Sukses

Samsung Bakal Pasang Sensor Kamera 200MP Baru di Galaxy S23 Ultra

Menurut bocoran, Samsung sedang mengembangkan sensor baru 200MP untuk model Galaxy S23 Ultra.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung telah meluncurkan dua sensor kamera 200MP untuk lini smartphone di pasaran saat ini. Kabar terkini, perusahaan sudah mempersiapkan sensor baru.

Menurut bocoran Ice Universe, perusahaan asal Korea Selatan itu sedang mengembangkan sensor baru buatannya untuk model Galaxy S23 Ultra mendatang.

Adapun nama sensor baru milik Samsung itu adalah ISOCELL HP2, sebagaimana dikutip dari akun Twitter Ice Universe via GSM Arena, Jumat (4/8/2022).

Bila kabar ini menjadi kenyataan, maka kemampuan kamera di seri penerus Galaxy S22 Ultra ini akan mengalami peningkatan besar.

Diketahui, Galaxy S20 Ultra hanya menggunakan sensor kamera 108MP dan baru ditingkatkan di Galaxy S22 Ultra.

Walau kemampuannya ditingkatkan, bukan berarti tidak ada masalah yang akan dihadapi oleh Galaxy S23 Ultra nanti.

Galaxy S20 Ultra sempat mengalami beragam masalah dengan kamera 108MP. Berbagai patch dan hingga S21 Ultra dan S22 Ultra pun masih menghadapi kendala di kamera.

Perlu diakui, jumlah megapiksel yang lebih besar bukan menjadi faktor utama dari kualitas kamera di HP Android.

Berhubung seri Galaxy S23 baru akan diumumkan tahun depan, Samsung masih memiliki waktu untuk melakukan peningkatan sebelum pasang sensor 200MP itu di HP Samsung teranyarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Samsung Galaxy S23 Cuma Pakai Chip Snapdragon

Ilustrasi Qualcomm Snapdragon (Foto: Ist)

Diketahui, Samsung adalah salah satu perusahaan yang membuat chip mereka sendiri. Walau chip buatannya mereka terpasang di ponsel flagship, performanya jauh dari memuaskan ketimbang pesaing mereka.

Salah satu contoh adalah performa Exynos 2200 yang dirasa kurang memuaskan bagi banyak pengguna, ketimbang dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1.

CEO Qualcomm, Cristiano Amon, menjawab pertanyaan salah satu analis setelah pengumuman keuangan kuartal perusahaan.

Sang CEO mengungkap, 75 persen unit Galaxy S22 sudah ditenagai oleh chipset Snapdragon dan persentasenya akan meningkat pada tahun depan.

“[Kami] 75 persen menggunakan Galaxy S22 sebelum perjanjian. Anda harus berpikir kami akan jauh lebih baik dengan Galaxy S23 dan seterusnya,” kata Amon.

Amon tidak mengklaim akan 100 persen pakai chip Snapdragon, tetapi tidak ada banyak ruang antara 75 hingga 100 persen dimana beda model akan menggandakan upaya memberikan dukungan software.

3 dari 4 halaman

Perpanjang Kemitraan

<p>Qualcomm Snapdragon 8 Plus Gen 1 resmi diluncurkan. (Doc: Qualcomm)</p>

Qualcomm dan Samsung sendiri baru-baru ini mengumumkan telah memperpanjang kemitraan mereka hingga 7 tahun mendatang, dan aktif sampai 2030 yang mencakup perangkat 3G, 4G, 5G, dan (akhirnya) 6G.

Kemitraan Qualcomm dan Samsung ini juga berkembang di luar smartphone Galaxy untuk memasukkan Galaxy Book, PC Windows, tablet Galaxy, perangkat extended reality, dan perangkat lainnya,” kata Amon.

Apakah ini akhir dari divisi Exynos? Tidak, kata Samsung, tetapi perlu ditata ulang. Dalam jangka pendek, perusahaan akan berusaha untuk memperluas chip Exynos ke perangkat lainnya, seperti wearable.

4 dari 4 halaman

Snapdragon Dinilai Lebih Unggul

Exynos 2100. (Doc Samsung)

Saat penjualan dengan dua chip, varian yang didapat tergantung dari pasar pengguna berada. Di Amerika Serikat, seri Galaxy S dan Note hadir secara eksklusif dengan chip Qualcomm, sehingga berbeda dari apa yang didapatkan pengguna di Eropa dan Asia.

Di masa lalu, di hampir setiap situasi saat Samsung menghadirkan varian Snapdragon dan Exynos pada ponselnya, chip Snapdragon dilaporkan lebih unggul daripada chip buatan perusahaan, atau memiliki daya tahan baterai yang lebih baik.

Prosesor Qualcomm juga dinilai cenderung menawarkan pengalaman yang lebih stabil untuk aplikasi dan game.

Sementara di bulan April lalu, Presiden Samsung TM Roh dikabarkan mengatakan ke karyawan, mereka sedang mengerjakan chipset yang akan jadi "unik" untuk smartphone Samsung.

Namun, tidak ada penjelasan bagaimana komponen tersebut akan berbeda dari desain Exynos garapan Samsung yang sudah ada sebelumnya. 

(Ysl/Tin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.