Sukses

Google Mulai Gulirkan Fitur Permintaan Hapus Data Pribadi di Pencarian

Fitur Results about You baru dirilis Google untuk segelintir pengguna di Eropa dan AS

Liputan6.com, Jakarta - Google sempat mengumumkan bakal meluncurkan fitur yang memungkinkan seseorang untuk menghapus hasil penelusuran yang berisi kontaknya, atau informasi lain yang merupakan data pribadi.

Kabarnya, fitur ini sudah mulai dirilis Google ke beberapa pengguna secara terbatas di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Namun, tools ini belum tersedia secara luas di semua pengguna.

Mengingat baru saja digulirkan secara terbatas, pengguna Google secara luas, termasuk di Indonesia, tampaknya masih harus menunggu dan memantau jika tools ini sudah resmi bisa digunakan untuk semua.

Dilansir 9to5Google, dikutip Jumat (23/9/2022), untuk beberapa pengguna yang sudah mendapatkan tools ini, bisa menemukannya dengan membuka aplikasi Google di Android, dan mengetuk avatar profilnya di sudut kanan atas.

Nantinya, akan ada muncul menu item "Results about you." Ini membawa pengguna ke laman yang menjelaskan bagaimana mereka bisa meminta Google menghapus hasil penelusuran berisi nomor telepon, alamat rumah, email, atau data pribadi lain.

Jika pengguna menemukan sesuatu saat browsing, klik menu tiga titik yang muncul di sudut kanan atas di tiap hasil pencarian. Panel About this akan terbuka dengan "Remove result" baru yang muncul di bagian bawah layar.

Setelah melakukan langkah itu, pengguna Google bisa memantau progres penghapusan dari Result about you. Selain feed "All requests", pengguna juga dapat menemukan filter seperti "In progress" dan "Approved."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Alasan Permintaan Penghapusan

Laman ini juga memungkinkan pengguna membuat pengajuan permintaan baru dengan panduan berisi "Why would you like to remove this result?" yang menanyakan mengapa Anda ingin menghapus hasil tersebut.

Adapun, pilihannya meliputi karena pencarian tersebut menunjukkan:

  • info kontak pribadi
  • kontak dengan maksud untuk menyakiti pengguna
  • info pribadi lainnya
  • info ilegal
  • info sudah tidak berlaku (outdated).

Dalam pengumumannya di I/O beberapa pada Mei 2022, Google mengatakan alat ini akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang, meski saat ini diketahui baru dirilis untuk beberapa pengguna di Eropa dan AS.

Google saat itu juga mengatakan, saat mereka menerima permintaan penghapusan, mereka akan mengevaluasi semua konten di laman web, demi memastikan tidak ada pembatasan informasi yang berguna secara luas, seperti artikel berita.

"Dan tentu saja, menghapus informasi kontak dari Google Penelusuran tidak menghapusnya dari web, itu sebabnya Anda mungkin ingin menghubungi situs hosting secara langsung, jika Anda merasa nyaman melakukannya," kata mereka.

Untuk saat ini, pengguna dapat meminta penghapusan data pribadi di Google melalui pengajuan di laman: https://support.google.com/websearch/answer/9673730

3 dari 4 halaman

Kreator Bisa Dapatkan Cuan dari YouTube Shorts Mulai 2023

Sebelumnya, YouTube dalam acara Made on YouTube di Los Angeles, California, Amerika Serikat, mengumumkan konten-konten Shorts akan bisa dimonetisasi mulai awal tahun 2023 mendatang.

Neil Mohan, YouTube's Chief Product Officer mengatakan, kreator dengan minimal 1.000 subscribers dengan 10 juta view Shorts dalam 90 hari, bisa mengajukan kanalnya untuk YouTube's Partner Program (YPP).

Ini merupakan alternatif dari kriteria yang sudah ada, di mana kreator video panjang bisa mendaftar YPP, setelah mengumpulkan minimal 1.000 subscribers dan empat ribu jam waktu tonton.

Selain itu, kreator nantinya akan mendapatkan 45 persen pendapatannya dari iklan dimana nanti akan muncul di antara konten-konten Shorts.

Dalam temu media secara virtual pada Rabu (21/9/2021), pihak YouTube dan Google mengungkapkan iklan ini akan muncul di antara video saat penonton melakukan scrolling Shorts.

Karena iklan di Feed Shorts ditayangkan di antara video, pendapatan dari iklan-iklan ini akan ditotal setiap bulan dan digunakan untuk mengapresiasi kreator.

Uang iklan juga akan mencakup biaya lisensi musik yang diklaim YouTube, dan tidak berdampak pada pendapatan kreator. Angka pembagian keuntungan ini akan sama, terlepas dari mereka memakai musik atau tidak.

4 dari 4 halaman

Tier Baru untuk YouTube's Partner Program

Di samping itu, Mohan juga mengungkapkan akan hadir tingkatan atau tier baru untuk YPP, untuk membantu kreator bisa menghasilkan pendapatan lebih cepat "di awal perjalanannya."

"Level baru ini akan punya syarat yang lebih rendah, dan memberikan akses yang lebih mudah ke fitur-fitur pendanaan seperti Super Thanks, Super Chat, Super Sticker, dan Channel Membership," kata Mohan.

Lebih lanjut, YouTube juga memperkenalkan Kreator Musik, di mana kreator akan bisa mendapatkan akses dengan lebih mudah ke katalog musik lengkap untuk dapat digunakan dalam video mereka.

Cara ini juga disebut dapat membantu para artis dan pemilik hak musik, dapat mengakses sumber pendapatan baru dari penggunaan musik mereka di YouTube.

Dengan solusi ini, kreator dapat membeli lisensi musik yang terjangkau, berkualitas tinggi, dan memungkinkan monetisasi optimal — pembagian keuntungannya akan sama dengan jumlah yang biasa mereka terima dari video tanpa musik.

Bagi kreator yang tidak ingin membeli lisensi di depan, mereka masih dapat menggunakan lagu tetapi harus berbagi pendapatan dengan artis dan pemilik haknya. Kreator Musik saat ini masih dalam versi beta di AS dan akan tersedia di lebih banyak negara pada tahun 2023.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.