Sukses

Relictum Klaim Mendobrak Kelesuan Pasar Kripto Lewat Blockchain 5.0

Blockchain 5.0 diklaim membuat aplikasi terdesentralisasi yang lengkap untuk DeFi (decentralized finance), NFT, Web 3.0, dan GameFi yang terintegrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini pasar kripto mulai lesu karena ketidakpastian makroekonomi, agresivitas The Fed hingga kegagalan sistem ekosistem kripto itu sendiri. Investor bahkan meyakini tidak melihat harga naik dalam waktu dekat, kecuali perubahan tak terduga terjadi.

Di tengah kelesuan pasar kripto, transaksi Genesis Token (GTN) di platform blockchain Relictum justru meningkat. Selama dua tahun, hingga 30 Juni 2022, Relictum mengklaim telah melayani 1 juta transaksi.

Juga ada lebih dari 52.300 node aktif, 1063 token NFT di RelictumNFT.Market, 61 token cryptocurrency berbasis Blockchain 5.0 Relictum Pro, dan pemilik cryptocurrency GTN serta pengguna Relictum Ecosystem terdistribusi di lebih dari 190 negara.

Sulistya Putra, pendiri Digital Asset Academy, selaku penyedia platform Relictum mengatakan pada umumnya perusahaan pembuat blockchain tidak membuat aplikasi. Perusahaan pembuat aplikasi terdesentralisasi biasanya tidak membuat blockchain sendiri dan hanya mencipatakn satu aplikasi serta menerbitkan satu token.

"Relictum lain dari yang lain karena mengembangkan teknologi Blockchain generasi ke-5 (Blockchain 5.0) Relictum Pro sekaligus membuat aplikasi terdesentralisasi yang lengkap untuk DeFi (decentralized finance), NFT, Web 3.0, dan GameFi yang terintegrasi dalam Relictum Ecosystem," kata Sulistya melalui keterangannya, Senin (11/7/2022).

Ia menyebut solusi ini direspons positif para pengguna karena lebih mudah ketimbang ribuan aplikasi DeFi lainnya yang terpisah-pisah.

"Terbukti ketika pasar kripto saat ini dalam kondisi ketakutan yang berlebihan (extreme fear), namun GTN token asli Relictum stabil naik terus," klaimnya.

Solusi DeFi Relictum terdiri dari Relictum Finance untuk pengiriman uang antar negara menggunakan Stable Coin USDR dengan biaya transaksi nol alias gratis.

Ada pula Relictum Pay yang didukung Visa, Mastercard, dan Simplex; Relictum DEX (Decentralized Exchange) untuk jual beli 500 pasang aset kripto; serta Relictum Staking untuk deposit crypto.

Kemudian Relictum Swap untuk pertukaran langsung antar crypto dan Relictum Pool seperti unit link untuk aset crypto. Relictum memiliki wrapped coin RBTC, RLTC, RETH untuk membuat transaksi crypto lebih cepat dan hemat biaya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasar Kripto Anjlok, Pejabat The Fed Ingin Ada Regulasi Lebih Ketat

Sebelumnya, salah satu pejabat tinggi di bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) tengah mencermati guncangan yang terjadi pada aset kripto baru-baru ini.

Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard mengatakan, regulasi lebih ketat mungkin diperlukan, atau industri bisa menjadi bahaya yang lebih luas.

"Volatilitas baru-baru ini telah mengekspos kerentanan serius dalam sistem keuangan kripto,” kata Wakil Ketua Fed Lael Brainard dalam pidatonya di London, dikutip dari Coindesk, ditulis Minggu (10/7/2022).

 

Brainard mengatakan, The Fed telah memantau dengan cermat peristiwa baru-baru ini. Risiko dalam sistem telah mengkristal dan banyak investor crypto menderita kerugian. Sehingga ia menyarankan adanya peraturan yang lebih kuat untuk membangun infrastruktur keuangan asli digital yang tangguh.

Brainard berpendapat, kekurangan crypto pada dasarnya sama dengan keuangan tradisional. Di mana sektor ini harus memenuhi standar keamanan yang sama sebelum menjadi cukup besar dan menjadi ancaman bagi sistem keuangan lainnya.

Ia mencermati, platform perdagangan crypto dan perusahaan pemberi pinjaman crypto tidak hanya terlibat dalam kegiatan yang serupa dengan keuangan tradisional tanpa kepatuhan terhadap peraturan yang sebanding. Namun, juga menggabungkan kegiatan yang harus dipisahkan di pasar keuangan tradisional.

"Beberapa platform menggabungkan infrastruktur pasar dan fasilitasi klien dengan bisnis berisiko seperti pembuatan aset, perdagangan kepemilikan, modal ventura, dan pinjaman,” kata dia.

Dia juga menunjuk pada peristiwa baru-baru ini yang semakin menekan harga crypto dan memperburuk sentimen, khususnya runtuhnya Terra, serta upaya untuk menciptakan stablecoin terdesentralisasi dan krisis likuiditas saat ini yang melibatkan Three Arrows Capital.

Brainard berpendapat, tekanan di seluruh industri telah mengungkapkan, platform crypto menderita kerentanan. Tercermin dari pembekuan penarikan di beberapa platform dan pertukaran pinjaman crypto. Pekan lalu, hedge fund Three Arrows Capital mengajukan kebangkrutan Bab 15 di pengadilan federal Distrik Selatan New York.

3 dari 4 halaman

Begini Prospek Pasar Kripto di Tengah Dominasi Sentimen Negatif

Pergerakan market kripto sejak awal Juli 2022, tidak cukup memuaskan. Selama akhir pekan lalu, sejumlah aset kripto berkapitalisasi besar atau big cap masih bergerak di bawah level resistance-nya. Meskipun sempat menguat, secara keseluruhan kripto masih berada di kisaran harga yang telah ditempati sejak lama. 

Misalnya Bitcoin dalam meskipun menguat, harganya masih terjebak di kisaran USD 20.000 atau sekitar Rp 299,5 juta. Walaupun ada penguatan tinggi, sejauh ini Bitcoin hanya bisa menyentuh USD 21.000.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menjelaskan pergerakan kripto ke depan berdasarkan analisis data on-chain dan sisi teknikal, aset kripto masih berpotensi melemah cukup dalam, meskipun level harga aset kripto saat ini terbilang sideways atau datar. 

"Pergerakan pasar kripto sejatinya mengikuti sentimen investor secara umum yang tengah menghindari risiko, sama seperti yang tercermin dari pelemahan di pasar saham AS," ujar Afid kepada Liputan6.com, Selasa, 5 Juli 2022.

Sampai saat ini, investor yakin ekonomi AS sesegera mungkin akan masuk ke jurang resesi. Mereka juga takut pertumbuhan ekonomi AS bakal makin terjerembab mengingat bank sentral AS, The Fed, berkali-kali menegaskan kekukuhannya untuk mengerek suku bunga acuan demi mengekang inflasi.

"Dari sisi teknikal, Bitcoin saat ini memiliki support terdekat di level USD 17.700 dengan resistance terdekat di USD 21.051. Namun, terlihat pekan ini investor masih bersikeras untuk mempertahankan harga BTC tidak anjlok di bawah USD 19.000,” kata Afid.

Namun, menurut Afid, jika melihat volume trading pada pekan ini tampak masih anjok yang cukup dalam, sehingga semakin besar pula potensi BTC untuk melanjutkan pelemahannya dan menguji level support kuatnya di USD 15.500 dalam jangka panjang.

4 dari 4 halaman

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.