Sukses

Sony Digugat Rp 87,3 Triliun Gara-Gara Praktik Antipersaingan di PlayStation Store

Sony dikabarkan telah digugat sebesar USD 5,9 miliar atau setara Rp 87,3 triliun karena praktik antipersaingan yang terjadi di PlayStation Store.

Liputan6.com, Jakarta - Gugatan yang diajukan terhadap Sony di Inggris meminta perusahaan untuk membayar USD 5,9 miliar atau setara Rp 87,3 triliun. Gugatan tersebut terkait dengan tudingan praktik anti-persaingan di PlayStation Store.

Pengadilan Banding Kompetitif telah mengadili kasus gugatan anti-persaingan ini sejak pekan lalu. Mantan Direktur Where UK, Alex Neil, bertanggung jawab atas pengarsipan gugatan ini.

Menurut Neil, perusahaan Jepang tersebut telah menyalahgunakan kekuatan pasarnya. Di mana, Sony menggunakan keuntungannya untuk memaksakan syarat dan ketentuan tidak adil kepada pengembang.

Dalam hal ini, jika pengembang ingin menawarkan game di PlayStation Store, mereka harus menyetujui kebijakan dianggap tidak adil.

Menurut gugatan tersebut, Sony mengambil 30 persen keuntungan dari semua produk yang dijual di toko aplikasinya. Oleh karena itu, Sony pada akhirnya memaksa pembuat konten untuk menaikkan jumlah yang dibebankan ke game mereka.

Hal ini pada akhirnya membawa kerugian serius bagi pemain karena harus membayar lebih mahal.

Mengutip Gizchina, Jumat (26/8/2022), menurut gugatan tersebut, Sony mungkin perlu memberikan kompensasi finansial kepada semua orang yang telah melakukan pembelian di PlayStation Store sejak 19 Agustus 2019.

Dalam sebuah pernyataan, mantan direktur Where UK itu menyatakan, "Waktu Sony PlayStation telah tiba." Itu berarti tindakan gugatannya mewakili jutaan orang lain di Inggris.

Menurut Neil, jutaan pelanggan sudah membayar harga yang terlalu mahal dan tidak adil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jutaan Pengguna Alami Kerugian

"Game kini menjadi industri hiburan terbesar di Inggris di depan TV, video, dan musik. Banyak orang yang rentan bergantung pada mereka untuk komunitas dan koneksi. Sony PlayStation Store merugikan jutaan orang yang tidak mampu membelinya, terutama ketika kita berada di tengah krisis dan dompet konsumen diekspresikan tak seperti sebelumnya," kata Neil.

Menurut perkiraan, setidaknya 9 juta orang terlibat dalam gugatan tersebut. Hal ini mengakibatkan jumlah denda akhir mencapai USD 5,9 miliar atau setara Rp 87,3 triliun.

Jika persidangan memenangkan penggugat, denda akan mengakibatkan kerugian besar bagi pembesut konsol gaming asal Jepang itu.

Sony dan PlayStation Store merupakan target satu-satunya dalam gugatan ini. Sementara, perusahaan seperti Apple, Microsoft, dan Valve bebas dari gugatan. Padahal ketiganya biasanya membebankan biaya 30 persen bagi pengembang yang memasarkan aplikasi/ game di tokonya.

Perlu dicatat, selain PlayStation Store, PlatStation Console juga menjadi sorotan.

Pasalnya, perusahaan Jepang ini mengumumkan kenaikan harga besar untuk PS5 sebesar €50 di beberapa negara Eropa dan wilayah lain termasuk Kanada, Jepang, dan Meksiko.

3 dari 3 halaman

Bakal Gelar Acara Pada September 2022

Terlepas dari itu, Sony disebut-sebut bakal mengadakan acara pada bulan depan. Kabar ini diungkap oleh leaker terpercaya, Dusk Golem (atau Aesthetic Gamer).

Berdasarkan informasi Dusk Golem, perusahaan sedang bersiap untuk menggelar acara showcase game PlayStation dalam beberapa bentuk selama bulan September 2022 mendatang.

Selain showcase gim bernama State of Play, masih belum diketahui apa nama event yang bakal digelar oleh perusahaan berbasis di Jepang tersebut.

Berhubung PlayStation akan kedatangan dua judul game besar beberapa bulan mendatang, kemungkinan event tersebut adalah State of Play yang didedikasikan untuk God of War Ragnarok.

Diketahui, gim lanjutan God of War yang dirilis pada 2018 akan meluncur di pasaran pada 9 November 2022 mendatang.

Selain God of War Ragnarok, banyak gamer konsol PlayStation menanti trailer gameplay untuk beberapa judul game besar lainnya yang akan diluncurkan.

Beberapa diantaranya adalah gameplay untuk Marvel's Spider-Man 2, Marvel's Wolverine, dan masih banyak lagi.

Walau masih belum diketahui game apa yang akan dipamerkan oleh PlayStation pada September 2022 mendatang, Dusk Golem mengonfimasi gim Helldivers 2 yang bocor di internet baru-baru ini akan diumumkan pada acara tersebut.

Setelah sempat muncul di Twitter, video gameplay Helldivers 2 langsung hilang dari internet. Dusk Golem menyebutkan, video itu direkam olehnya tetapi tidak pernah ditujukan untuk dipublikasikan.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.