Sukses

Karyawan Eksekutif Apple Hengkang Gara-Gara Kebijakan Kerja dari Kantor

Seorang karyawan eksekutif Apple memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan karena Apple memaksa kembali bekerja di kantor.

Liputan6.com, Jakarta - Karyawan eksekutif bidang artificial intelligence Apple memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan gara-gara kebijakan bekerja kembali dari kantor.

Informasi ini seiring dengan perintah Apple yang menginginkan seluruh karyawan Apple untuk kembali bekerja di kantor setidaknya tiga hari dalam seminggu. Kebijakan kembali bekerja di kantor Apple ini lebih ketat dari kebijakan perusahaan teknologi lain seperti Meta, Google, dan Amazon.

Masing-masing dari perusahaan di atas mengizinkan sejumlah karyawan untuk bekerja dari jarak jauh, selamanya.

Mengutip The New York Post, Selasa (10/5/2022), karyawan eksekutif yang mengundurkan diri adalah Director of Machine Learning Apple Ian Goodfellow. Ia mengumumkan pengunduran dirinya pada minggu lalu.

Ia mengatakan, CEO Apple Tim Cook harusnya tidak memaksa karyawan untuk bekerja dari kantor. Hal inilah yang membuat Goodfellow memutuskan untuk hengkang dari Apple.

"Saya percaya sepenuhnya, lebih banyak fleksibilitas akan jauh lebih baik bagi tim saya," kata Goodfellow dalam surat perpisahannya, dikutip dari The Verge.

Sejumlah karyawan Apple lainnya pun mengkonfirmasi hengkangnya Goodfellow dari perusahaan. Salah satu karyawan bahkan menyebut, Goodfellow mengatakan, "saya pegi karena banyak alasan, namun, kebijakan kembali ke kantor yang diterapkan Apple adalah alasan terbesar saya (meninggalkan kantor)."

Sekadar informasi, Apple mempersyaratkan karyawan-karyawannya untuk bekerja langsung dari kantor tiap hari Senin, Selasa, dan Kamis. Para karyawan diizinkan untuk bekerja dari jarak jauh sebanyak empat minggu per tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hengkang karena Apple Bakal Tambah Hari Kerja di Kantor?

Salah satu staf Apple menduga, kepergian Goodfellow dari Apple sejalan dengan kemungkinan perusahaan memutuskan untuk meningkatkan jumlah hari kerja di kantor dari tiga, menjadi lima hari per minggunya.

"Semua orang hingga nenek mereka mungkin tahu, Apple akan menggunakan percobaan (bekerja tiga hari seminggu) sebagai batu loncatan agar bisa melaksanakan kerja lima hari di kantor," kata seorang karyawan di situs Blind.

Menurut karyawan yang namanya tidak disebut itu, mungkin Ian Goodfellow memahami hal tersebut dan memutuskan meninggalkan perusahaan. Baik Apple maupun Goodfellow tidak menanggapi permintaan komentar.

Namun, sebelumnya April lalu, The New York Post melaporkan, keputusan Tim Cook mengharuskan karyawan bekerja di kantor lagi membuat sejumlah karyawan pilih mengundurkan diri.

Seiring kepergian Ian Goodfellow, sejumlah staf Apple menuding perusahaan pembesut iPhone itu melakukan gaslighting terhadap karyawannya.

"Di Apple praktis, (karyawan) tidak mungkin untuk bekerja dari jarak jauh," kata seorang karyawan.

Ia mengeluhkan, semua perusahaan teknologi lain termasuk Google mengizinkan orang untuk bekerja jarak jauh dan mengunggah posisi kerja mereka.

"Yang terburuk adalah Apple, tidak memberikan alasan masuk akal, mereka hanya menyalahkan Anda," katanya.

3 dari 4 halaman

Sebelumnya Wajibkan Karyawan Vaksin Booster

Sebelumnya, Apple mempersyaratkan seluruh karyawan, baik di kantor atau toko, untuk mendapatkan suntikan vaksin booster Covid-19.

Melalui email internal perusahaan kepada karyawan yang dilihat oleh The Verge, pegawai yang sudah berhak mendapatkan suntik vaksin booster punya waktu 4 minggu untuk divaksin booster.

Jika tidak di waktu tersebut mereka belum juga divaksin booster, para karyawan diwajibkan untuk melakukan tes berkala guna memasuki Apple Store hingga kantor Apple pada 15 Februari mendatang.

Mengutip The Verge, Minggu (16/1/2022), Apple akan mempersyaratkan karyawan yang belum divaksin atau mereka yang belum memberikan bukti vaksinasi untuk melampirkan hasil tes antigen negatif sebelum masuk ke kantor pada 24 Januari 2022.

"Karena berkurangnya kemanjuran dari seri utama vaksin Covid-19 dan munculnya varian yang sangat menular seperti Omicron, suntikan vaksin booster menjadi bagian dari upaya perusahaan mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19 untuk melindungi Anda dari penyakit parah," kata Apple melalui memo internal kepada para karyawan Apple.

4 dari 4 halaman

Google juga Minta Karyawan ke Kantor

Sementara, Google akan mengharuskan karyawan kembali bekerja di kantor tiga hari seminggu. Sekadar informasi, sejak pandemi merebak, perusahaan selalu berharap karyawannya bakal bisa kembali lagi bekerja ke kantor.

Meski begitu, banyak karyawan yang menyampaikan keprihatinan dan mempertanyakan apakah kembali ke kantor benar-benar diperlukan.

Sebelumnya, pada pertemuan virtual yang terjadi belum lama ini, Sundar Pichai, CEO Google membacakan salah satu pernyataan yang paling banyak ditanyakan karyawan Google.

"Google menghasilkan rekor keuntungan selama pandemi. Mengapa Anda ingin menerapkan kembali bekerja di kantor?" itu pernyataan paling banyak ditanyakan oleh karyawan Google kepada manajemen, seperti dikutip Gizchina, Rabu (6/4/2022).

Seperti diketahui, banyak perusahaan teknologi termasuk Google menghasilkan lebih banyak keuntungan di masa pandemi. Hal ini berkat dukungan tools kolaborasi yang memungkinkan karyawan bisa bekerja lebih fleksibel di luar kantor.

Kehidupan karyawan dengan keluarga masing-masing pun makin seimbang karena tidak perlu menghabiskan banyak waktu di luar rumah.

Dua pertiga dari karyawan berharap bisa menerapkan gaya kerja dari rumah sepenuhnya. Sementara, separuh karyawan dunia teknologi mengaku mempertimbangkan cari pekerjaan baru jika diperlukan.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.