Sukses

Cara Ubah Jenis Font di WhatsApp, Gampang Banget dan Teks Jadi Keliatan Lebih Kece

Sebuah fitur yang tak banyak diketahui di WhatsApp memungkinkan kamu untuk mengubah jenis font menjadi terlihat lebih kece, simpel, dan clean.

Liputan6.com, Jakarta - Ada sejumlah cara yang dilakukan pengguna WhatsApp untuk megungkapkan ekspresi tertentu kepada lawan bicaranya, bisa lewat emoji atau karakter.

Di sisi lain, sebuah fitur yang tak banyak diketahui di WhatsApp juga memungkinkan kamu untuk mengubah jenis font menjadi terlihat lebih kece, simpel, dan clean.

Kamu juga bisa membuat teks menjadi tebal, miring, atau "mencoret". Caranya terbilang gampang dan kamu bisa langsung melakukannya.

Mengubah Font WhatsApp

Kamu bisa mengubah teks WhatsApp menjadi font monospace. Pertama, kamu harus menemukan ikon backtick, yang terlihat seperti apostrof terbalik.

Di keyboard virtual smartphone, cukup cari tanda baca itu. Kemudian, tempatkan tiga tanda baca tersebut di sebelum dan sesudah pesan, seperti: ```halo, apa kabar?```

Setelah itu, teks pada pesan tersebut akan muncul dengan font monospace.

Mempertebal Teks

Mengutip The Sun, Minggu (16/7/2022), teks tebal (bold) adalah cara yang tepat untuk menekankan kata atau frasa. Itu juga dapat membuat pesan terlihat menonjol, yang berguna dalam obrolan grup.

Yang perlu kamu lakukan adalah menempatkan tanda bintang di kedua sisi kata atau frasa di WhatsApp yang ingin kamu tebalkan, seperti: *halo, apa kabar?*

Itu akan membuat pesan tampak tebal untuk kamu dan semua orang yang melihatnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Memiringkan Teks

Kamu bahkan bisa membuat pesan WhatsApp menjadi miring (italic), yang juga sangat bagus untuk penekanan kata atau frasa. Cara kerjanya persis sama dengan trik bold, tetapi menggunakan simbol yang berbeda.

Kamu cuma perlu menempatkan garis bawah di kedua sisi kata atau frasa yang kamu coba edit, seperti: _halo, apa kabar?_

Mencoret Teks

Trik ini biasanya digunakan untuk menandakan bahwa ada sesuatu yang salah, atau harus diabaikan.

Untuk membuat teks dicoret, letakkan tilde (simbol garis berlekuk-lekuk) di kedua sisi pesan kamu, seperti: ~halo, apa kabar?~

3 dari 5 halaman

Bos WhatsApp Ungkap Bahaya Aplikasi WhatsApp GB

Will Cathcart, Head of WhatsApp, meminta ke para penggunanya untuk tidak mengunduh dan memasang aplikasi WhatsApp versi mod atau palsu. Di Indonesia, salah satu aplikasi semacam ini yang terkenal adalah WhatsApp GB.

"Aplikasi semacam ini terdengar tidak berbahaya tapi mereka sebenarnya mengakali privasi dan jaminan keamanan WhatsApp," tulis Cathcart dalam sebuah utas di Twitter, dikutip Rabu (13/7/2022).

Dalam utasnya, Cathcart mengungkapkan tim keamanan mereka menemukan malware tersebut dalam aplikasi-aplikasi, ini yang tersedia di luar Google Play, dari pengembang bernama HeyMods, termasuk Hey WhatsApp dan lain-lain.

"Aplikasi-aplikasi ini menjanjikan fitur baru tetapi hanyalah scam untuk mencuri informasi pribadi yang tersimpan di ponsel orang-orang," cuit Cathcart.

Bos WhatsApp itu menambahkan, mereka sudah membagikan informasi tersebut ke Google dan bersama mereka untuk menumpas aplikasi-aplikasi berbahaya tersebut.

Lebih lanjut, Cathcart mengungkapkan, Google Play Protect di Android sekarang dapat mendeteksi dan menonaktifkan WhatsApp versi palsu yang berbahaya yang pernah diunduh sebelumnya.

"Kami menghargai bantuan Google atas upaya mereka yang berkelanjutan untuk mencegah aplikasi berbahaya berkembang biak di perangkat Android," tulis Cathcart.

WhatsApp juga bakal menempuh langkah hukum terhadap HeyMods, untuk menghentikan bahaya di kemudian hari, serta akan mempelajari opsi hukum agar HeyMods dan pihak-pihak pembuat aplikasi WhatsApp lain seperti mereka bertanggung jawab.

4 dari 5 halaman

Minta Pengguna Beralih ke Versi Resmi

"Malware ponsel adalah ancaman berbahaya yang harus dilawan dan komunitas keamanan terus mengembangkan cara baru untuk mencegah penyebarannya," Cathcart menegaskan.

Dia juga meminta agar pengguna lain yang melihat teman atau keluarga dengan WhatsApp yang berbeda dari versi resminya, untuk mendorong mereka beralih ke aplikasi resmi dari store terpercaya atau situs web WhatsApp resmi.

Pihak WhatsApp kerap mengingatkan, penggunaan aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp GB, YoWhatsApp, dan lain-lain bisa membuat akun WhatsApp resmi pengguna diblokir secara permanen.

Aplikasi ini juga bisa membahayakan privasi pengguna karena instalasinya berasal dari sumber yang tidak resmi. Belum lagi, WhatsApp GB dan aplikasi Mod lainnya tidak dijamin enkripsi end-to-end. Padahal privasi diklaim sebagai roh dari WhatsApp. 

"Aplikasi yang tidak didukung seperti WhatsApp Plus, WhatsApp GB, atau aplikasi yang mengklaim dapat memindahkan obrolan WhatsApp antar ponsel adalah versi WhatsApp yang telah dimodifikasi," kata WhatsApp di laman FAQ.

Lebih lanjut pihak WhatsApp juga menyebutkan, aplikasi tidak resmi seperti WhatsApp GB ini dikembangkan oleh pihak ketiga dan melanggar Kententuan Layanan WhatsApp.

"WhatsApp tidak mendukung aplikasi pihak ketiga ini karena kami tidak dapat memvalidasi praktik keamanannya," kata pihak WhatsApp.

Pada tahun 2021 lalu, tepatnya di bulan Februari, WhatsApp melalui akun resminya di Twitter, mengklai sudah melayani lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan.

Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, setidaknya ada 100 miliar pesan dan 1 miliar panggilan yang dilakukan setiap hari di aplikasi ini.

5 dari 5 halaman

Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.