Sukses

Tagar Pray For Garut Trending Topic di Twitter, Warganet: Stay Safe

Banjir Garut yang terjadi akibat hujan deras dan meluapnya Sungai Cimanuk membuat warganet mengicaukan Stay Safe dan tagar # PrayForGarut di linimasa Twitter.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian wilayah permukiman penduduk Garut terendam banjir karena hujan deras yang turun sejak pukul 19.00 WIB, kemarin.

Pemda Garut, Jawa Barat, pun menyatakan status darurat banjir, setelah 8 kecamatan di wilayah tersebut terendam banjir, usai Sungai Cimanuk dan beberapa anak sungainya meluap.

Banjir Garut menjadi salah satu topik yang banyak disoroti warganet di linimasa Twitter. Bahkan, #PrayForGarut menjadi trending topic di Twitter, Sabtu (16/7/2022) pagi.

Warganet mengicaukan cuitan dengan tagar tersebut. Mereka men-tweet doa dan ucapan agar semua orang aman dan selamat dari bencana alam ini.

"Stay safe everyone!," ujar seorang warganet, disertai dengan video singkat yang memperlihatkan kondisi banjir Garut.

Ada pula warganet yang mendoakan dari kampung halamannya dari jauh, berharap agar semua di kampung halamannya dalam kondisi baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Status Darurat di 8 Kecamatan Terdampak Banjir

Hujan deras sejak kemarin, Jumat (15/7/2022) membuat air Sungai Cimanuk dan beberapa anak sungainya meluap tadi malam.

"Kita nyatakan dalam keadaan darurat dan kita lakukan langkah kongkret, sekarang ini BPBD juga Satpol PP, Damkar, TNI-Polri sudah berada di lapangan melakukan evakuasi terhadap korban banjir ini," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, Sabtu pagi (16/7/2022).

 Rudy mengatakan, hujan deras yang turun sejak petang kemarin menyebabkan seluruh anak sungai menyangga sungai utama Cimanuk Garut meluap, menggenani pemukiman warga.

"Sampai jam 5 pagi ini saya mendapatkan laporan dari para camat dan kalap BPBD telah terjadi banjir di 8 kecamatan," katanya.

Dampaknya sebanyak delapan kecamatan yakni Cikajang, Bayongbong, Cilawu, Garut Kota, Tarogong Kidul, Banyuresmi, Karangpawitan dan Cibatu, mengalami dampak luar biasa akibat banjir.

"Alhamdulillah tidak ada korban meninggal dunia, tapi kita terus melakuakan langkah-langkah penyelamatan," katanya.

Di tengah ancaman hujan yang masih tinggi, Rudy meminya seluruh warga Garut terutama yang berada di sepanjang antara sungai Cimanuk mawas diri untuk menghindari ancaman banjir.

"Tentu kita berharap waspada karena hujan hari ini masih turun dan berdasarkan ramalan bahwa hujan akan ada sepanjang hari ini," katanya.

3 dari 3 halaman

Belum ada Laporan Korban Jiwa

Sebelumnya hujan dilaporkan mengguyur sebagian besar wilayah Garut, terutama daerah perkotaan seperti Kecamatan Garut Kota, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, dan kecamatan lainnya sejak Jumat sore. Hujan juga masih terjadi sampai saat Sabtu pagi ini (16/7/2022).

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman membenarkan wilayah Garut diguyur hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di sejumlah daerah, terutama di Kecamatan Garut Kota dan Tarogong Kidul.

"Intensitas hujan yang sangat tinggi, walau pun sekarang sudah mulai turun luapan sungai sudah turun," kata Helmi.

Helmi menyampaikan bencana banjir itu telah merendam pemukiman warga seperti di daerah Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul, kemudian kawasan pemukiman di Ciwalen, dan Cimaragas, Kecamatan Garut Kota.

Pemkab Garut, kata Helmi, sudah menerjunkan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk menanggulangi daerah yang terdampak banjir.

"Saya sudah kontak BPBD akan segera turun ke lapangan dan seluruh masyarakat, terutama adalah selamatkan jiwa," katanya.

Petugas yang turun di lapangan sudah berupaya membantu evakuasi masyarakat untuk menghindari dampak buruk dari bencana tersebut. Dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas.

Terkait korban jiwa, kata Helmi, sampai saat ini tidak ada, bencana banjir hanya merendam pemukiman rumah, dan sebagian warga harus dievakuasi.

"Laporan korban tidak ada, hanya banyak rumah terendam banjir, makanya tadi evakuasi orang dulu baru yang lainnya," kata Helmi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hingga kini masih terus memantau situasi dan mengantisipasi kemungkinan dampak yang lebih buruk.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.