Sukses

Wejangan Elon Musk Buat Mahasiswa Indonesia: Harus Punya Rasa Ingin Tahu yang Besar

Elon Musk memberikan sejumlah wejangan bagi mahasiswa Indonesia dalam sesi dialog bersama Nadiem Makarim

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk memberikan sejumlah pesan atau wejangan kepada para mahasiswa Indonesia, ketika berdialog dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim pada Senin (14/11/2022).

Dalam dialog tersebut, dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemdikbud, Nadiem mengatakan bahwa Indonesia sekarang sedang melepas sekat-sekat antara perguruan tinggi dan industri.

Salah satu pendiri Gojek ini pun bertanya ke bos SpaceX tersebut, mengenai pandangannya soal pendidikan di masa depan dan apa yang harus diajarkan ke generasi muda.

Menurut CEO Tesla yang baru saja mencaplok Twitter ini, kita harus mengetahui apa yang relevan.

"Ketika mau menyelesaikan masalah, kita harus tahu apa alat yang harus kita gunakan untuk menyelesaikan masalah dan memahami bagaimana menentukan alat yang membantu proses penyelesaian masalah itu," kata Elon yang hadir secara virtual.

"Pendidikan di masa depan pun harus seperti itu. Apa yang perlu diajarkan adalah kemampuan berpikir kritis. Harus berani menolak konsep yang tidak baik," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Elon Musk juga mengungkapkan bahwa pekerjaan di bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan energi berkelanjutan, di masa depan akan banyak diminati.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pesan Elon Musk Bagi Mahasiswa

Lebih lanjut, Elon mendapatkan pertanyaan dari Praisela Symons, mahasiswa provinsi Sulawesi Utara yang sedang berkuliah di Universitas Negeri Malang.

Saat itu, ia bertanya kepada Elon Musk tentang kesalahan atau masalah terbesar dari hidup seorang Elon dan bagaimana dia mengatasinya.

"Coba untuk selalu berasumsi bahwa kita itu salah. Dengan demikian, kita akan selalu berupaya melakukan hal yang benar," kata CEO SpaceX itu.

"Selalu gunakan akal dan hati. Dulu saya hanya gunakan akal. Tapi menggunakan hati juga sama pentingnya," ia menambahkan.

Safira Titah Pramesti, mahasiswi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya juga bertanya kepada Elon tentang kebiasaan sehari-sehari yang membuatnya sukses.

"Miliki rasa keingintahuan yang besar akan banyak hal di dunia ini. Rasa keingintahuan yang besar adalah karakter yang paling penting untuk dimiliki seseorang," kata Elon. 

 

3 dari 4 halaman

Elon Musk Akui Film Fiksi Ilmiah Jadi Sumber Inspirasi

Dalam kesempatan yang sama, Elon Musk juga mengungkapkan kegemarannya membaca dan menonton karya-karya fiksi ilmiah (science fiction/sci-fi) di masa muda, juga mempengaruhinya saat ini.

Saat itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim, bertanya kepada Musk soal kejadian penting di masa mudanya, yang berpengaruh dan menjadikannya seperti sekarang.

"Saya banyak baca buku sci-fi dan fantasi," kata Musk yang hadir secara virtual, seperti dikutip dari YouTube Kampus Merdeka yang menyiarkan kegiatan tersebut.

"Star Wars adalah film fiksi ilmiah pertama yang saya tonton di bioskop. Saat kamu menonton film semacam itu dan itu pertama kalinya kamu nonton bioskop, sepertinya saya masih enam tahun, itu akan punya faktor besar untukmu," katanya.

Di sana, ia juga menyebut Star Trek, Lord of the Rings, The Foundation karya Isaac Asimov, serta karya-karya Robert Heinlein, sebagai inspirasinya.

 

4 dari 4 halaman

Kekhawatiran Terhadap AI

"Dalam upaya mencari kebenaran dari sesuatu, saya mengeksplorasi berbagai cara dan menemukan bahwa fisika adalah cara terbaik untuk mengeksplorasi kebenaran dari sebuah hal," imbuh Elon Musk.

Nadiem juga sempat bertanya kepada Musk soal teknologi apa yang paling dikhawatirkan sang bos SpaceX.

"Saya rasa kita harus agak sedikit perhatian ke AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan), karena kita tidak ingin kecerdasan super digital melakukan sesuatu yang salah dan merusak manusia," kata Musk.

Selain itu, biologi sintetis juga menurutnya "berpotensi membahayakan" karena bukan tidak mungkin hal ini menciptakan virus yang lebih berbahaya dan merusak daripada yang ada di alam.

"Alat-alat teknologi ini jelas pedang bermata dua. Semakin kuat teknologi, harus semakin berhati-hati kita dalam menggunakannya," kata Musk.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.