Sukses

Elon Musk Targetkan Chip Otak Neuralink Bisa Uji Manusia 6 Bulan ke Depan

Elon Musk menyebut chip otak Neuralink ditargetkan akan uji coba pada manusia dalam enam bulan ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk mengatakan pada Rabu pekan ini, bahwa dia memperkirakan chip otak yang dikembangkan oleh perusahaannya, Neuralink, bisa mulai diuji coba ke manusia dalam enam bulan ke depan.

Dalam presentasinya, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (4/12/2022), Musk mengungkapkan sejumlah pembaruan pada chip otak nirkabel yang dikembangkan perusahaan.

Selain memprediksi uji klinis, dia menyebutkan berencana untuk memasang salah satu chip itu ke dirinya sendiri.

"Kami ingin sangat berhati-hati dan yakin itu akan berfungsi dengan baik sebelum menempatkan perangkat ke manusia," kata Musk, menurut Reuters.

Neuralink sendiri tengah mengembangkan antarmuka chip otak, yang diklaim bisa memulihkan penglihatan seseorang, bahkan pada mereka yang mengalami kondisi buta sejak lahir.

Selain itu, chip ini juga diklaim bisa memulihkan fungsi seluruh tubuh termasuk gerakan dan komunikasi verbal, untuk orang dengan sumsum tulang belakang yang putus.

Antarmuka chip yang menargetkan korteks motorik disebut bisa diuji coba ke manusia dalam enam bulan ke depan.

Regulator obat Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA), belum memberikan izin ke perusahaan. Namun Musk mengatakan, sebagian besar dokumen FDA untuk persetujuan menanamkan perangkat ke manusia, sudah diserahkan.

Neuralink juga telah melakukan pengujian pada hewan, sembari menunggu persetujan uji klinis ke manusia.

Mengutip New York Post, presentasi publik terakhir Neuralink adalah lebih dari setahun yang lalu, melibatkan monyet dengan chip otak, yang memainkan game komputer dengan berpikir sendiri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tak Sesuai Target Jadwal

Chip yang dikembangkan Elon Musk ini memiliki tujuan agar otak bisa mengontrol perangkat elektronik yang kompleks, sehingga orang yang lumpuh mungkin bisa mendapatkan kembali fungsi motoriknya.

Dengan itu, penyakit otak seperti Parkinson, demensia, hingga Alzheimer, dapat terobati. Musk juga berbicara soal menggabungkan otak dengan kecerdasan buatan.

Namun, Neuralink sebenarnya sudah berjalan tidak sesuai jadwal. Di 2019, Musk mengatakan targetnya adalah menerima persetujuan peraturan di akhir 2020.

Musk kemudian mengatakan pada sebuah konferensi di akhir tahun 2021 bahwa dia berharap untuk memulai uji coba pada manusia tahun 2022 ini.

Seorang karyawan menyebutkan, Neuralink sudah beberapa kali melewatkan tenggat waktu internal untuk mendapatkan persetujuan FDA untuk memulai uji coba pada manusia.

Reuters di bulan Agustus melaporkan, Musk mendekati pesaing mereka Synchron awal tahun ini, tentang investasi potensial, setelah dia menyatakan frustrasi kepada karyawan Neuralink soalnya lambatnya progres.

Synchron pada bulan Juli menanamkan perangkatnya pada seorang pasien di Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Mereka menerima izin untuk uji coba manusia di 2021, dan telah merampungkan studi pada empat orang di Australia.

 

3 dari 4 halaman

Mark Zuckerberg Sindir Chip Otak Elon Musk

 

Beberapa waktu lalu, CEO Meta, induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, Mark Zuckerberg hadir dalam podcast atau siniar yang dibawakan oleh pembawa acara kontroversial, Joe Rogan.

Dalam kesempatan tersebut, pendiri Facebook itu juga berkomentar soal teknologi chip yang dipasang di otak, seperti yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Neuralink Elon Musk.

Kepada Rogan, Zuckerberg mengatakan teknologi (chip otak) itu belum cukup maju untuk orang-orang normal saat ini.

"Bagian yang paling sulit adalah memiliki komputer yang memberikan informasi langsung ke otak Anda," kata Zuckerberg seperti dilansir LAD Bible, dikutip Kamis (1/9/2022).

Elon Musk sempat mengklaim, chip untuk otak akan siap di tahun ini. Meski begitu Zuckerberg menyangsikannya.

 

 

4 dari 4 halaman

Masih Terlalu Jauh

Chip otak yang dikembangkan Neuralink diharapkan untuk bisa berguna bagi orang-orang dengan disabilitas, yang memberikan kemampuan pada mereka untuk mengendalikan komputer dan perangkat seluler.

"Beberapa orang, seperti Elon, dan Neuralink dan perusahaan-perusahaan itu, mengambilnya terlalu jauh dan mungkin akan siap dalam beberapa dekade," kata Zuckerberg.

Menurut Zuckerberg, teknologi chip otak cukup jauh di masa depan, namun tidak mungkin orang akan menanamkannya ke dalam otak mereka hanya untuk itu.

Zuckerberg menambahkan, mungkin akan ada kasus pemakaian chip yang menarik dalam waktu dekat, pada orang-orang dengan cedera.

"Tetapi orang normal dalam 10 hingga 15 tahun ke depan tidak akan mau memasang sesuatu di otak mereka untuk bersenang-senang," kata Zuckerberg.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.