Sukses

Instagram Uji Coba Fitur Repost untuk Feed, Seperti Apa?

Pengguna Instagram bisa mengunggah ulang postingan orang lain ke dalam feed, tidak lagi sebatas Stories dan DM.

Liputan6.com, Jakarta - Instagram sedang melakukan pengujian terhadap fitur Repost. Sesuai namanya, fitur ini dimaksudkan untuk mengunggah ulang konten seseorang ke dalam feed pribadi pengguna.

Sebelumnya, Instagram hanya mampu melakukan Repost lewat Stories dan Direct Message saja. Fitur ini serupa dengan yang dimiliki Twitter, yaitu Retweet atau jenis Reshares yang biasa digunakan Tumblr dan Facebook.

Dikutip dari TechCrunch, Rabu (13/9/2022), fitur Repost Instagram pertama kali diketahui oleh Matt Navarra, seorang konsultan media sosial yang mengunggah tangkapan layar aplikasi Instagram lewat Twitter. 

Kendati demikian, informasi ini yang pertama kali diketahui. Sebab Alessandro Paluzzi sudah memposting mengenai proses pengujian fitur tersebut pada Mei sebelumnya, sehingga proses pengujian fitur ini diketahui sudah berjalan selama beberapa bulan terakhir.

Pengujian fitur ini mengizinkan pengguna platform untuk memposting ulang sebuah post ke dalam Feed Instagram tanpa perlu melakukan screenshot.

Dilansir The Verge, selain mengunggah ulang di Feed, pada perangkat iPhone, Instagram juga memodifikasi opsi membagikan unggahan ke platform lain. Ini membuat pengguna Instagram bisa membagikan postingan Instagramnya ke media sosial lain, seperti Snapchat atau WhatsApp.

Seine Kim, juru bicara Meta menuturkan, mereka tengah mengeksplorasi kemampuan membagikan ulang postingan ke dalam Feed, mirip seperti membagikan ulang lewat Story Instagram. Jadi, pengguna bisa membagikan sesuatu yang dengan mereka dan pembuat konten asli bisa mendapat kredit dari pekerjaan mereka.

Proses pengujian lain yang sedang dilakukan Instagram adalah fitur yang mengizinkan pengguna untuk memilih dan menandai beberapa unggahan yang tidak mereka ingin dengan mengetuk tulisan "not interested". Fitur ini melatih algoritma platform untuk menyesuaikan rekomendasi sesuai dengan apa yang pengguna inginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akun Resmi Situs Porno Populer Pornhub

Kali ini, PornHub menciptakan sebuah robot mainan yang mengusung konsep imajinasi dan stimulasi penggunanya.

Media sosial Instagram dilaporkan telah memblokir akun resmi dari situs porno populer, Pornhub di platform mereka, karena dianggap telah melanggar panduan komunitasnya.

Sebelum dihapus, akun Instagram dari Pornhub diketahui memiliki 13,1 juta pengikuti dengan lebih dari 6.200 unggahan. Mengutip Variety, Senin (6/9/2022), tak ada tanggapan Meta selaku induk Instagram, untuk hal ini.

Pemblokiran ini terjadi satu bulan setelah Visa dan Mastercard memutus hak pembayaran TrafficJunky, cabang periklanan dari perusahaan induk Pornhub, MindGeek.

Pemutusan ini mengikuti putusan pengadilan federal pada Juli, yang menolak permintaan Visa untuk dihapus dari kasus di mana MindGeek dituntut karena diduga mendistribusikan pornografi anak.

Tuntutan ini menuding Visa secara sadar memfasilitasi kemampuan MindGeek untuk memonetisasi konten ilegal.

Melalui akun Instagram resminya, situs dewasa Pornhub dilaporkan mengunggah berbagai video dan gambar yang sifatnya "non-pornografi."

Meski begitu, menurut Dawn Hawkins, CEO National Center on Sexual Exploitation, mereka dinilai "secara langsung mempromosikan pornografi" dan menampilkan video seperti "Tujuan Berkarir Berikutnya."

Menurutnya, unggahan-unggahan tersebut mendorong orang untuk menjadi pelaku pornografi. Hawkins dan kelompoknya sendiri menjadi pendukung Instagram untuk menghapus Pornhub.

"Instagram dengan berani memilih untuk berhenti bermitra dengan Pornhub, dan inilah saatnya bagi semua entitas perusahaan untuk mengikuti teladannya," kata Hawkins.

3 dari 4 halaman

Dukungan Bagi Instagram

Ilustrasi Instagram. (via: istimewa)

Laila Mickelwait, CEO organisasi nirlaba Justice Defense Fund mendukung langkah Instagram bergabung dengan Visa, Mastercard, Discover, PayPal, Grant Thornton, Heinz, Unilever, dan Roku yang menolak berbisnis dengan Pornhub.

Mickelwait mengatakan, Pornhub adalah "situs yang terkenal karena memonetisasi perdagangan seks dan pelecehan seksual kriminal terhadap korban yang tak terhitung jumlahnya termasuk anak-anak."

"Perlu diingat bahwa ilegal di Amerika Serikat menurut Undang-Undang Perlindungan Korban Perdagangan Orang untuk secara sadar mengambil keuntungan dari usaha perdagangan seks," imbuhnya, mengutip LAD Bible.

Mickelwait pun mendorong beberapa layanan seperti Google Search, Amazon Web Service, Google Cloud, hingga Microsoft Azure, untuk mengikuti langkah tersebut. 

4 dari 4 halaman

Instagram Perketat Pengaturan Konten Sensitif bagi Remaja

Ilustrasi Instagram. (Gambar oleh USA-Reiseblogger dari Pixabay)

Sebelumnya, Instagram menjadikan Sensitive Content Control sebagai pengaturan standar baru bagi pengguna di bawah 16 tahun. Kontrol tersebut sebelumnya ditambahkan oleh platform sebagai opsi untuk membatasi konten sensitif pada Juni lalu.

Platform hanya membuat kontrol konten sensitif sebagai salah satu penawaran opsi yang bisa digunakan remaja untuk membatasi seberapa banyak konten sensitif yang mereka dapat dari media sosial.

Mengutip The Verge, Minggu (28/8/2022), aplikasi milik Meta ini mengumumkan tentang pembaruan untuk Sensitive Content Control di Instagram.

Rencananya, perusahaan akan membuat opsi tersebut menjadi pengaturan bawaan bagi akun pengguna berusia di bawah 16 tahun.

Kini, akun Instagram yang dimiliki oleh remaja dapat diaktifkan dengan pengaturan Sensitive Content Control sebagai standar pembuatan akun, meskipun masih menampilkan beberapa konten sensitif.

Dari platform menyebutkan bahwa kontrol tersebut akan mempersulit remaja untuk mendapat atau melihat konten yang berpotensi bersifat sensitif di Instagram.

Pengaturan tersebut pun akan memengaruhi Search, Explore, Hashtag Pages, Reels, Feed Recommendations, dan Suggested Accounts. Kontrol ini bukan satu-satunya pengaturan yang dimiliki Instagram untuk melindungi pengguna di bawah umurnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.