Sukses

Ini Deretan Data Pribadi dan Aktivitas yang Dikumpulkan Google, Begini Cara Menghentikannya

Google dapat mengetahui banyak hal tentang siapa kamu dan apa yang kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta - Kamu mungkin tidak menyadari kalau Google tahu lebih banyak tentang kehidupan kamu. Informasi itu pun bisa kamu cek dengan mudah.

Kamu bahkan bisa dengan mudah mematikan beberapa fitur pelacakan dan menghapus cache data jika kamu mau. Lalu, apa yang disimpan Google tentang kehidupan kamu?

Google dapat mengetahui banyak hal tentang siapa kamu dan apa yang kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa di antaranya data pribadi mengenai nama lengkap, usia, dan tanggal lahir. Aktivitas kamu di platform Google juga akan memberikan info.

Misalnya, Google dapat mengumpulkan data dari penelusuran yang kamu lakukan, seperti video YouTube yang ditonton dan aplikasi yang kamu unduh.

Menurut laporan The Sun, dikutip Minggu (17/7/2022), sebagian besar informasi ini akan disimpan di Google Dashboard kamu.

Perlu dicatat, beberapa informasi tersebut hanya untuk kamu, dan sebagian lainnya digunakan untuk membantu Google membuat aplikasi lebih baik, seperti mengetahui alamat rumah dan kantor kamu untuk memberikan saran perjalanan Google Maps.

Tetapi Google juga membuat profil iklan untuk mempersonalisasi iklan yang kamu lihat. Dalam beberapa hal, ini adalah hal yang baik sehingga kamu akan melihat iklan yang lebih relevan.

Namun, ini juga merupakan hasil dari pengumpulan data. Jadi, mereka yang sadar akan privasi mungkin ingin menonaktifkan personalisasi iklan.

Kamu dapat melihat profil iklan yang telah dibuat Google untuk kamu di sini: https://adssettings.google.com/authenticated?hl=en-GB&ref=my-account.

Bagaimanap un, kamu dapat mematikan personalisasi iklan dengan satu klik jika hal itu membuat kamu merasa khawatir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Cara Mengetahui Data yang Disimpan Google

Untuk melihat data yang telah dikumpulkan Google, kamu terlebih dahulu harus membuka Akun Google dengan mengeklik gambar profil.

Kemudian, pilih "Kelola Akun Google Anda". Selanjutnya, klik "Data & personalisasi".

Di sini kamu dapat menelusuri aktivitas online yang kamu lakukan sebelumnya, termasuk 'riwayat tontonan dan penelusuran YouTube dan Maps timeline.

Jika kamu menggulir lebih jauh ke bawah halaman, kamu akan melihat opsi untuk "Unduh atau hapus data kamu".

Google menjelaskan langkah-langkah yang kamu perlukan di halaman web 'Dapatkan ringkasan data di Akun Google kamu'.

Dan kamu dapat memeriksa personalisasi iklan kamu di tautan ini: https://adssettings.google.com/authenticated?hl=en-GB&ref=my-account.

Cara Menghentikan Google Menyimpan Aktivitas Kamu

Kamu bisa menghentikan Google menyimpan begitu banyak info di masa mendatang. Caranya dengan kembali ke "Data dan privasi", "Aktivitas Saya" dan di bawah "Aktivitas Web & Aplikasi" kamu akan melihat tombol biru. Pilih 'Matikan'.

Kamu juga dapat menonaktifkan "Riwayat Lokasi" dan "Riwayat YouTube".

3 dari 5 halaman

Google Mulai Hapus Klinik Aborsi dari Riwayat Lokasi Pengguna

Di tengah kekhawatiran privasi data, Google mengatakan akan menghapus klinik aborsi dan fasilitas lainnya dari riwayat lokasi pengguna.

Setelah putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat mencabut hak aborsi, Google dan raksasa teknologi lainnya sebagian besar masih bungkam tentang bagaimana mereka akan menangani permintaan data pengguna dalam penyelidikan terkait aborsi.

Pakar privasi telah menandai sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh Google dan platform lain--khawatir akan disalahgunakan oleh penegak hukum dan kelompok anti-aborsi.

Dalam posting blog baru, dikutip dari Engadget, Sabtu (2/7/2022), Google menyatakan bakal mencoba untuk menghapus lokasi dari riwayat lokasi pengguna segera setelah mereka berkunjung ke klinik aborsi.

Perusahaan tak menjelaskan bagaimana tepatnya akan mengidentifikasi lokasi-lokasi ini, atau berapa lama pemindahan akan dilakukan. Google mengatakan proses yang sama juga akan berlaku untuk kunjungan ke fasilitas kesehatan jenis lain.

“Beberapa tempat yang dikunjungi orang--termasuk fasilitas medis seperti pusat konseling, tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga, klinik aborsi, pusat kesuburan, fasilitas perawatan kecanduan, klinik penurunan berat badan, klinik bedah kosmetik, dan lain-lain--bisa sangat pribadi,” tulis Google.

“Hari ini, kami mengumumkan jika sistem kami mengidentifikasi bahwa seseorang telah mengunjungi salah satu tempat ini, kami akan menghapus entri ini dari Riwayat Lokasi segera setelah mereka berkunjung,” sambungnya.

Perusahaan juga mengatakan bahwa Fitbit akan memperbarui aplikasinya sehingga pengguna dapat menghapus informasi pelacakan menstruasi mereka secara massal dari layanan tersebut.

Aplikasi pelacakan periode lainnya juga berjanji untuk menambahkan fitur privasi dan keamanan baru dalam beberapa hari terakhir karena kekhawatiran meningkat aplikasi pelacakan siklus dapat menjadi target investigasi penegakan hukum.

4 dari 5 halaman

Facebook dan Instagram Hapus Unggahan yang Tawarkan Pil Aborsi

Di sisi lain, Facebook dan Instagram menghapus unggahan dari pengguna yang berjualan pil aborsi. Menurut Meta, unggahan yang menawarkan pil aborsi telah melanggar kebijakan tentang farmasi.

Mahkamah Agung AS membatalkan Roe v Wade pada Jumat lalu. Sekadar informasi, dengan membatalkan Roe v Wade, aborsi di AS menjadi hal yang terlarang untuk kasus apa pun.

Setelah itu, pengguna media sosial berbagi unggahan yang menawarkan untuk mengirim pil aborsi kepada orang-orang yang akan melakukan aborsi.

Mengutip The Verge, Rabu (29/6/2022), setelah dicabutnya aturan tersebut, pengguna yang mengunggah atau menawarkan pil aborsi di Facebook atau Instagram menemukan unggahan mereka dihapus atau dibatasi oleh penyedia platform. Demikian menurut Motherboard dan Associated Press.

Sebuah percobaan yang dilakukan oleh reporter Associated Press dengan menawarkan untuk mengirimkan pil aborsi di Facebook dihapus hanya satu menit setelah diunggah. Begitu juga dengan percobaan yang dilakukan oleh reporter The Verge yang menawarkan pil aborsi.

Sebelumnya, kebijakan barang terbatas Meta juga melarang obat-obatan ada di platformnya. Larangan juga berlaku untuk penjualan, pemberian hadiah, hingga transfer senjata api, dan ganja.

Meski begitu, uji unggah yang dilakukan AP dan The Verge pada unggahan yang menawarkan senjata dan ganja tidak dihapus oleh Facebook.

5 dari 5 halaman

Infografis Tekno Google Twitter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.