Sukses

iPhone 8 Plus Masih Hidup Meski Tenggelam Setahun di Laut

iPhone 18 Plus yang tenggelam di laut selama setahun masih hidup dan berfungsi dengan baik, meski bodi belakangnya hancur terkikis air laut.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan di Inggris bernama Clare Atfield (39), tak sengaja menjatuhkan Apple iPhone 8 Plus miliknya ke laut, saat berada di atas paddle board pada Agustus 2021.

Lebih dari setahun kemudian atau akhir Novermber 2022, ponsel yang tersimpan dalam tas antiair itu terdampar di pantai terdekat, ditemukan oleh seorang dog wakler bernama Bradley Cotton.

Mengutip The Sun, Selasa (29/11/2022), di dalam tas juga terdapat kartu medis yang berisi alamat Clare sehingga Cotton dapat melacak Clare dan mengembalikan ponselnya.

"Tak disangka, iPhone 8 Plus milikku masih berfungsi dan bekerja dengan sempurna," ungkap Clare.

Clare bercerita, ia sering mengayuh papan sejak April 2021 dan selalu meletakkan ponsel di lehernya.

"Aku mendayung cukup jauh ke laut, tetapi aku jatuh dari papan. Aku kembali dan terus berjalan, tetapi kemudian menyadari bahwa aku telah kehilangan ponsel. Itu cukup jauh ke laut tetapi berada di dalam salah satu pelindung ponsel sehingga pasti tenggelam dan tetap di sana,” paparnya.

Ibu tunggal dari dua anak itu lalu terkejut ketika Cotton dari Southsea, memberi tahu Clair bahwa dia telah menemukan iPhone 8 Plus miliknya.

“Saya tidak pernah berharap untuk melihat ponsel itu lagi. Aku tidak percaya itu masih berfungsi," ucapnya.

Ia menuturkan bodi belakang iPhone 8 Plus miliknya benar-benar hancur, sehingga aku mengira air akan masuk.

"Saya sangat terkejut ketika tahu bahwa tidak terjadi kerusakan pada ponsel, terlebih betapa kasarnya laut di sana," Clare memungkaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Brasil Sita Ratusan iPhone karena Tak Sertakan Kepala Charger

Di sisi lain, regulator perlindungan konsumen di Distrik Federal Brasil, menyita iPhone dari toko ritel, karena dianggap tidak memenuhi aturan mengharuskan mereka memasukkan kepala charger dalam paket penjualan.

Sebelumnya, Kementerian Kehakiman Brasil di bulan September memerintahkan penangguhan penjualan iPhone di negara itu, setelah menyimpulkan Apple merugikan konsumen karena tidak menawarkan charger dalam penjualan perangkat.

Pertama kali dilaporkan Tecnoblog, Procon-DF telah menyita ratusan iPhone di berbagai toko ritel di ibu kota Brasil, Brasilia, seperti dikutip dari 9to5mac, Senin (28/11/2022).

Dalam langkah yang disebut "Operation Discharge" ini, regulator ingin memaksa Appe mematuhi undang-undang setempat dan mewajibkan sebuah smartphone dikirim bersama dengan pengisi daya dalam kotak penjualan.

Menurut laporan tersebut, iPhone disita di toko operator dan pengecer resmi Apple. Regulator juga memerintahkan pelarangan iPhone jenis apapun, yang tidak menyertakan pengisi daya dalam boks.

Apple diketahui sudah menghentikan pengiriman aksesoris bawaan di iPhone 12. Perusahaan juga memperbarui iPhone 11 dengan boks baru lebih ringkas, tanpa pengisi daya.

Setelah iPhone disita, Apple Brazil meminta pemerintah untuk mengizinkan penjualan smartphone di negara tersebut, sampai keputusan akhir dari perselisihan tersebut.

Apple Brasil juga mengatakan kepada Tecnoblog bahwa mereka terus akan menjual iPhone di negara itu meskipun ada operasi ini.

Sementara, dilaporkan MacMagazine, Hakim Diego Câmara Alves, yang mengizinkan perusahaan untuk terus menjual iPhone di Brasil hingga keputusan akhir, percaya Apple tidak melanggar hak konsumen apa pun.

3 dari 4 halaman

Pemerintah Brasil Tak Sepakat dengan Apple

Hakim juga mengklaim regulator Brasil "menyalahgunakan kekuasaannya" dengan keputusan seperti itu.

Apple mengatakan mereka yakin akan memenangkan sengketa hukum, dan pelanggan "menyadari berbagai opsi untuk mengisi daya dan menyambungkan perangkat mereka."

Apple pertama kali mengumumkan rencana menghadirkan kepala charger dan earbud dan hanya menyertakan kabel Lightning-USB Type C di kemasan iPhone-nya pada tahun 2020.

Apple mengklaim, hal itu dilakukan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Menurut mereka, dengan menghilangkan kedua aksesoris, memungkinkan boks iPhone lebih kecil dan mengurangi emisi karbon.

Namun, menurut beberapa ahli, langkah ini lebih menguntungkan secara finansial bagi Apple ketimbang dampak lingkungannya.

Pemerintah Brasil sendiri tak senang dengan keputusan Apple membuang kepala charger dari boks iPhone. Mereka pun melarang penjualan iPhone yang tidak dilengkapi dengan kepala charger.

Dalam rangka menghentikan penjualan sejumlah iPhone, Kementerian Kehakiman dan Keamanan Publik Brasil memerintahkan Apple membayar denda USD 2,3 juta dan pendaftaran iPhone 12 dengan Anatel, regulator telekomunikasi Brasil.

4 dari 4 halaman

Infografis Geger Temuan Sea Glider Bawah Laut (Liputan6.com/Triyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.