Sukses

YouTube Shorts Hadirkan Fitur Bikin Voice Over ala TikTok di iOS

Fitur ini memungkinkan kreator YouTube Shorts untuk bisa membuat narasi tentang apa yang ada di kontennya

Liputan6.com, Jakarta - YouTube belum menyerah untuk bersaing dengan TikTok, di mana baru-baru ini mereka meluncurkan fitur voice over untuk konten Shorts, bagi pengguna perangkat iOS terlebih dulu.

Fitur untuk memungkinkan pengguna melakukan voice over di konten sendiri, sudah hadir dan bukanlah fitur yang baru untuk para pengguna platform TikTok.

"Kreator kami melihat kamu meminta dan kami menjawab - sekarang kamu bisa menggunakan fitur voice over kami untuk menarasikan Shorts kamu!" tulis YouTube dalam laman support Google.

Mengutip laman tersebut, Minggu (2/10/2022), dengan fitur ini, pengguna bisa menarasikan apa yang terjadi di kontennya, atau membuat instruksi, penjelasan, reaksi, komentar lucu, atau menambahkan suara baru buatan sendiri.

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat voice over ke YouTube Shorts setelah merekam sebuah konten:

  1. Ketuk tombol tanda centang di kanan bawah layar kamera
  2. Ketuk tombol voice over
  3. Pindahkan playhead (garis putih vertikal pada strip film video) ke tempat yang diinginkan untuk memulai voice over
  4. Tekan tombol rekam merah untuk mulai merekam dan klik lagi untuk berhenti merekam (Kamu juga bisa menahan tombol rekam saat merekam dan angkat untuk berhenti).
  5. Ketuk tombol batalkan jika kamu ingin menghapus rekaman terakhirmu, atau ketuk tombol ulangi untuk menambahkannya kembali
  6. Gunakan panel volume untuk menyesuaikan level audio di semua musik, audio video aslimu, dan voice over.

YouTube mengungkapkan, fitur voice over ini sudah mulai digulirkan ke para pengguna iOS sejak 27 September 2022 yang lalu. Belum diketahui kapan peluncurannya untuk para pengguna Android.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Monetisasi YouTube Shorts

Fitur voice over di YouTube Shorts diumumkan tak lama setelah Google mengumumkan bahwa konten-konten di platform itu, akan bisa dimonetisasi mulai awal tahun 2023.

Neil Mohan, YouTube's Chief Product Officer mengatakan, kreator dengan minimal 1.000 subscribers dengan 10 juta view Shorts dalam 90 hari, bisa mengajukan kanalnya untuk YouTube's Partner Program (YPP).

Ini merupakan alternatif dari kriteria yang sudah ada, di mana kreator video panjang bisa mendaftar YPP, setelah mengumpulkan minimal 1.000 subscribers dan empat ribu jam waktu tonton.

Selain itu, kreator nantinya akan mendapatkan 45 persen pendapatannya dari iklan dimana nanti akan muncul di antara konten-konten Shorts.

Dalam temu media secara virtual pada Rabu (21/9/2021), pihak YouTube dan Google mengungkapkan iklan ini akan muncul di antara video saat penonton melakukan scrolling Shorts.

 

3 dari 4 halaman

Tingkatan Baru YPP

Karena iklan di Feed Shorts ditayangkan di antara video, pendapatan dari iklan-iklan ini akan ditotal setiap bulan dan digunakan untuk mengapresiasi kreator.

Uang iklan juga akan mencakup biaya lisensi musik yang diklaim YouTube, dan tidak berdampak pada pendapatan kreator. Angka pembagian keuntungan ini akan sama, terlepas dari mereka memakai musik atau tidak.

Di samping itu, Mohan juga mengungkapkan akan hadir tingkatan atau tier baru untuk YPP, untuk membantu kreator bisa menghasilkan pendapatan lebih cepat "di awal perjalanannya."

"Level baru ini akan punya syarat yang lebih rendah, dan memberikan akses yang lebih mudah ke fitur-fitur pendanaan seperti Super Thanks, Super Chat, Super Sticker, dan Channel Membership," kata Mohan.

 

4 dari 4 halaman

Perkenalkan Kreator Musik

Lebih lanjut, YouTube juga memperkenalkan Kreator Musik, di mana kreator akan bisa mendapatkan akses dengan lebih mudah ke katalog musik lengkap untuk dapat digunakan dalam video mereka.

Cara ini juga disebut dapat membantu para artis dan pemilik hak musik, dapat mengakses sumber pendapatan baru dari penggunaan musik mereka di YouTube.

Dengan ini, kreator dapat membeli lisensi musik yang terjangkau, berkualitas tinggi, dan memungkinkan monetisasi optimal — pembagian keuntungannya akan sama dengan jumlah yang biasa mereka terima dari video tanpa musik.

Bagi kreator yang tidak ingin membeli lisensi di depan, mereka masih dapat menggunakan lagu tetapi harus berbagi pendapatan dengan artis dan pemilik haknya. Kreator Musik saat ini masih dalam versi beta di AS dan akan tersedia di lebih banyak negara pada tahun 2023.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.