Sukses

Elon Musk Sebut Belum Akan Buat Pabrik Tesla di India

Elon Musk menyebut belum akan membuat pabrik Tesla di India, setidaknya hingga perusahaannya itu diizinkan menjual mobil di sana.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla terus bertumbuh dan memperluas kehadirannya ke berbagai pasar baru di luar Amerika Serikat. Perusahaan mobil listrik ini tengah membangun pabrik di Tiongkok dan bekerja keras mempopulerkan kendaraannya di negara tersebut.

Nantinya saat beroperasi, pabrik Tesla di Tiongkok ini akan berperan penting dalam ekspansi global Tesla, salah satunya di India. Ada banyak percakapan yang menyebut Tesla bakal hadir di India.

Namun, CEO Tesla Elon Musk langsung menepis kabar ini. Elon Musk menyatakan, Tesla hanya akan membangun pabrik di India setelah perusahaannya diizinkan untuk menjual dan membuka layanannya di India.

Mengutip Gizchina, Senin (30/5/2022), informasi ini dikicaukan langsung Elon Musk melalui akun Twitternya, saat ditanya oleh seorang penggemar Tesla.

"Tesla hanya akan mempertimbangkan untuk membangun pabrik di India, pertama, jika diizinkan untuk menjual dan memperbaiki mobil," kata Elon Musk melalui cuitan di Twitter.

Sekadar informasi, selama lebih dari dua tahun, Tesla dan pemerintah India gencar melakukan penbicaraan terkait rencana Tesla memasuki pasar India.

Elon Musk mengatakan, Tesla masih dalam tahap perbincangan dengan pemerintah India terkait berbagai tantangan yang ada.

Pada satu sisi, pemerintah India bersikeras agar perusahaan membangun pabrik Tesla terlebih dahulu di wilayahnya, untuk merakit mobil secara lokal. India juga menyebut, jika Tesla hanya ingin menjual mobil, Tesla harus membayar pajak impor yang tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tesla Dibebankan Pajak Impor yang Besar Kalau Mau Jualan di India

Kini, pemerintah India mewajibkan pajak impor 100 persen untuk mobil impor dengan nilai cost, insurance, dan freight (CIF) lebih dari USD 40.000.

Selain pajak tersebut, ada pula pajak impor 60 persen untuk mobil dengan nilai CIF di bawah jumlah itu. Pemerintah India juga pernah menolak untuk memberikan potongan pajak pada Tesla.

Sebelumnya, pemerintah India juga begitu peduli atas langkahnya yang enggan memberikan keringanan pajak kepada Tesla. Pasalnya, langkah memberi keringanan pajak pada Tesla mungkin membuat produsen mobil lain enggan mematuhi sistem pajak saat ini.

Selain itu, potongan pajak juga bisa memukul industri kendaraan listrik domestik India. Di sisi lain, Tesla tengah mencoba menegosiasikan tarif pajak yang lebih rendah dengan pemerintah India. Salah satu yang dilakukan untuk menguji reaksi pasar adalah dengan menjual mobil listrik impor dengan harga lebih murah.

Langkah ini dilakukan sebagai langkah awal yang aman sebelum memutuskan membangun basis manufaktur yang membutuhkan modal besar.

3 dari 4 halaman

India Pengin Tesla Buka Pabrik di Negaranya

Sekadar informasi, pemerintah India nantinya akan mendapat manfaat dengan adanya pabrik Tesla. Salah satunya dalam hal membuka lapangan pekerjaan serta memperkuat industri mobil listrik domestiknya.

Saat ini sikap pemerintah India cukup keras. Meski begitu beberapa negara bagian di India telah membuka peluang untuk Elon Musk.

Januari lalu misalnya, menteri dari negara bagian Telangana, Punjab, Bengal, dan Maharashtra mengundang orang terkaya di dunia itu untuk berinvestasi di negara bagian masing-masing.

Sebelumnya, Tesla mendirikan anak perusahaan di India pada awal 2021. Perusahaan mendaftarkan kantor di kota Bangalore, negara bagian Karnataka, India Selatan.

Wilayah tersebut juga mengkonfirmasi rencana Tesla membangun pabrik kendaraan listrik di sana. Namun, saat ini kedua rencana tersebut mandek.

Menariknya, produsen mobil Audi juga menghadapi masalah serupa sebelumnya. Sementara, Toyota, Mercedes-Benz, BMW, dan Hyundai yang menjadi vendor mobil terpopuler di India justru memperluas kehadirannya di negara tersebut.

Namun tampaknya Tesla belum punya banyak harapan di India, setidaknya dalam waktu dekat ini. Pasalnya, beberapa pejabat eksekutif Tesla justru kabarnya dipindahkan ke Asia Tenggara untuk fokus pada pasar Indonesia dan pasar Asia lainnya.

4 dari 4 halaman

Pujian Jokowi untuk Elon Musk

Sebelumnya pertengahan Mei ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi markas SpaceX di Boca Chica, Amerika Serikat, dan menemui sang CEO Elon Musk.

Dalam kesempatan tersebut, seperti dikutip dari akun YouTube resmi Sekretariat Presiden, dikutip Senin (16//5/2022), Jokowi memuji bos Tesla itu dan menyebutnya sebagai "super genius."

"Saya rasa ini tidak hanya berkaitan dengan Tesla tetapi tadi juga ditunjukkan proyek besarnya mengenai SpaceX, artinya urusan teknologi saya kira memang Elon 'super genius,'" kata Jokowi.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Elon Musk mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dan masa depan yang cerah.

"Saya rasa kami akan melihat baik-baik dari Tesla dan SpaceX untuk mencoba beberapa kemitraan di Indonesia," kata pria yang beberapa waktu lalu bikin heboh usai mengumumkan bakal mencaplok media sosial Twitter itu.

Selain itu, Musk juga sempat menyebutkan, Indonesia akan memiliki populasi yang besar, dan mengatakan hal ini dibutuhkan di masa depan.

"Indonesia punya potensi di banyak level, dan saya rasa bagus Indonesia punya populasi yang besar dan terus berkembang dan ini sangat bagus, karena kita butuh banyak orang untuk masa depan," ujarnya.

"Dan juga Mars, Anda tahu di Mars belum ada orang jadi membutuhkan orang-orang dari kita. Sukarelawan. Kami pikir itu berlandaskan sukarela," kata CEO Tesla berseloroh lalu tertawa.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.