46 WIB, terdengar kembali satu kali ledakan di sekitar Polsek Astanaanyar. Pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait ledakan yang terdengar belakangan tersebut.

Menurut warga, ledakan kedua tersebut terdengar tidak lebih kencang dari ledakan yang pertama.

"Masyarakat yang tidak berkepentingan agar mundur, silakan mundur. Mundur!" seorang polisi memberikan instruksi lewat pengeras suara.

Saat terjadi ledakan, puluhan masyarakat memang terlihat berkumpul di dekat garis polisi yang sejak mula sudah terbentang di lokasi.

Hingga pukul 12.13 ini, badan jalan menuju area Polsek Astanaanyar masih dijaga ketat personel Brimob. Garis polisi masih terbentang. Awak media maupun warga diminta untuk tidak mendekat ke area Polsek.

(Dio/Isk)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.