Sukses

Top 3 Tekno: Rencana Facebook Ingin Rombak Tampilan Besar-besaran Bikin Penasaran

Meta disebut akan merombak tampilan Facebook secara besar-besaran untuk bisa bersaing dengan TikTok.

Liputan6.com, Jakarta - Meta disebut akan merombak tampilan Facebook secara besar-besaran untuk bisa bersaing dengan TikTok. Informasi ini bikin penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Jumat (17/6/2022) kemarin.

Berita lain yang juga populer dayang dari ilmuwan Tiongkok yang mengklaim telah menangkap sinyal dari peradaban alien yang jauh.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Facebook Ingin Rombak Tampilan Besar-besaran untuk Bersaing dengan TikTok

Mark Zuckerberg dan eksekutif Meta lainnya diketahui tengah menyusun strategi untuk bersaing dengan TikTok. Salah satu caranya, perusahaan disebut akan merombak tampilan Facebook secara besar-besaran.

Mengutip Engadget, Jumat (17/6/2022), Meta sedang mendesain ulang feed utama Facebook yang bakal menekankan konten yang direkomendasikan dari halaman, kreator, dan orang yang belum kamu ikuti. Demikian menurut memo dari eksekutif Facebook yang diterbitkan oleh The Verge.

Memo tersebut, dari Tom Alison yang mengepalai aplikasi Facebook di Meta, menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengubah Facebook menjadi "Discovery Engine" yang akan sangat bergantung pada rekomendasi, mirip dengan "For You Page/FYP" TikTok.

Rekomendasi terutama akan datang dari konten yang tidak terhubung, termasuk Reel, dan pengguna akan melihat lebih sedikit pos dari teman dan keluarga di feed mereka.

Rencana dari Facebook ini juga akan membawa kotak masuk Messenger kembali ke aplikasi Facebook dalam upaya mendorong pengguna untuk berbagi lebih banyak konten dari “Discovery Engine".

Belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan Meta untuk menerapkan perubahan ini, beberapa di antaranya mencerminkan perubahan yang sudah terjadi di Instagram.

Tapi ini bukan pertama kalinya para eksekutif Meta mengisyaratkan perubahan besar yang akan datang di aplikasi Facebook, atau mungkin pengguna sudah mendengar tentang "Discovery Engine".

Baca selengkapnya di sini 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Tiongkok Klaim Tangkap Sinyal Diduga dari Alien

Tiongkok membuat heboh pemberitaan dengan mengklaim bahwa teleskop "Sky Eye" raksasa mereka, kemungkinan telah mendapatkan jejak sinyal dari peradaban alien yang jauh.

Para ilmuwan Tiongkok awalnya mempublikasikan temuan itu dalam sebuah laporan Science and Technology Daily pada Selasa pekan ini. Berita itu juga dimuat di surat kabar resmi Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok.

Meski begitu, dikutip dari Live Science, Jumat (17/6/2022), laporan yang dibuat oleh astronom di Beijing Normal University ini, tiba-tiba saja dihapus.

Adapun, dalam laporan itu, para astronom menulis bahwa mereka telah menemukan "beberapa kasus kemungkinan jejak teknologi dan peradaban luar angkasa dari luar Bumi."

Sinyal ini ditangkap oleh teleskop radio terbesar di dunia yang dijuluki Sky Eye milik Tiongkok, yang merupakan Five-hundred-meter Aperture Spherical radio Telescope (FAST).

Sky Eye mulai bekerja memindai luar angkasa untuk mencari sinyal radio yang dapat mengindikasikan kehidupan di luar Bumi pada tahun 2019.

Menyaring data pada 2020, para peneliti menyebut mereka melihat dua pita sempit atau narrow-band yang mencurigakan, yang kemungkinan sinyal radio buatan.

Lalu pada 2022, survei yang ditargetkan ke planet ekstrasurya, diketahui menemukan sinyal radio pita sempit aneh lainnya, sehingga jumlah semuanya menjadi tiga.

Baca selengkapnya di sini 

 

3 dari 4 halaman

3. Meta Ajak Pengguna Anggap Profil Media Sosial Seperti Rumah

Meta mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mengajak penggunanya, untuk dapat lebih sadar dan lebih melindungi privasi di platform media sosialnya.

Tak hanya dari memberikan fitur di platform-nya, Meta juga memberikan dua pembaruan yaitu berupa privacy center untuk pengguna belajar lebih banyak soal privasi, serta data policy atau kebijakan data.

Selain privacy update, Noudhy Valdryno, Manager Kebijakan Publik untuk Meta di Indonesia mengatakan, di Tanah Air, mereka juga menggelar program edukasi.

Dalam konferensi pers virtualnya, Jumat (17/6/2022), Ryno mengatakan bahwa program yang pertama adalah Asah Digital, yang diawali di 2016 dengan nama Think Before You Share, dan diubah jadi Asah Digital di 2020.

"Ini program yang fokus memberikan pengetahuan seputar optimalisasi internet secara bijak, sekaligus juga memberikan keterampilan keamanan data di ruang digital," kata Ryno.

Hingga 2021, program Asah Digital diklaim telah menjangkau setidaknya 723 guru dan hampir 16.746 siswa-siswa penerima manfaat di delapan provinsi di Indonesia.

Meta juga menggandeng Siberkreasi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Obrol Obrol Literasi Digital, dalam format webinar yang mengundang berbagai ahli mulai dari pemerintah, industri, hingga influencer.

Baca selengkapnya di sini 

4 dari 4 halaman

Infografis skandal kebocoran data Facebook

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.