Sukses

Manfaat Big Data dan Perkembangannya di Indonesia

Big data adalah konsep pengelompokan atau pengumpulan data dalam skala besar, yang terdiri dari berbagai macam jenis data, meliputi data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang bergelut di bidang pemasaran, teknologi, dan riset, tentunya tak asing dengan istilah big data.

Big data adalah konsep pengelompokan atau pengumpulan data dalam skala besar, yang terdiri dari berbagai macam jenis data, meliputi data terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.

Menurut pemaparan platform pendidikan online Refocus, dikutip Rabu (16/11/2022), manfaat big data pun kini makin luas, di mana bisa dirasakan di berbagai bidang, mulai dari bisnis, transportasi hingga pendidikan.

Dalam media sosial, penggunaan big data yang dimanfaatkan pelaku usaha adalah data aktivitas pengguna di media sosial, seperti jumlah like, komentar, dan sebagainya.

Data tersebut banyak digunakan untuk memutuskan akan membuat atau menghadirkan produk apa ke pelanggan serta sebagai bahan pertimbangan dalam memasang iklan dan membuat kampanye pemasaran.

Manfaat big data di bidang transportasi adalah memudahkan pengguna untuk mengetahui dan mengunjungi suatu lokasi yang mungkin asing.

Salah satu aplikasi yang bisa jadi contoh big data di bidang ini adalah online maps yang menggunakan data dari citra satelit terkait pengelolaan wilayah.

Alhasil, pengguna bisa melihat daerah yang sedang macet di Maps dan membuat penunjuk arah untuk pergi ke lokasi tertentu dengan mudah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perkembangan Big Data di Indonesia

Pemanfaatan data dalam bisnis saat ini memang mulai banyak dilakukan. Namun, era big data yang digadang-gadang bisa memudahkan banyak sektor pekerjaan nyatanya juga tidak gampang diimplementasikan.

Berdasarkan survei Sharing Vision pada 2016 di Indonesia, sebanyak 74 persen responden mengaku mengadopsi big data dalam menunjang pengambilan keputusan.

Namun, sebanyak 48 persen responden mengatakan, kendala utama dalam adopsi big data adalah sumber daya manusia, di mana kompetensi yang paling dibutuhkan dalam mengolah big data adalah big data analytic.

Refocus yang menghadirkan kelas edukasi seperti digital marketing dan data analisis melihat Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam memanfaatkan teknologi big data, khususnya dari segi pengelolaan data yang ada.

“Salah satu kunci untuk melakukan analisis big data tentunya adanya ketersediaan data dan akses terhadap data. Di Indonesia, data untuk berbagai jenis kebutuhan sudah tersedia dan banyak, namun sumbernya tersebar sehingga dibutuhkan usaha lebih untuk mendapatkan data terpadu secara nasional," papar CEO & Founder Refocus Education Project, Roman Kumay Vyas.

Ia menambahkan, begitu juga dengan masalah keamanan, yang mana setiap konsep teknologi canggih memiliki beberapa celah dalam bentuk masalah privasi dan keamanan.

"Keamanan siber hanya bisa terjamin apabila ada sinergitas pihak terkait sehingga dapat mendukung terlaksananya sistem yang diimplementasikan,” Roman menuturkan.

 

3 dari 4 halaman

Minim Ahli Big Data

Perkembangan Big Data di Indonesia saat ini berjalan cukup pesat, mengingat banyaknya perusahaan besar yang sudah memanfaatkan big data.

Sayangnya, pengelolaan Big Data belum sepenuhnya berjalan dengan baik, salah satu penyebabnya dikarenakan ahli dalam big data di Indonesia masih terhitung kurang.

Minimnya generasi muda yang mengetahui tentang pentingnya pengelolaan Big Data menjadi salah satu sebab dan diharapkan dapat teratasi untuk beberapa tahun kedepan.

Roman menilai dalam memanfaatkan big data, pemerintahan, organisasi, maupun perusahaan harus memiliki SDM yang kompeten dalam bidang analitik data, memiliki kemampuan pemograman yang tinggi, dan tanggap terhadap perkembangan teknologi informasi.

"Di Refocus, kami berfokus untuk mengedukasi lebih dari 1 juta profesional di bidang IT untuk mengatasi gap ketersediaan SDM di berbagai industri,” ujarnya.

Ia mengklaim Refocus memungkinkan para siswa untuk memahami konsep dasar di bidang data dengan cara yang mudah dan waktu yang relatif singkat.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Intip Data Kartu Kredit

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.