Sukses

Elon Musk Bicara Soal Meniru WeChat hingga Alien di Depan Karyawan Twitter

Salah satu yang sempat disinggung Elon Musk adalah keinginannya untuk membuat Twitter seperti WeChat dan TikTok, apabila ingin mencapai target mereka mencapai satu miliar pengguna.

Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya setelah ia mengumumkan pembelian Twitter, Elon Musk mengadakan pertemuan dengan karyawan perusahaan media sosial itu atau town hall meeting, pada Kamis waktu setempat, meski secara virtual.

Dilaporkan, ada beberapa topik yang dibahas oleh Elon Musk ke para karyawan mulai dari mengenai Twitter ke depannya, posisi politik media sosial itu, hingga soal alien.

Salah satu yang sempat disinggung oleh Musk adalah keinginannya untuk membuat Twitter seperti WeChat dan TikTok, apabila ingin mencapai target mereka mencapai satu miliar pengguna.

Dilaporkan The Verge, dikutip Jumat (17/6/2022), Musk mendapatkan pertanyaan tentang bagaimana Twitter menumbuhkan basis pengguna dan meningkatkan keterlibatan.

Menurut karyawan yang mengikuti pertemuan internal itu, Musk pun menjawab bahwa aplikasi harus menawarkan lebih banyak utilitas dan memastikan "orang-orang sangat terhibur dan terinformasi."

Bos Tesla itu lalu membandingkannya dengan WeChat, super app buatan Tiongkok yang menggabungkan media sosial dengan pembayaran, gim, hingga ride-hailing.

"Tidak ada yang setara dengan WeChat di luar Tiongkok," ujarnya. "Pada dasarnya Anda hidup di WeChat di Tiongkok. Jika kita bisa membuat ulang yang seperti itu dengan Twitter, kita akan sukses besar."

Selain itu, Musk juga dilaporkan memuji algoritma TikTok yang dianggapnya tidak membosankan dan mengatakan "kita bisa mengasah Twitter dengan cara yang sama untuk menjadi menarik."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Twitter dalam 10 Tahun ke Depan

Musk juga menekankan agar Twitter menjadi lebih baik dalam menampilkan berita. Menurutnya, media sosial itu bisa jauh lebih baik dalam menginformasikan orang-orang tentang isu serius.

Saat ditanya tentang seperti apa kesuksesan Twitter dalam lima hingga 10 tahun, Musk mengatakan, perusahaan harus "berkontribusi pada peradaban yang lebih kuat dan tahan lama di mana kita lebih mampu memahami sifat realitas.

Dalam pertemuan itu, Musk juga menegaskan keinginannya agar Twitter lebih bergantung pada langganan dan pembayaran, dan menyarankan seseorang harus membayar untuk diverifikasi.

Di satu titik, dia juga menyarankan label "ironi" agar seseorang dapat menunjukkan tujuan sesungguhnya di balik sebuah cuitan. Tidak lupa, Musk juga menyinggung keinginannya untuk membasmi akun-akun bot dan spam.

Dikutip dari New York Post, dalam pertemuan virtual itu, Musk diketahui telat terhubung 10 menit dari lokasi yang kelihatannya seperti kamar hotel. 

3 dari 4 halaman

Soal Kerja Jarak Jauh hingga Alien

Musk mengklaim ingin membuat perusahaan lebih disiplin secara finansial, tetapi menyebut dirinya tidak sepenuhnya menentang karyawan "dengan pengecualian" yang terus bekerja dari rumah.

Meski begitu, katanya, "jauh lebih baik jika Anda berada di lokasi secara fisik."

"Jika seseorang hanya dapat bekerja dari jarak jauh dan mereka pengecualian, tidak masuk akal untuk memecat mereka," kata Musk.

Twitter saat ini mengizinkan sebagian besar karyawannya untuk bekerja dari jarak jauh.

Dalam sesi tanya jawab juga, dilaporkan Bloomberg, Musk mengatakan ke karyawan Twitter bahwa dirinya memiliki "politik moderat" dan "cukup dekat dengan pusat."

Namun, dia juga mengatakan bahwa pandangan politik yang ekstrem dan "hal-hal yang cukup keterlaluan" harus diizinkan di Twitter selama itu tidak melanggar hukum.

Jelang akhir pertemuan, CEO SpaceX itu beralih ke topik-topik seperti luar angkasa, usi Bumi, dan peradaban mati potensial di planet lain dengan mengatakan, dia belum melihat "bukti nyata untuk alien."

4 dari 4 halaman

Elon Musk Curhat Tak Suka Jadi CEO

Di kesempatan berbeda, Elon Musk mengaku dirinya tidak ingin menjadi CEO Tesla saat perusahaan itu baru pertama berdiri. Dalam wawancaranya, Elon Musk mengaku saat itu ia berinvestasi pada Tesla di hari-hari awal perusahaan berdiri.

"Saya tidak suka menjadi CEO, tetapi saya ingin bertanggung jawab untuk urusan sisi produk seperti teknologi dan desain. Jadi orang lain bisa menjadi CEO, Anda dapat melakukannya kapan saja Anda mau, tanpa konspirasi apa pun," kata Musk, mengutip Gizchina, Sabtu (11/6/2022).

Dalam wawancara tersebut, Elon Musk membahas rantai pasokan serta mengapa Elon Musk memilih kendaraan listrik. Tidak hanya itu, dibahas juga mengenai penelitian Elon Musk tentang baterai di Stanford University hingga kepergian pendiri Tesla Zip2, dan pendiri Tesla.

Elon Musk juga tidak lupa membahas tentang proyek Tesla Roadster dan banyak proyek lainnya yang didanai oleh Tesla. Ia pun mengungkapkan bahwa awal 2008 menjadi tahun yang penuh mimpi buruk.

"Tahun 2008 saya mengalami mimpi buruk dalam bisnis dan kehidupan. Salah satu mimpi buruk tersebut adalah kegagalan SpaceX untuk diluncurkan. Tesla juga harus menghadapi kesulitan keuangan yang serius dan banyak ancaman lainnya," kata Elon Musk.

Dalam percakapan dengan anggota klub dan podcast Kilwatt, Elon Musk membahas tentang hari-hari awal Tesla dan sejarah kebangkitan perusahaan mobil listriknya.

Ia menyebut, dia awal tahun-tahun pertamanya sebagai CEO, merupakan tahun yang paling sulit dan paling bersejarah.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.