Sukses

Facebook Ingin Rombak Tampilan Besar-besaran untuk Bersaing dengan TikTok

Facebook berencana ingin merombak tampilan besar-besaran untuk bersaing dengan TikTok.

Liputan6.com, Jakarta - Mark Zuckerberg dan eksekutif Meta lainnya diketahui tengah menyusun strategi untuk bersaing dengan TikTok. Salah satu caranya, perusahaan disebut akan merombak tampilan Facebook secara besar-besaran.

Mengutip Engadget, Jumat (17/6/2022), Meta sedang mendesain ulang feed utama Facebook yang bakal menekankan konten yang direkomendasikan dari halaman, kreator, dan orang yang belum kamu ikuti. Demikian menurut memo dari eksekutif Facebook yang diterbitkan oleh The Verge.

Memo tersebut, dari Tom Alison yang mengepalai aplikasi Facebook di Meta, menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk mengubah Facebook menjadi "Discovery Engine" yang akan sangat bergantung pada rekomendasi, mirip dengan "For You Page/FYP" TikTok.

Rekomendasi terutama akan datang dari konten yang tidak terhubung, termasuk Reel, dan pengguna akan melihat lebih sedikit pos dari teman dan keluarga di feed mereka.

Rencana dari Facebook ini juga akan membawa kotak masuk Messenger kembali ke aplikasi Facebook dalam upaya mendorong pengguna untuk berbagi lebih banyak konten dari “Discovery Engine".

Belum jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan Meta untuk menerapkan perubahan ini, beberapa di antaranya mencerminkan perubahan yang sudah terjadi di Instagram.

Tapi ini bukan pertama kalinya para eksekutif Meta mengisyaratkan perubahan besar yang akan datang di aplikasi Facebook, atau mungkin pengguna sudah mendengar tentang "Discovery Engine".

Zuckerberg mengatakan pada April 2022 bahwa perusahaan berada di tengah-tengah "pergeseran besar" yang akan mengubah dinamika feed untuk menekankan rekomendasi berbasis AI di atas grafik sosial pengguna.

Namun, memo dari Alison memperjelas betapa pentingnya prioritas baru bagi perusahaan, yang berusaha mati-matian untuk mengejar TikTok.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Belum Setahun, Facebook Tutup Platform Podcast

Sebelumnya, Facebook memutuskan menutup platform podcast kurang dari setahun setelah diluncurkan. Para pembuat konten pun tidak akan lagi bisa mengunggah podcast baru mulai minggu ini.

Platform akan ditutup pada 3 Juni mendatang. Demikian menurut informasi dari Bloomberg News.

Facebook pun mengkonfirmasi soal penutupan platform podcast-nya kepada The Verge, namun tidak menyebut waktu pasti kapan.

Mengutip The Verge, Rabu (4/5/2022), Facebook menyebut, langkah ini merupakan bagian dari evaluasi ulang yang lebih luas dari produk audio Facebook.

Meta juga menutup situs Soundbites dan Audio hub, serta mengintegrasikan fitur live streaming Facebook Live Audio Rooms (yang mirip dengan Clubhouse) ke Facebook Live.

Juru bicara Facebook, Adelaide Coronado mengatakan, "perubahan ini akan menyederhanakan penawaran produk audio perusahaan."

"Setelah setahun belajar dan mempelajari pengalaman audio-first, kami memutuskan untuk menyederhanakan rangkaian alat audio kami di Facebook," kata Coronado.

"Kami terus mengevaluasi fitur yang kami tawarkan sehingga bisa fokus pada pengalaman yang paling berarti," katanya.

Integrasi seluruh platform audio Facebook bukanlah sebuah berita yang mengejutkan. Pasalnya pada tahun 2020 dan 2021, pasar audio sangatlah booming dan diminati banyak perusahaan teknologi.

Amazon sempat membeli jaringan podcast. Sementara, aplikasi audio chat Clubhouse secara singkat menjadi perusahaan dengan valuasi USD 4 miliar.

Facebook pun ikut-ikutan dengan platform audio Facebook podcast. Kini setelah satu tahun, perusahaan tampaknya sampai pada kesimpulan bahwa platform podcast tidak terlalu berharga dan menghentikannya.

3 dari 5 halaman

Masuk ke Bisnis Audio

Sebelumnya, Juni 2022, Facebook meluncurkan layanan audionya yang mirip Clubhouse, Live Audio Rooms. Kini layanan tersebut hadir di Amerika Serikat.

Konsep awalnya, layanan Live Audio Rooms memungkinkan publik figur dan sekelompok orang tertentu bisa membuat ruang obrolan melalui aplikasi Facebook di iOS.

Meski hanya bisa dimulai di aplikasi Facebook iOS, pengguna lain bisa bergabung baik dari perangkat iOS atau Android.

Mengutip The Verge, Selasa (22/6/2021), siapa pun dapat diundang menjadi pembicara, dengan jumlah total 50 orang berbicara dalam waktu bersamaan.

Tidak ada batasan untuk jumlah pendengar yang diizinkan masuk dalam sebuah ruang obrolan.

Live Audio Rooms milik Facebook juga memperkenalkan fitur pemberitahuan ketika ada teman atau pengikut yang bergabung ke dalam ruang obrolan. Selain itu, di dalam Live Audio Rooms juga ada fitur live captions.

 

4 dari 5 halaman

Bisa Berdonasi

Fitur live captions ini mirip dengan milik Twitter, yakni ketika pembicara sedang berbicara akan langsung ada transkripnya.

Ke depan, Live Audio Rooms juga akan menyediakan tombol "raise a hand" untuk minta bergabung dalam percakapan. Selain itu juga akan ada reaksi untuk bisa interaksi selama obrolan berlangsung. 

Live Audio Rooms juga memungkinkan admin mengontrol siapa yang bisa membuat sebuah ruang obrolan. Apakah itu moderator, grup, anggota, atau admin lainnya.

Bukan hanya itu, host juga bisa memilih sebuah lembaga nonprofit untuk memberikan dukungan selama percakapan berlangsung.

Pasalnya Facebook menyediakan sebuah tombol donasi yang dimunculkan pada chat. Di mana, para pendengar bisa berdonasi hanya melalui klik tombol tersebut. 

5 dari 5 halaman

Infografis skandal kebocoran data Facebook

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.