Sukses

East Ventures Rampungkan Pendanaan Rp 8 Triliun untuk Startup Indonesia dan Asia Tenggara

Perusahaan modal ventura East Ventures telah merampungkan penggalangan dana terbarunya senilai USD 550 juta atau sekitar Rp 8 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan modal ventura East Ventures telah merampungkan penggalangan dana terbarunya senilai USD 550 juta atau sekitar Rp 8 triliun. Rencananya, dana tersebut akan difokuskan pada investasi untuk startup Indonesia dan Asia Tenggara.

"Kami telah mengubah diri kami dari investor tahap awal menjadi investor multi-stage dan menjadi platform yang efisien dan kuat untuk mendukung entrepreneurship. Kami akan mengalokasikan USD 150 juta untuk pendanaan startup tahap awal dan USD 400 juta untuk pendanaan tahap lanjutan," ujar Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner di East Ventures.

Willson menyebut telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam portofolionya. Saat ini, East Ventures memiliki lebih dari 200+ portofolio startup tahap awal hingga tahap lanjutan.

East Ventures mengelola lebih dari USD 1 miliar AUM dan mencatat dana lanjutan perusahaan portofolio sebesar USD 6,7 miliar. Perusahaan mencatat lebih dari USD 86 miliar GMV tahunan secara agregat berdasarkan portofolionya.

Roderick Purwana, Managing Partner di East Ventures, menyatakan bahwa digitalisasi di Indonesia semakin kuat. Dia pun menyoroti tingkat penetrasi internet di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 73,7% dan daya saing digital di seluruh wilayah Indonesia semakin merata.

"Itu ditunjukkan oleh peningkatan skor EV-DCI dari tahun 2020-2022. Kita juga melihat IPO dari beberapa perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang terjadi belakangan iniーsebuah tonggak penting dalam membuka jalan bagi startup lain di Indonesia untuk mengikutinya," kata Roderick.

Selain itu, Roderick meyakini bahwa inisiatif dari para pemangku kepentingan terkait, seperti pemerintah dalam mempromosikan digitalisasi melalui Presidensi G20, akan semakin meningkatkan ekosistem teknologi dan menciptakan peluang investasi lebih besar di Indonesia.

"Di East Ventures, kami akan terus menggandakan investasi kami di Indonesia," tutur Roderick.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

East Ventures Tegaskan Komitmen Keputusan Investasi Berkelanjutan

Diwartakan sebelumnya, East Ventures telah resmi meneken UN Principles for Responsible Investment (UN PRI) sebagai bagian dari komitmennya untuk menciptakan keputusan investasi dan kepemilikan bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Langkah ini membuat East Ventures menjadi perusahaan modal ventura Indonesia pertama yang terdaftar sebagai penandatangan UN PRI.

"East Ventures percaya bahwa keberlanjutan telah dan akan terus menjadi fokus dari setiap hal yang kami lakukan, dan pendekatan ESG telah terintegrasi dalam praktik kami," ujar Avina Sugiarto, Venture Partner of East Ventures

Oleh sebab itu, kata Avina, perusahaan berharap bahwa penandatanganan UN PRI dapat semakin memperkuat komitmen perusahaan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan serta membawa lebih banyak dampak positif bagi masyarakat.

PRI adalah lembaga jaringan investor internasional yang didukung oleh Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) yang mendukung investasi bertanggung jawab di dunia. Melalui penandatanganan UN PRI, East Ventures akan terus mempraktikkan dan menerapkan kontribusinya sebagai investor yang berkomitmen dalam mengembangkan sistem keuangan global lebih berkelanjutan.

Selain itu, perusahaan melanjutkan penerapan enam prinsip dari Principles for Responsible Investment untuk mencapai tujuan masyarakat yang lebih luas.

3 dari 4 halaman

Enam Prinsip

Enam Prinsip (1)Enam prinsip utama yang menjadi fokus PRI untuk investasi yang bertanggung jawab, meliputi:

(1) memasukkan isu-isu ESG ke dalam analisis investasi dan proses pengambilan keputusan;

(2) menjadi pemilik aktif dan memasukkan isu-isu ESG ke dalam kebijakan dan praktik kepemilikan;

(3) mencari pengungkapan yang tepat tentang isu-isu ESG pada entitas yang kami investasi;

(4) mendorong penerimaan dan penerapan Principles dalam industri investasi;

(5) bekerja sama untuk meningkatkan efektivitas kami dalam menerapkan Principles; dan

(6) melaporkan kegiatan kami dan kemajuan menuju penerapan Principles.

4 dari 4 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.