Sukses

Dompet Digital Facebook Pay Ganti Nama Jadi Meta Pay

CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan layanan pembayaran Facebook Pay berubah nama menjadi Meta Pay.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan layanan pembayaran Facebook Pay berubah nama menjadi Meta Pay. Langkah rebranding ini disebut sebagai langkah pertama perusahaan untuk visinya dalam mendukung dunia metaverse.

Namun dalam waktu dekat ini, sebagaimana dikutip dari Engadget, Kamis (23/6/2022), dompet digital ini tidak akan berubah terlalu banyak sehingga masih bisa digunakan secara normal.

Pengguna masih dapat menggunakannya untuk mengirim uang kepada teman dan anggota keluarga melalui Facebook, Instagram, dan WhatsApp, serta untuk membayar pembelian dan menyumbang untuk tujuan amal.

Ke depan, Mark Zuckerberg mengatakan dia membayangkan masa depan di mana Meta Pay akan berfungsi sebagai dompet universal untuk semua barang digital yang kamu beli di metaverse.

“Bukti kepemilikan akan menjadi penting, terutama jika kamu ingin membawa beberapa barang ke berbagai layanan,” katanya.

“Idealnya, kamu harus dapat masuk ke pengalaman metaverse apa pun dan semua yang kamu beli harus ada di sana," ucap Zuckerberg menambahkan.

Dengan kata lain, Zuckerberg berharap Meta Pay menjadi dompet de facto metaverse. Dia mengakui jenis interoperabilitas yang dia gambarkan masih jauh, tetapi mengklaim itu akan memberikan pengalaman yang jauh lebih baik bagi pengguna dan peluang yang lebih besar bagi pembuat konten.

Meta baru-baru ini mengkonfirmasi telah mengambil hampir 48 persen dari penjualan aset digital di Horizon Worlds. Aplikasi dompet digital adalah cara lain bagi perusahaan untuk mendapatkan uang di belakang pencipta metaverse.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

6 Fitur Facebook untuk Bantu Pengguna Lindungi Privasi dan Data Pribadi

Perusahaan induk Facebook, Meta, menegaskan bahwa melindungi privasi dan data pribadi merupakan langkah yang penting agar pengguna tetap dapat nyaman menjalin hubungan yang bermakna di media sosial.

Maka dari itu, Meta mengungkapkan bahwa baru-baru ini, Facebook memperkenalkan beberapa fitur baru, yang dapat membantu penggunanya untuk bisa lebih menjaga privasi dan mengontrol data pribadinya.

Arianne Jimenez, Privacy and Public Policy, APAC, Meta, melalui temu media secara virtual, Jumat (17/6/2022), mengungkapkan ada enam fitur baru yang diluncurkan Facebook.

1. Privacy Checkup

Fitur pertama adalah Privacy Checkup. Di sini, pengguna bisa mengatur siapa saja yang bisa melihat apa yang Anda bagikan, bagaimana menjaga keamanan akun, bagaimana orang bisa menemukan Anda, pengaturan data, hingga iklan.

2. Access Your Information

Tools berikutnya adalah Access Your Information. Jimenez mengatakan, di sini terdapat ringkasan mengenai informasi profil pengguna yang dapat diakses kapan pun.

Sebagai contoh, dalam bagian ini, pengguna dapat menemukan aktivitas di Facebook, teman dan pengikut, preferensi, informasi pribadi dan iklan, hingga terkait keamanan dan login.

"Kami juga menambahkan fungsi pencarian sehingga orang dapat menemukan kategori data dengan lebih mudah," kata Jimenez.

3 dari 5 halaman

Data Facebook di Aplikasi Lain

5. Off Facebook Activity

Dengan fitur ini, pengguna dapat melihat dan mengontrol data yang dibagikan ke aplikasi atau situs lain dari Facebook. Anda juga bisa memutuskan informasi ini dari akun apabila menginginkannya.

6. Data Portability

Dengan tools yang dibuat ulang ini, pengguna dapat lebih mudah untuk memindahkan data-datanya, khususnya foto, dari Facebook ke layanan lainnya seperti Google Photo dan Dropbox.

Jimenez menambahkan, seringkali, pengguna menggunakan Facebook untuk melakukan login ke aplikasi pihak ketiga (third-party apps).

"Sekarang, saat Anda menggunakan Facebook untuk masuk ke third-party app, mereka hanya akan mendapatkan akses yang terbatas ke informasi Facebook Anda," kata Jimenez.

Data-data itu adalah nama, foto profil, dan alamat email, dan "hanya apabila Anda setuju secara spesifik untuk membagikan informasi tersebut."

Apabila aplikasi tersebut menginginkan informasi yang lebih dari itu, Jimenez mengatakan bahwa mereka harus melalui ulasan aplikasi terlebih dahulu. 

4 dari 5 halaman

Meta Ajak Pengguna Anggap Profil Media Sosial Seperti Rumah

Dalam kesempatan yang sama, Meta juga mengajak agar pengguna media sosial di INdonesia memperlakukan profilnya, seperti rumah sendiri. Hal ini disampaikan perusahaan melalui program Profil Anda Rumah Anda.

"Jadi kita anggap menjaga privasi akun media sosial ibaratnya menjaga privasi di rumah Anda," kata Noudhy Valdryno, Manager Kebijakan Publik untuk Meta di Indonesia.

Ryno menjelaskan, masyarakat dapat menjajal kampanye ini melalui situs yourhome.fb.com/indonesia. Di sini, pengguna dapat membangun sebuah "rumah virtual" yang menggambarkan seberapa privat rumah yang diinginkan.

"Kami ingin menyampaikan bahwa privasi Anda di media sosial dan media digital sama pentingnya dengan menjaga rumah kita," kata Ryno.

Menurutnya, dengan semakin banyak fitur-fitur privasi yang dimengerti dan diaktifkan, maka "rumah" atau profil pengguna akan semakin aman. Konsep ini, menurut Ryno, dinilai akan membuat edukasi menjadi lebih mudah.

5 dari 5 halaman

Infografis skandal kebocoran data Facebook

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.