Sukses

Google Play Games Beta untuk PC Kini Jangkau Indonesia

Google resmi mengumumkan kehadiran Google Play Games versi beta untuk PC Windows kini bisa diakses pengguna di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Google mengumumkan kehadiran Google Play Games untuk perangkat Windows sejak akhir tahun lalu. Sesuai namanya, layanan ini memungkinkan pengguna memainkan game Android melalui laptop, PC, atau tablet dengan sistem operasi Windows.

Seiring berjalannya waktu, layanan ini diperluas cakupannya. Pada Agustus 2022, layanan ini sudah menjangkau pasar Korea Selatan, Hong Kong, Taiwan, Thailand, dan Australia.

Dan kini, seperti dalam siaran pers yang diterima, Kamis (3/11/2022), Google Play Games versi beta bisa diunduh pemain di Indonesia. Selain di Indonesia, layanan ini dapat diakses di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, Filipina, Malaysia, dan Singapura.

"Tujuan utama kami adalah menjangkau para pemain game di mana pun mereka berada dan memberi mereka akses ke berbagai macam game di sebanyak mungkin perangkat," tulis Google dalam keterangan resminya.

Selain memperluas cakupannya, Google juga menambah daftar koleksi game yang bisa dimainkan. Beberapa di antaranya yang kini sudah bisa dimainkan adalah 1945 Air Force, Blade Idle, Cookie Run: Kingdom, dan Evony: The King's Return.

Tidak hanya itu, Google juga menuturkan telah membuat langkah signifikan agar layanan ini bisa menjangkau lebih banyak pemain. Hal itu dilakukan dengan mengurangi persyaratan spesifikasi minimum PC yang bisa mengkases layanan Google Play Games.

"Kami senang dapat memperluas platform kami ke lebih banyak pasar, sehingga para pemain dapat menikmati game favorit mereka di Google Play," tulis perusahaan.

Kendati demikian, mengingat ini masih berada dalam versi beta, Google mengaku pihaknya akan berupaya untuk bisa menghadirkan akses bermain game Android di perangkat Windows ini dalam versi penuh. Untuk itu, perusahan akan menambahkan fitur baru sekaligus melakukan evaluasi berdasarkan masukan dari developeri maupun pemain. 

Saat ini, Google Play Games bisa diakses langsung melalui situs resminya. Namun sebelum bermain, pemain bisa mengunduh aplikasinya terlebih dulu.

Lalu untuk bisa berpartisipasi dalam Google Play Games versi beta, ada spesifikasi minimum PC Windows yang perlu diperhatikan. Apa saja? Simak daftarnya berikut ini:

  • Windows 10 (v2004)
  • Solid State Drive (SSD) dengan ruang penyimpanan kosong 10 GB
  • GPU Intel UHD Graphics 630 atau yang sebanding CPU dengan 4 core fisik
  • RAM 8 GB
  • Akun admin Windows
  • Virtualisasi hardware harus diaktifkan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Google Diam-Diam Akuisisi Startup Avatar AI Alter

Di sisi lain, Google dikabarkan secara diam-diam mengakuisisi Alter, startup avatar kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang membantu kreator dan jenama mengekspresikan identitas virtual mereka.

Sebuah sumber yang mengetahui ini kepada TechCrunch, dikutip Minggu (30/10/2022), mengklaim akuisisi dilakukan di harga sekitar USD 100 juta, dan bertujuan meningkatkan konten permainan dan bersaing lebih baik dengan TikTok.

Sumber anonim ini TechCrunch juga menyebut, akuisisi selesai sekitar dua bulan yang lalu. Namun, tidak ada satu pun dari perusahaan yang mengungkapkannya ke publik.

Beberapa petinggi Alter juga dilaporkan telah memperbarui profil LinkedIn mereka untuk memberitahu bahwa mereka sudah bergabung dengan Google, tanpa mengakui akuisisi tersebut.

Mengutip CNET, Chief Operating Officer yang juga salah satu pendiri Alter, Jon Slimak, adalah salah satu yang mengubah profil LinkedIn-nya, untuk merefleksikan peran barunya di proyek avatar Google. Situs Alter sendiri tidak bisa diakses.

Juru bicara Google pun mengonfirmasi akuisisi ini kepada TechCrunch, tapi dia menolak untuk berkomentas soal syarat-syarat finansial dari kesepakatan tersebut.

Alter sendiri adalah perusahaan rintisan alias startup, yang berkantor di Amerika Serikat dan Ceko, yang memulai usahanya sebagai Facemoji.

Platform besutan startup ini menawarkan teknologi plug-and-play, untuk membantu pengembang game dan aplikasi memasukkan avatar ke dalam aplikasi mereka.

3 dari 4 halaman

Berawal dari Facemoji

Alter punya pekerjaan untuk membuat avatar menggunakan AI, tidak hanya orang, tapi juga pakaian dan aksesoris yang mereka kenakan. Misalnya, seseorang bisa membeli NFT tas desainer dan mengakses avatar mereka.

Teknologi mereka pun bisa diintegrasikan ke dalam video game maupun metaverse atau dunia virtual.

Startup tersebut menerima pendanaan awal sebesar USD 3 juta dari investor termasuk Play Ventures, Roosh Ventures, dan Twitter. Facemoji lalu mengganti namanya menjadi Alter.

Narasumber yang mengetahui akuisisi ini mengklaim, Google berharap agar Alter bisa digunakan untuk meningkatkan dan meningkatkan penawaran kontennya. Meski begitu, belum diketahui strategi apa yang akan diterapkan untuk mengejar TikTok.

Sementara itu, Jon Slimak dan pendiri Alter lainnya Robin Raszka, tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar. 

4 dari 4 halaman

Google Chrome Pamit dari Windows 7 dan 8

Google mengumumkan akan menyetop dukungan Google Chrome untuk Windows 7 dan 8.1 mulai Februari 2023.

Walau pamit dari Windows 7 dan 8.1, Google meyakinkan pengguna Windows 10 masih dapat menggunakan browser Chrome untuk menjelajah internet.

"Dengan peluncuran Chrome 110 (7 Februari 2023), kami resmi mengakhir dukungan untuk Windows 7 dan Windows 8.1," tulis Google yang dikutip Bleeping Computer, Rabu (26/10/2022).

Keputusan Google menghentikan dukungan Chrome ini sesuai dengan kebijakan siklus Microsoft Windows. Disebutkan, dukungan program Extended Security Update (ESU) untuk Windows 7 dan Windows 8.1 ini akan berakhir pada 10 Januari 2023.

Menurut Statcounter GlobalStats, Windows 7 saat ini masih dipakai di lebih dari 10 persen seluruh perangkat Windows di dunia, dan Windows 8.1 hanya 2,8 persen.

Informasi, Google Chrome memiliki pangsa pasar lebih dari 65 persen browser di dunia saat ini. Diikuti oleh Safari di sekitar 18 persen, dan Microsoft Edge dengan angka 4,32 persen.

Meski versi lama dari Google Chrome masih berfungsi di Windows 7 dan 8.1 saat dukungan dihentikan, Google menyarankan pengguna untuk melakukan pembaruan atau update terhadap OS mereka.

Dengan begini, pengguna Windows tetap akan menerima pembaruan keamanan Google Chrome yang diluncurkan secara bertahap. "Chrome versi lama akan terus berfungsi, tetapi tidak akan ada pembaruan untuk pengguna di sistem operasi ini," tambah Google. 

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.