Sukses

Google: Anak Muda Sekarang Lebih Suka Cari Informasi di TikTok dan Instagram

Dalam penelitian internal Google, hampir 40 persen anak muda, saat mencari tempat untuk makan siang, tidak membuka Google Maps atau Search tapi memilih ke Instagram atau TikTok

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pejabat Google mengakui bahwa ancaman dari TikTok dan Instagram, tak hanya sebatas pada YouTube, namun juga layanan utama mereka yaitu pencarian, termasuk terhadap Search dan Maps.

Hal itu seperti diakui Senior Vice President Prabhakar Raghavan yang bertanggung jawab pada organisasi Pengetahuan dan Informasi Google dalam diskusi di konferensi Brainstorm Tech yang digelar Fortune.

Secara tak langsung, Raghavan menyebut, pengguna yang lebih muda saat ini sering beralih ke Instagram dan TikTok alih-alih Google Search atau Maps, untuk mencari sebuah informasi.

Kami terus belajar, lagi dan lagi, bahwa pengguna internet baru tidak memiliki harapan dan pola pikir yang telah menjadi kebiasaan kami, kata Raghavan seperti dikutip dari Tech Crunch, Senin (18/7/2022).

Menurutnya, "pertanyaan yang mereka ajukan benar-benar berbeda." Raghavan menjelaskan, pengguna yang lebih muda, cenderung tidak mengetikkan kata kunci, melainkan mencari konten dengan cara baru yang lebih mendalam.

"Dalam penelitian kami, hampir 40 persen anak muda, ketika mereka mencari tempat untuk makan siang, mereka tidak membuka Google Maps atau Search," ujarnya. "Mereka pergi ke TikTok atau Instagram."

Kepada Tech Crunch, Google pun mengonfirmasi hal itu berdasarkan survei internalnya di Amerika Serikat, yang menggunakan data dari responden berusia 18 sampai 14 tahun.

Data ini belum dipublikasikan, namun disebut bakal ditambahkan ke situs kompetisi milik Google, bersama dengan statistik yang lainnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lebih Tertarik pada Hasil yang Kaya Visual

Raghavan melanjutkan, pengguna yang lebih muda pada umumnya tertarik pada pencarian dan temuan yang lebih "kaya visual", di mana ini tak hanya terbatas soal tempat makan.

"Kita harus memunculkan harapan yang benar-benar baru dan itu membutuhkan dasar-dasar teknologi yang sama sekali baru," kata Raghavan.

Sebagai contoh, Google Maps menggabungkan augmented reality (AR), untuk membantu pengguna memposisikan diri di lingkungannya, ketimbang memaksa mencari tahu ke mana harus pergi berdasarkan titik biru berkedip di layar.

Baru-baru ini, Google juga menyebut Google Maps akan meningkatkan fitur-fitur di layanan itu, misalnya dengan mode 3D baru dan tampilan imersif, serta membuat Maps tak seperti versi digital peta kertas.

Raghavan juga mengungkapkan adanya permintaan dari pengguna muda, akan konten visual yang bisa mengubah Google Search. Namun, dia yakin ini adalah bagian dari evaluasi berkelanjutan Search.

Mengutip Android Central, Google kabarnya tengah bernegosiasi dengan ByteDance dan Meta, untuk mengindeks video TikTok dan Instagram Reels dalam pencarian.

Selain itu, Google juga sedang mencari cara untuk menggabungkan gambar dan teks, dengan membayangkan nantinya, pengguna bisa mengangkat ponsel mereka atau memakai kacamata AR, untuk mencari berdasarkan apa yang mereka lihat.

3 dari 4 halaman

Dibanding YouTube, Remaja dan Anak-Anak Lebih Sering Nonton TikTok

Sebelumnya, anak-anak dan remaja zaman sekarang dilaporkan lebih sering menonton video TikTok ketimbang YouTube. Anak-anak dan remaja berusia 4-18 tahun memiliki waktu rata-rata menonton video TikTok lebih lama dibandingkan YouTube, demikian per Juni 2020.

Sejak saat itu, untuk pertama kalinya, angka tonton video TikTok mengungguli YouTube. Di mana, demografi pengguna berusia muda rata-rata menghabiskan 82 menit per hari di TikTok. Sementara di YouTube, mereka 'hanya' menghabiskan 75 menit per hari.

Mengutip Tech Crunch, Jumat (15/7/2022), kondisi ini berlanjut secara global. Konsumsi video di TikTok terus didominasi oleh pengguna yang lebih muda.

Pada akhir 2021, anak-anak dan remaja menonton rata-rata 91 menit video di TikTok per hari. Sementara, video YouTube disaksikan rata-rata 56 menit per jam oleh remaja dan anak-anak.

Data ini didapatkan dari penggunaan TikTok dan YouTube oleh anak-anak dan remaja, yang dikompilasi oleh Tech Crunch, menggunakan informasi dari pembesut software kontrol orangtua, Qustudio. Di sini, ada 400 ribu keluarga yang memakai layanan monitoring tersebut.

Data ini merepresentasikan penggunaan apikasi dan website secara pasti, bukan berdasarkan perkiraan semata. Data ini pun merupakan rata-rata.

4 dari 4 halaman

Dulu Lebih Sering Nonton YouTube daripada TikTok

Data yang sama juga memperlihatkan bagaimana tren menonton telah berubah dari waktu ke waktu, di mana beberapa hari anak-anak akan menonton video online lebih banyak dibandingkan hari lainnya.

Anak-anak ternyata juga ternyata beralih antara satu aplikasi ke aplikasi lainnya. Dalam laporan tahunan sebelumnya, Qustudio menganalisis penggunaan aplikasi anak-anak mendapati bahwa TikTok mendekati YouTube dalam hal rata-rata waktu yang dihabiskan.

Sementara itu, menurut perusahaan, pada 2019, YouTube masih terdepan dalam hal rata-rata video yang disaksikan oleh anak-anak dan remaja. Mereka menghabiskan 48 menit di platform YouTube, dibandingkan TikTok yang 'hanya' 38 menit per hari.

Namun, dengan pergeseran pada Juni 2020, TikTok menjadi platform teratas yang paling banyak disaksikan ketimbang YouTube. Rata-rata pengguna menyaksikan TikTok 75 menit per hari dibanding YouTube dengan rata-rata waktu tonton 64 menit.

Sementara, pada 2021, demografi penonton yang lebih muda ini menghabiskan rata-rata 91 menit per hari di TikTok. Sementara di YouTube hanya 56 menit per hari.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.