Sukses

Tips Menjadi Entrepreneur Tangguh Berbasis Digital

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar webinar bertajuk "Menjadi Entrepreneur Tangguh Berbasis Digital".

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menggelar webinar bertajuk "Menjadi Entrepreneur Tangguh Berbasis Digital" di Makassar, Sulawesi Selatan.

Berperan sebagai narasumber di webinar itu adalah Digimom Indonesia dan anggota Hipmi Gandi Sucipto; pemilik ESJ Collection sekaligus Sekretaris RTIK Surabaya Esti Srijani; serta Muh. Ripay Tohamba selaku Jawara Internet Sehat ICT Watch Sultra 2022.

Menyajikan materi kecakapan digital dengan tema "Strategi Membangun dan Mengembangkan Bisnis Berbasis Digital" Gandi menyebut bahwa menjadi pengusaha tidaklah mudah.

Terlebih di era saat ini, kecakapan digital menjadi penting. Antara lain itu meliputi pengetahuan, pemahaman, dan penggunaan piranti keras dan lunak, mesin pencari, dan banyak hal lainnya.

"Bisnis digital itu [termasuk] toko daring, bisnis afiliasi, youtuber, dropshipper, blogger, influencer, kreator konten, membuat aplikasi mobile, SEO specialist, dan podcaster," tutur Gandi, dikutip Jumat (26/8/2022).

Untuk membangun bisnis digital, kata dia, perlu ada mindset digital, yang juga disertai dengan tim yang solid, model bisnis tepat sasaran, serta pemanfaatan teknologi.

Sementara itu, Esti membawakan materi dengan tema "Menjadi Entrepreneur Tanggung Berbasis Digital". Esti menilai, orang yang gagap teknologi akan tergerus zaman karena saat ini nyaris semua hal serba daring, termasuk dalam menjalankan usaha.

"Tantangan utama bagi UMKM yakni pengetahuan [digital] masih rendah, bingung cara menemukan platform digital, dan sulit menemukan strategi pemasaran digital [yang tepat]," ujar Esti.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Platform untuk pemasaran digital

Beberapa platform yang bisa dimanfaatkan untuk pemasaran digital, kata Esti, antara lain WhatsApp, Facebook, Instagram, Youtube, Tiktok, dan eCommerce.

Terakhir, Muh. Ripay Tohamba membahas materi etika digital dengan judul "Cakap Bermedia Digital: Menjadi Entrepreneur Tangguh Berbasis Digital".

Ripay menyebut, di dalam ruang digital, etika juga harus diterapkan; sama seperti ketika berinteraksi di dunia nyata. Dia menilai bahwa kehidupan digital perlu diatur karena ia adalah representasi kehidupan nyata, tetapi dengan perantara medium digital.

 

3 dari 3 halaman

Jujur

Bagi pelaku usaha, etika ini di antaranya berupa itikad baik dalam berusaha, memberikan informasi yang benar, melayani konsumen dengan ramah, menjamin mutu barang, memberi kompensasi atau ganti rugi apabila barang/jasa yang diterima tidak sesuai perjanjian.

"Jadilah penjual yang tidak melanggar hukum, jujur [menuliskan] deskripsi produk, informasi harga jelas," kata Ripay.

Selain itu, menurut dia, penjual juga perlu mengutarakan kata-kata sopan, menjawab pertanyaan calon pembeli dengan baik, serta tidak memaksa pembeli memberikan umpan balik atas produknya.

Melalui program Gerakan Nasional Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI berharap masyarakat dapat terbantu dalam menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.