Sukses

Hasil IESF 2022 Mobile Legends: Indonesia Kalahkan Kamboja dengan Skor 2-1

Diperkuat oleh Dreams, Hijumee, Saykots, Branz, dan Tazz, Tim Nasional (timnas) Indonesia sukses kalahkan Kamboja dengan skor 2-1.

Liputan6.com, Jakarta - Pertarungan penentuan posisi di babak Grand Final IESF 2022 berlangsung sengit, dimana Indonesia bertanding melawan Kamboja.

Diperkuat oleh Dreams, Hijumee, Saykots, Branz, dan Tazz, Tim Nasional (timnas) Garuda sukses pecundangi Kamboja dengan skor 2-1.

Meski begitu, skuad Merah Putih sempat dibuat kalang kabut dengan permainan dari para pemain esports asal Kamboja.

Beranggotakan Tyyy, Deja, Boom, Opiiiii, dan Lutu, tim Kamboja mampu mengambil first kill dan membuat permainan di early berlangsung panas.

Walau poin first kill dicuri oleh tim Kamboja, Tazz dkk membalasnya dengan menumbangkan dua pemain dan mengamankan turtle.

Deja dan Tyyy dari tim Kamboja pun berusaha melakukan setup jebakan, namun hal tersebut berbalik dan mereka berdua ditumbangkan oleh pemain Indonesia.

Meski tim Merah Putih sempat memegang kendali jalannya pertandingan, tim Kamboja mampu membalikkan keadaan.

Sejak masuk menit ke-10, Deja dkk bermain agresif sehingga mampu menekan gaya permainan para player dari Indonesia.

Tidak dapat berkutik, Indonesia harus merelakan babak pertama babak pertama IESF 2022 World Esports Championships kategori Mobile Legends hari ini untuk Kamboja.

Tidak ingin mengulangi kesalahan di babak pertama, timnas Indonesia langsung bermain agresif.

Hal ini sempat membuat para pemain dari Kamboja terkejut, dan berusaha keras untuk beradaptasi dengan gaya permainan lawan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Indonesia Balikkan Keadaan Dua Babak Sekaligus

Live Streaming IESF 14th World Esports Championship 2022 MLBB di Vidio, 5-6 Desember

 

Mampu menguasai seluruh area mapp land of dawn, wakil dari Indonesia inipun langsung menuntaskan permainan hanya dalam waktu 11 menit.

Pada babak penentuan ini, kedua tim bertarung dengan seimbang. Tampaknya, baik Indonesia dan Kamboja sudah saling membaca gaya permainan masing-masing.

Kedua tim bertarung sangat sengit, dimana mereka saling balas menyerang ke area base lawan.

Bertahan imbang menit ke-20, Saykots membuka peluang kemenangan Indonesia dengan cara melakukan split push.

Sendirian, Saykots pun berusaha merangsek ke area base sembari menghancurkan turret lawan.

Telat menyadari aksi tersebut, Kamboja pun harus mengaku kalah dari timnas Indonesia dengan skor akhir 2-1.

3 dari 4 halaman

Alasan Kenapa Hanya Ada Sedikit Atlet Perempuan di Esports

<p>Alasan Kenapa Hanya Ada Sedikit Atlet Perempuan di Esports. (Doc: PB ESI)</p>

Di sisi lain, gelaran turnamen esports seluruh dunia ini juga mengadakan sesi talk show berjudul "Women in Esports" yang digelar oleh PB ESI di sela-sela IESF World Esports Championships di Bali.

Meskipun esports menyediakan kesempatan sama bagi perempuan dan laki-laki untuk bersaing dengan imbang, ternyata kurang dari 5 persen perempuan bersedia untuk terjun ke industri ini.

Di berbagai turnamen, kurang dari 1 persen pemain yang ikut berlaga adalah perempuan. Kenapa hal ini dapat terjadi?

Minimnya representasi dan komunitas inklusif, serta maraknya praktik diskriminasi baik secara sadar maupun tidak sadar disebut sebagai beberapa faktor penghambat utama.

Debora Immanuella, Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Masyarakat PB ESI sekaligus SVP Community UniPin, menyerukan agar semangat gender equity dan inklusivitas menjadi pilar utama dari ekosistem esports.

Hal ini tentunya demi menciptakan rasa aman dan nyaman, sehingga semakin banyak pemain atau atlet perempuan berpartisipasi.

“Konsep gender equity merupakan pengakuan terhadap kebutuhan dan kemampuan para gamer perempuan yang berbeda dari laki-laki,” ujarnya.

Selama ini, ketimpangan gender dan dukungan dari komunitas belum optimal merupakan isu-isu kritikal mencegah lebih banyak perempuan untuk mencapai potensinya di bidang esports.

"Ini menjadi momen pengingat bagi kita sesama perempuan untuk dapat saling mendukung, melindungi, dan menginspirasi," kata Debora.

Program UniPin Ladies Series dan turnamen Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire, dan Valorant khusus untuk perempuan, merupakan salah satu cara untuk menjaring lebih banyak putri-putri esports di Tanah Air.

4 dari 4 halaman

Pengalaman Pro Player Audrey FF

Ridha “Audrey FF” Audrey dari tim Female Fighters berbagi tips memilih gaming gear

Tak hanya itu, moderasi komunitas terhadap praktik seperti diskriminasi dan pelecehan, secara verbal dan dengan niat “membuat lelucon” sekalipun, adalah kunci menghadirkan suasana aman dan nyaman tersebut.

Mantan pemain pro Audrey FF pun turut membagikan pengalamannya menjadi sasaran perundungan, yang kemudian memengaruhi kesehatan mentalnya sehingga harus menjalani sesi terapi dan pengobatan.

“Di luar unsur kesengajaan, banyak juga yang tidak menyadari perbuatan mereka melukai orang lain akibat nilai-nilai yang telah terinternalisasi," tutur Audrey.

Karena itu, Audrey berharap lebih banyak sosialisasi dan edukasi lebih luas agar semakin banyak orang tahu jenis-jenis perilaku toksik.

Sesi Women in Esports ini ditutup dengan ajakan Debora dan Audrey kepada para perempuan untuk bekerja keras dan menjadi yang terbaik di bidang apa pun yang mereka pilih.

“Baik sebagai profesional di industri, pemain pro, caster, influencer, maupun brand ambassador, saatnya kita buktikan kepada dunia perempuan pun hebat. Yang penting, kita melakukannya bersama-sama,” pungkas Debora.

(Ysl/Dam)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.