Sukses

Disney Bikin AI untuk Ubah Wajah Aktor Terlihat Lebih Muda dan Tua

Disney mengembangkan teknologi AI untuk memudahkan mengubah penampilan usia wajah seseorang.

Liputan6.com, Jakarta - Film-film dan serial keluaran Disney tidak lepas dari yang namanya teknologi, salah satunya untuk membuat wajah pemainnya terlihat lebih muda.

Sebut saja bagaimana Mark Hamill versi muda tampil sebagai Luke Skywalker di The Mandalorian, atau Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark muda di awal film Captain America: Civil War.

Baru-baru ini, para peneliti dari Disney mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan sebuah kecerdasan buatan (articial intelligence/AI) bernama FRAN, yang dapat mengubah tampilan usia seseorang dalam waktu singkat ketika di depan layar.

Tentu saja, AI yang dikembangkan oleh Disney ini tidak seperti aplikasi atau filter kamera yang bisa mengubah wajah penggunanya jadi lebih tua atau lebih muda.

Dalam makalah akademis, Disney Research Studios menjelaskan FRAN (Face Re-Aging Network), adalah jaringan saraf yang dilatih menggunakan database besar berisi pasangan wajah sintetis yang dihasilkan secara acak pada usia berbeda-beda.

Mengutip The Verge, Kamis (8/12/2022), FRAN mem-bypass kebutuhan untuk menemukan ribuan gambar orang sungguhan pada usia berbeda atau terdokumentasi, yang menggambarkan ekspresi wajah, pose, pencahayaan, dan latar belakang yang sama.

FRAN menggunakan informasi ini untuk menghasilkan prediksi tentang area mana dari wajah orang sungguhan, yang akan menua, dan bagaimana kemudian melapisi detail baru ke dalam rekaman video.

Disney Research Studios pun mengklaim, teknologi AI ini sebagai "metode praktis pertama, sepenuhnya otomatis, dan siap produksi untuk menua ulang wajah dalam gambar video."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Beberapa Batasan

Meski begitu ada beberapa batasan. Disney mencatat, FRAN mungkin tidak cocok untuk perubahan signifikan seperti penuaan kembali ke dan dari usia yang sangat muda serta, rambut kulit kepala yang beruban tidak terefleksi saat aktor menua, karena ini tak ada dalam kumpulan data.

Mengingat pekerjaan VFX manual dan aplikasi riasan prostetik praktis tidak memiliki batasan ini, FRAN tentu saja tak akan menggantikan banyak pekerjaan di industri untuk saat ini.

Ini bukan pertama kalinya Disney melatih kecerdasan buatan, untuk mengubah penampilan seseorang dalam rekaman video.

Unit penelitian perusahaan hiburan itu sebelumnya meluncurkan alat deepfake "foto-realistis" pada tahun 2020.

Industrial Light & Magic, perusahaan efek visual Disney, juga telah bekerja pada sistem untuk mengurangi VFX pascaproduksi yang benar-benar digunakan, seperti layar video LED raksasa setinggi 20 kaki untuk The Mandalorian.

3 dari 4 halaman

Disney Bakal Bekukan Perekrutan dan PHK Karyawan

Sebelumnya, Disney berencana membekukan perekrutan dan sejumlah pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal itu berdasarkan memo internal yang dikirim kepada eksekutif.

"Kami membatasi penambahan jumlah karyawan melalui pembekuan perekrutan yang ditargetkan,” tulis CEO Disney saat itu Bob Chapek dalam memo kepada pimpinan divisi yang dikirim Jumat, 11 November 2022, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (12/11/2022).

Ia menyampaikan, mempekerjakan sebagian kecil dari posisi yang paling kritis dan mendorong bisnis akan terus berlanjut, tetapi semua peran lainnya ditangguhkan. Pemimpin segmen dan tim sumber daya manusia (SDM) memiliki detil lebih spesifik tentang bagaimana hal ini akan diterapkan dalam tim.

"Saat kami bekerja melalui proses evaluasi ini, kami akan melihat setiap jalan operasi dan tenaga kerja untuk menemukan penghematan, dan kami antisipasi beberapa pengurangan staf sebagai bagian dari tinjauan ini,” ujar dia.

Adapun Disney memiliki sekitar 190.000 karyawan. Chapek juga mengatakan kepada eksekutif, perjalanan bisnis harus dibatasi hanya untuk perjalanan penting saja. Rapat pun harus dilakukan sesering mungkin, tulis dia dalam memo itu.

Disney juga membentuk “satuan tugas struktur biaya” yang terdiri dari CFO Christine McCarthy dan penasihat umum Horacio Gutierrez dan Chapek.

"Saya sepenuhnya sadar ini akan menjadi proses yang sulit bagi banyak dari Anda dan tim,” tulis Chapek.

 

4 dari 4 halaman

Memangkas Biaya

"Kami harus membuat keputusan yang sulit dan tidak nyaman. Tapi itulah yang dibutuhkan kepemimpinan, dan saya berterima kasih sebelumnya karena telah melangkah selama waktu yang penting ini,” tutur dia.

Pergerakan saham terjadi setelah Disney melaporkan hasil kuartalan yang mengecewakan. Saham Disney turun tajam pada Rabu, 9 November 2022 mencapai level terendah baru dalam 52 minggu sebelum menguat pada akhir pekan ini.

McCarthy menuturkan, selama pengumuman laba Disney pada Selasa, 8 November 2022, perusahaan sedang mencari cara untuk memangkas biaya.

"Kami secara aktif evaluasi basis biaya kami saat ini, dan mencari efiensi yang berarti. Beberapa di antaranya akan memberikan penghematan dalam jangka pendek. Lainnya akan mendorong manfaat structural jangka panjang,” kata dia.

Layanan streaming Disney susut USD 1,47 miliar pada kuartal terakhir, lebih dari dua kali lipat kerugian unit dari tahun sebelumnya. McCartht menuturkan, kerugian akan meningkat pada 2023. Chapek berjanji streaming akan menguntungkan pada akhir 2024.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.