Sukses

Survei: Netflix Kehilangan Banyak Pelanggan Lama

Sebuah survei mengungkap bahwa Netflix kehilangan banyak pelanggan lama yang sudah langganan lebih dari 3 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Ada lebih banyak pelanggan lama Netflix yang memutuskan untuk menghentikan langganannya. Demikian berdasarkan laporan dari The Information.

Data survei yang dilihat oleh media tersebut mengungkap, 13 pelanggan lama yang telah berlangganan lebih dari tiga tahun menghentikan langganan Netflix mereka pada paruh pertama 2022.

The Information mengungkap, data tersebut berasal dari perusahaan analitik Antenna. Mereka mengumpulkan data dari lima juta pengguna di Amerika yang membagikan langganan streaming secara anonim.

Data tersebut memperlihatkan bahwa secara keseluruhan, angka penghentian langganan mencapai 3,6 juta orang pada kuartal lalu. Jumlah ini meningkat dari 2,5 juta penghentian langganan dalam lima kuartal terakhir.

Seiring dengan angka penghentian langganan yang meningkat, The Information melaporkan, pengguna baru menyumbang bagian yang lebih kecil. Hal ini dianggap menjadi indikator bahwa Netflix memang tengah berjuang untuk mempertahankan pengguna untuk jangka waktu yang lama.

Pada kuartal kedua 2021, responden yang berlangganan Netflix kurang dari satu tahun 70 persen melakukan pembatalan langganan. Sementara pelanggan jangka panjang hanya 6 persen yang membatalkan langganan.

60 persen pembatalan dilakukan pelanggan baru pada kuartal terakhir. Sementara, sejumlah pelanggan lama juga ada yang mempertimbangkan untuk berhenti memakai Netflix.

Sekadar informasi, Netflix memulai tahun 2022 dengan kurang baik. Pada kuartal pertama, Netflix kehilangan 200.000 pelanggan, untuk pertama kalinya dalam 10 tahun.

Netflix juga memperkirakan akan kehilangan 2 juta pelanggan lagi pada kuartal kedua tahun 2022. Saat ini, jumlah pelanggan Netflix sebagian besar ada di AS dan Kanada dengan jumlah 74,58 juta pelanggan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sejumlah Faktor yang Bikin Pelanggan Cabut dari Netflix

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pelanggan Netflix berhenti langganan. Sebelumnya Maret lalu, Netflix menangguhkan layanan di Rusia karena invasi Ukraina. Gara-gara itu, Netflix kehilangan satu juga pelanggan di Rusia.

Kedua karena masalah biaya langganan. Netflix menaikkan harga di semua tingkat langganannya di Amerika Serikat.

Penyebab terakhir adalah adanya kemungkinan perubahan kebijakan Netflix mulai akhir tahun ini. Di mana, Netflix dikabarkan memberi tahu karyawan bahwa mereka berencana meluncurkan paket yang lebih murah dan didukung iklan, mulai tahun ini.

Co-CEO Netflix Reed Hastings juga tidak malu untuk menindak pelanggan yang berbagi kata sandi.

Saat ini, Netflix tengah menguji fitur yang memungkinkan pelanggan menambah sub-akun, bagi mereka yang berlangganan bersama, tidak di satu rumah, dengan harga layanan yang lebih rendah. Netflix menguji fitur ini di Chili, Kosta Rika, dan Peru.

Bukan hanya itu, Netflix juga tengah mengembangkan live streaming untuk komedi dan konten tanpa naskah lainnya.

Hal ini disebut-sebut merupakan upaya Netflix untuk mengimbangi layanan Disney Plus, yang berhasil menambah 8 juta pelanggan baru pada kuartal terakhir.

3 dari 4 halaman

PHK 150 Karyawan

Sebelumnya, Netflix melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sekitar 150 karyawan serta memutus kerjasama dengan belasan kontraktor, menyusul laporan pendapatan yang mengecewakan.

Sebuah sumber yang mengetahui situasi ini memberi tahu The Verge, dikutip Rabu (18/5/2022), bahwa langkah tersebut mencakup setidaknya 26 kontraktor yang bekerja di situs web Tudum yang berfokus pada penggemar--berfungsi sebagai pelengkap konten Netflix.

Sebelumnya, Netflix memecat sekitar 25 karyawan pemasaran, termasuk belasan karyawan yang bekerja di Tudum. 26 pekerja yang diberhentikan saat ini diberitahu tentang PHK melalui email, yang menurut juru bicara Netflix Erika Masonhall dikirim oleh perusahaan kontraktor.

Perusahaan mengatakan kepada The Verge bahwa sebagian besar karyawan Netflix yang terkena PHK berada di Amerika Serikat (AS).

"Seperti yang kami jelaskan tentang pendapatan, pertumbuhan pendapatan kami yang melambat berarti kami juga harus memperlambat pertumbuhan biaya kami sebagai sebuah perusahaan. Sayangnya, kami melepaskan sekitar 150 karyawan hari ini, sebagian besar berbasis di AS," ungkap Masonhall.

Ia menyebut keputusan ini terutama didorong oleh kebutuhan bisnis ketimbang kinerja individu, yang membuat perusahaan sangat sulit karena tidak ada dari karyawan yang ingin mengucapkan selamat tinggal kepada rekan kerja yang hebat.

4 dari 4 halaman

Pertumbuhan Pelanggan Netflix Melambat

"Kami bekerja keras untuk mendukung mereka melalui transisi yang sangat sulit ini. Sejumlah kontraktor keagenan juga terkena imbas dari berita yang diumumkan pagi ini. Kami berterima kasih atas kontribusi mereka untuk Netflix," pungkas Masonhall.

Sebelumnya, Netflix mengungkapkan bahwa pada kuartal pertama (Q1) tahun 2022, mereka kehilangan 200 ribu pelanggan secara global, dibandingkan kuartal empat (Q4) 2021.

Perusahaan Amerika Serikat itu juga memperkirakan akan ada kerugian yang lebih besar di kemudian hari, bahkan sampai dua juta pelanggan di kuartal kedua.

"Pertumbuhan pendapatan kami sudah sangat melambat," kata Netflix dalam suratnya kepada para pemegang saham, seperti dilansir The Verge, dikutip Rabu (20/4/2022).

Platform streaming itu melanjutkan, pandemi hanya "mengaburkan gambar," dengan adanya banyak masalah yang tersembunyi di bawah permukaan.

Perusahaan pun menunjuk persaingan yang lebih ketat dari layanan over the top (OTT) yang menawarkan harga lebih murah seperti Disney Plus dan Prime Video.

Selain itu, Netflix juga menyalahkan terbatasnya ruang berekspansi di banyak negara karena faktor teknologi yang di luar kendalinya, seperti adopsi smart TV dan harga data, serta banyaknya pengguna yang berbagi akun.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.