Sukses

Elon Musk Pasang Tarif Rp 125 Ribu per Bulan untuk Akun Centang Biru Twitter

Elon Musk akhirnya resmi memutuskan untuk memasang tarif Rp 125 ribu per bulan untuk akun centang biru Twitter

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk akhirnya resmi memasang tarif USD 8 atau Rp 125 ribu per bulan bagi pengguna yang ingin akun Twitter-nya memiliki centang biru.

Hal ini terungkap lewat deskripsi update-an aplikasi Twitter versi iOS di App Store, dan diperkuat oleh cuitan sang pemilik Twitter, Elon Musk.

Lewat akun Twitter-nya, CEO Tesla dan SpaceX ini mengunggah cuitan singkat bertuliskan, "Trash me all day, but it'll cost USD 8."

Mengutip deskripsi Twitter di App Store, Minggu (6/11/2022), pengguna bisa berlangganan Twitter Blue seharga USD 7.99 per bulan.

"Pengguna akan memiliki tanda centang biru di samping nama akun mereka, layaknya selebriti, perusahaan, dan politisi," tulis Twitter.

Selain itu, perusahaan juga menjanjikan akun centang biru Twitter akan ditampilkan iklan setengah dari pengguna gratis.

Platform media sosial ini juga menjanjikan, pelanggan bisa posting video lebih panjang durasinya, dan mendapatkan prioritas di berbagai konten.

Informasi, agar akun Twitter kamu terverifikasi atau mendapatkan centang biru awalnya tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis.

Akan tetapi, ada beberapa proses dan syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh pengguna akun tersebut agar ada label centang biru.

Karena itu, tidak semua orang umum memiliki centang biru di samping nama akunnya. Biasanya, hanya tokoh publik atau perusahaan yang memiliki label ini.

Sayang, masih belum diketahui secara pasti kapan fitur ini akan hadir ke pengguna Android dan masih terbatas di iOS.

Berhubung Elon Musk ingin meningkatkan jumlah pelanggandan pendapatan Twitter, bukan hal tak mungkin fitur ini akan hadir di Android segera.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pendiri Twitter Jack Dorsey Minta Maaf Usai PHK Massal

Jack Dorsey, CEO Twitter (AP/Richard Drew)

Salah satu pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, melontarkan permintaan maaf. Hal ini dia nyatakan dalam menanggapi pemangkasan karyawan di perusahaan media sosial, tersebut usai diambil alih oleh Elon Musk.

Seperti diketahui pada Jumat lalu, Elon Musk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada setengah dari karyawan Twitter, yang berdampak pada pekerja di seluruh departemen.

Dorsey pun mengklaim, dirinya bertanggung jawab atas situasi PHK ini dan menyebut dirinya mengembangkan perusahaan terlalu cepat.

"Orang-orang di Twitter dulu dan sekarang kuat dan tangguh. Mereka akan selalu menemukan jalan tidak peduli betapa sulitnya saat itu," tulis Dorsey di akun Twitter-nya, dilansir The Verge.

"Saya sadar banyak yang marah kepada saya. Saya memiliki tanggung jawab mengapa semua orang berada dalam situasi ini: Saya mengembangkan ukuran perusahaan terlalu cepat. Saya minta maaf untuk itu," ujarnya, dikutip Minggu (6/11/2022).

 

3 dari 4 halaman

Karyawan Layangkan Gugatan Hukum ke Twitter

Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Pemangkasan itu membuat Twitter dilaporkan tengah mendapat gugatan hukum dari para karyawannnya, setelah PHK diberlakukan. Informasi ini diketahui dari laporan terkini Bloomberg.

Seperti dikutip dari Engadget, Sabtu (5/11/2022), para karyawan melayangkan gugatan hukum class action terhadap Twitter di pengadilan federal San Fransisco.

Dalam gugatannya, mereka menyebut tindak PHK yang dilakukan perusahaan dengan ikon bentuk burung berwarna biru itu bertentangan dengan hukum.

Menurut UU Worker Adjustment and Retraining Notification (WARN) Amerika Serikat, perusahaan dengan 100 atau lebih karyawan diharuskan memberi tahu mengenai PHK massal 60 hari sebelumnya. Keputusan yang diambil Twitter terbilang mendadak.

Untuk itu, para penggugat meminta pengadilan untuk mengeluarkan perintah yang memaksa Twitter mematuhi UU WARN. Mereka juga meminta pengadilan melarang perusahaan menarik hak karyawan sedang berperkara.

 

4 dari 4 halaman

Pemangkasan Karyawan Twitter

Kantor Pusat Twitter di San Francisco, California pada 4 November 2022. Setengah dari 7.500 karyawan Twitter diberhentikan pada 4 November, sebuah dokumen internal menunjukkan, ketika pemilik baru Elon Musk memulai perombakan besar-besaran dari perusahaan yang bermasalah. (AFP/Samantha Laurey)

Terkait adanya gugatan ini, Twitter sendiri belum memberikan pernyataan resmi. Namun, laporan mengenai pemecatan ini memang sudah diketahui tak lama usai Elon Musk resmi membeli perusahaan.

Sebagai informasi, platform micro blogging ini diketahui memiliki jumlah karyawan sekitar 7.500 orang di berbagai negara. Karenanya, PHK yang dilakukan mencakup setengah karyawan yang ada saat ini.

Adapun, pada Jumat 4 November 2022 pukul 09.00 pagi waktu setempat, perusahaan media sosial Twitter menyampaikan informasi kepada para karyawannya lewat email terkait pengurangan pegawai.

"Dalam upaya untuk menempatkan Twitter di jalur yang sehat, kami akan melalui proses sulit untuk mengurangi tenaga kerja global kami pada Jumat 4 November," demikian isi email pendahuluan yang dikirim pada Kamis 3 November 2022 dan dilihat oleh Reuters.

Twitter mengatakan kantornya akan ditutup sementara dan semua akses masuk akan ditangguhkan untuk "membantu memastikan keamanan setiap karyawan serta sistem Twitter dan data pelanggan."

Namun, platform media sosial itu mengatakan karyawan Twitter yang tidak terpengaruh oleh PHK akan diberitahu melalui alamat email kantor mereka. Sementara staf yang diberhentikan akan diberitahu lewat alamat email pribadi mereka, kata memo itu.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.