Sukses

Google Tak Sengaja Umumkan Tim yang Masuk Final Piala Dunia 2022

Menurut penelusuran yang dilakukan, Google ternyata tidak sengaja sempat menampilkan dua tim yang akan berlaga di Final Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Piala Dunia 2022 memang masih berlangsung dalam beberapa bulan mendatang. Namun, Google tanpa sengaja telah memasang jadwal pertandingan final Piala Dunia yang rencananya digelar di Stadion Lusail, Qatar.

Dikutip dari AS, Jumat (30/9/2022), informasi tersebut diketahui dari hasil penelusuran yang dilakukan di Google Search. Seperti biasa, ketika melakukan penelusuran 'Lusail stadium events' di Google, mesin pencari itu akan segera menampilkan deretan pertandingan yang digelar di stadion tersebut.

Dari hasil penelusuran, ada enam pertandingan di fase grup yang akan diadakan di stadion tersebut, lalu babak 16 besar, perempat final, satu laga semifinal, dan laga final. Namun yang menarik perhatian, pada laga final, Google memberikan informasi mengenai tim yang akan bertanding.

Pada laga final yang digelar 18 Desember 2022, Google menunjukkan Brasil dan Prancis yang akan berlaga. Padahal, informasi tim di laga lain yang digelar di Stadion Lusail masih belum dipastikan.

Hasil ini sontak menjadi perbincangan para penggemar sepakbola. Banyak menyebut hasil penelusuran ini merupakan prediksi Google terhadap tim bakal berlaga di final Piala Dunia 2022.

Mengetahui kekeliruan tersebut, Google diketahui segera menghapus informasi itu beberapa jam setelahnya. Karenanya, hasil pencarian yang menampilkan Brasil vs Prancis dengan menggunakan keyword 'Lusail stadium events' kini sudah tidak lagi.

Kendati demikian, Google tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengapa hasil penelusuran tersebut bisa muncul. Untuk itu, ada kemungkinan hal ini terjadi karena masalah dan bukan berarti menggambarkan kondisi sebenarnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Google Mulai Gulirkan Fitur Permintaan Hapus Data Pribadi di Pencarian

Di sisi lain, Google sempat mengumumkan bakal meluncurkan fitur yang memungkinkan seseorang untuk menghapus hasil penelusuran yang berisi kontaknya, atau informasi lain yang merupakan data pribadi.

Kabarnya, fitur ini sudah mulai dirilis Google ke beberapa pengguna secara terbatas di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Namun, tools ini belum tersedia secara luas di semua pengguna.

Mengingat baru saja digulirkan secara terbatas, pengguna Google secara luas, termasuk di Indonesia, tampaknya masih harus menunggu dan memantau jika tools ini sudah resmi bisa digunakan untuk semua.

Dilansir 9to5Google, dikutip Jumat (23/9/2022), untuk beberapa pengguna yang sudah mendapatkan tools ini, bisa menemukannya dengan membuka aplikasi Google di Android, dan mengetuk avatar profilnya di sudut kanan atas.

Nantinya, akan ada muncul menu item "Results about you." Ini membawa pengguna ke laman yang menjelaskan bagaimana mereka bisa meminta Google menghapus hasil penelusuran berisi nomor telepon, alamat rumah, email, atau data pribadi lain.

Jika pengguna menemukan sesuatu saat browsing, klik menu tiga titik yang muncul di sudut kanan atas di tiap hasil pencarian. Panel About this akan terbuka dengan "Remove result" baru yang muncul di bagian bawah layar.

Setelah melakukan langkah itu, pengguna Google bisa memantau progres penghapusan dari Result about you. Selain feed "All requests", pengguna juga dapat menemukan filter seperti "In progress" dan "Approved."

3 dari 4 halaman

Alasan Permintaan Penghapusan

Laman ini juga memungkinkan pengguna membuat pengajuan permintaan baru dengan panduan berisi "Why would you like to remove this result?" yang menanyakan mengapa Anda ingin menghapus hasil tersebut.

Adapun, pilihannya meliputi karena pencarian tersebut menunjukkan:

  • info kontak pribadi
  • kontak dengan maksud untuk menyakiti pengguna
  • info pribadi lainnya
  • info ilegal
  • info sudah tidak berlaku (outdated).

Dalam pengumumannya di I/O beberapa pada Mei 2022, Google mengatakan alat ini akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang, meski saat ini diketahui baru dirilis untuk beberapa pengguna di Eropa dan AS.

Google saat itu juga mengatakan, saat mereka menerima permintaan penghapusan, mereka akan mengevaluasi semua konten di laman web, demi memastikan tidak ada pembatasan informasi yang berguna secara luas, seperti artikel berita.

"Dan tentu saja, menghapus informasi kontak dari Google Penelusuran tidak menghapusnya dari web, itu sebabnya Anda mungkin ingin menghubungi situs hosting secara langsung, jika Anda merasa nyaman melakukannya," kata mereka.

Untuk saat ini, pengguna dapat meminta penghapusan data pribadi di Google melalui pengajuan di laman: https://support.google.com/websearch/answer/9673730 

4 dari 4 halaman

Tier Baru untuk YouTube's Partner Program

Di samping itu, Mohan juga mengungkapkan akan hadir tingkatan atau tier baru untuk YPP, untuk membantu kreator bisa menghasilkan pendapatan lebih cepat "di awal perjalanannya."

"Level baru ini akan punya syarat yang lebih rendah, dan memberikan akses yang lebih mudah ke fitur-fitur pendanaan seperti Super Thanks, Super Chat, Super Sticker, dan Channel Membership," kata Mohan.

Lebih lanjut, YouTube juga memperkenalkan Kreator Musik, di mana kreator akan bisa mendapatkan akses dengan lebih mudah ke katalog musik lengkap untuk dapat digunakan dalam video mereka.

Cara ini juga disebut dapat membantu para artis dan pemilik hak musik, dapat mengakses sumber pendapatan baru dari penggunaan musik mereka di YouTube.

Dengan solusi ini, kreator dapat membeli lisensi musik yang terjangkau, berkualitas tinggi, dan memungkinkan monetisasi optimal — pembagian keuntungannya akan sama dengan jumlah yang biasa mereka terima dari video tanpa musik.

Bagi kreator yang tidak ingin membeli lisensi di depan, mereka masih dapat menggunakan lagu tetapi harus berbagi pendapatan dengan artis dan pemilik haknya. Kreator Musik saat ini masih dalam versi beta di AS dan akan tersedia di lebih banyak negara pada tahun 2023.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.