Sukses

Warganet Keluhkan Aplikasi BCA Mobile Eror, Ini Penjelasan BCA

Menurut sejumlah laporan dan keluhan warganet di Twitter, aplikasi BCA Mobile telah mengalami eror sejak beberapa jam lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi BCA Mobile dilaporkan tengah bermasalah. Informasi ini diketahui dari keluhan sejumlah nasabah melalui unggahan di Twitter.

Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Senin (1/8/2022), keluhan para pengguna telah dilaporkan sejak sore tadi. Keyword Mbanking BCA pun kini masuk dalam Trending Topic Twitter di Indonesia.

Berdasarkan keluhan nasabah yang dilayangkan ke akun @HaloBCA, banyak dari mereka mengaku tidak bisa melakukan transaksi melalui aplikasi BCA Mobile. Salah satu nasabah bahkan sempat mengunggah notifikasi dari aplikasi terkait adanya masalah ini.

"Untuk meningkatkan layanan, sedang dilakukan pemeliharaan sistem di BCA Mobile sehingga tidak dapat diakses sementara waktu," tulis pesan dari aplikasi tersebut.

Hingga berita ini ditayangkan, kami juga sempat mencoba melakukan transaksi melalui aplikasi BCA Mobile. Namun, indikator aplikasi masih menunjukkan warna merah yang berarti layanan belum terhubung.

Seperti diketahui, aplikasi BCA Mobile memiliki indikator yang menandakan aplikasi terhubung dan bisa digunakan. Biasanya, indikator itu ditunjukkan dengan warna hijau.

Pihak Halo BCA sendiri telah memastikan hal ini dan mengatakan memang tengah ada kendala yang terjadi di aplikasi pada hari ini. Karenanya, pihak BCA pun memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya Bapak/Ibu Pelanggan, sehubungan dengan adanya kendala pada BCA mobile pada 1 Agustus 2022, kami memohon maaf atas ketidaknyamanannya. BCA berupaya semaksimal dan secepat mungkin melakukan proses pemulihan dan perbaikan," tulis akun @HaloBCA.

Berikut ada beberapa keluhan dari warganet mengenai aplikasi BCA Mobile eror yang sudah dihimpun dari Twitter. 

"BCA mobile lagi kenapa dah," tulis salah akun di Twitter. Sementara akun lain menuliskan,"BCA MObile kenapa error terus si dari siang."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

BCA Prediksi Rasio Kredit Bermasalah Sentuh 2,2 Persen pada Akhir 2022

Di sisi lain, BCA menyebutkan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan atau NPL) turun dari 2,4 persen menjadi 2,2 persen. Hal itu tercermin dari pemulihan setelah pandemi COVID-19.

"Untuk NPL semester II ini di bulan Juli, NPL turun dari 2,4 ke 2,2 kita perkiraan sampai akhir tahun di kisaran ini. Sebenarnya mendekati sebelum pandemi,” kata Direktur BCA Vera Eve Lim, dalam konferensi pers BCA, Rabu (27/7/2022).

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA akan memberikan kredit terhadap suatu perusahaan yang memiliki kinerja baik.

“Kalau di sektor-sektor tertentu kita secara general mengamati seluruh performance (kinerja) suatu perusahan,” ujarnya. 

Dia menambahkan, BCA juga akan memberikan pinjaman per perusahaan bukan sektoral.

"Meskipun sektornya jelek, company nya bagus, performance bagus, ya harus dikasih kredit. Sebaliknya, kalau di sektor bagus, pengelolanya tidak benar sudah over kredit ya mungkin kita enggak bantu, tetapi itu secara general. Artinya kita, lebih per debitur, debitur, butuh dibantu atau tidak, butuh kredit atau tidak,” ungkapnya.

3 dari 5 halaman

Tren Kredit pada Semester II

BCA juga mencermati tren kredit pada semester II 2022 antara lain, kredit investasi dan kredit modal kerja (KMK) yang meningkat.

"Kita harus lihat, pertama kita bersyukur sekali mobilitas masyarakat  balik normal bukan hanya Jakarta, tapi Bali dan kota-kota lain bahkan Singapura kita melihat kehidupan back to normal,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers BCA, Rabu, 27 Juli 2022.

Artinya, secara ekonomi permintaan pembelian barang dan jasa meningkat. Hal itu tercermin dari aktivitas masyarakat yang sudah mulai bisa berbelanja.

"Jasa volume transaksi perbankan naik, mutasi ini tinggi sekali kenaikannya. Tiket pesawat bandara penuh orang yang antri untuk bepergian ini menandakan back to normal,” ujar dia.

Dia menambahkan, permintaan kredit meningkat meningkat, secara tahunan kredit BCA  13,8 persen. 

"Memang ada dua hal, kita melihat kredit investasi ada industri tertentu ke depan bisa ekspansi, berkembang dan mempersiapkan kredit investasi,” ujar dia.

4 dari 5 halaman

Kredit Modal Kerja

Sementara kredit modal kerja meningkat bisa karena volume perdagangan sudah kembali normal.

"Banyak produksi manufakturing dari pabrik kita berdasarkan impor meningkat harganya, logistiknya lebih tinggi dari semula,” ujar dia.

Jahja menuturkan, setiap industri memiliki risiko berbeda seiring ada tantangan inflasi. Perseroan pun mengamati kinerja dari nasabah secara menyeluruh.

"Buat kita, tentu kita amati sekali performance daripada nasabah debitur kita. Karena beda sekali satu industri ke industri lainnya, beda karena yang terkena juga beda. Kita tidak boleh menyamaratakan semua harus melihat industri yang agak berat menghadapi risiko inflasi tadi dan juga industri yang lagi bagus,” tegasnya.

Lalu, aktivitas BCA lebih ke kinerja debitur dan memberikan dukungan ketika debitur membutuhkan.

"Aktivitas kita lebih ke performance debitur dan mensupport mereka dimana diperlukan. KMK udah pasti ada kebutuhan meningkat jg kita harus memberikan plafon kredit lebih kalau dibutuhkan,” tuturnya. 

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.