Sukses

Bill Gates Sebut Elon Musk Bisa Bikin Penyebaran Misinformasi di Twitter Makin Parah

Pendiri Microsoft sekaligus miliarder Bill Gates menyebut, akuisisi Elon Musk atas Twitter justru bisa membuat penyebaran misinformasi di jejaring sosial itu makin parah.

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Microsoft Bill Gates memperingatkan, Elon Musk bisa membuat Twitter jadi platform yang lebih buruk usai membeli Twitter sepenuhnya.

Dalam CEO Council Summit yang diselenggarakan The Wall Street Journal, Bill Gates ditanya mengenai dampak Elon Musk terhadap Twitter setelah membeli jejaring sosial tersebut sebesar USD 44 miliar (Rp 635 triliun) secara tunai, bulan lalu.

Mengutip Daily Mail, Jumat (6/5/2022), Bill Gates memuji Elon Musk memiliki rekam jejak yang baik. Namun, Elon Musk juga bisa membuat penyebaran misinformasi di Twitter makin parah.

"Dia (Elon Musk) bisa membuat (penyebaran misinformasi di Twitter) makin buruk. (Twitter) bukan rekam jejaknya. Rekam jejak Elon Musk bersama Tesla dan SpaceX sangatlah mengesankan, membentuk tim engineer dan orang-orang yang bekerja di bidang tersebut menjadi tim yang hebat. Namun saya agak ragu hal itu akan terjadi kali ini (di Twitter). Tapi kita harus berpikiran terbuka dan tidak meremehkan Elon," kata Gates.

Bill Gates pun mempertanyakan niat Elon Musk terhadap aplikasi Twitter, setelah Elon Musk beli Twitter.

Mantan suami Melinda French ini mengatakan, pembelian Elon Musk atas Twitter sepenuhnya dimotivasi oleh keinginan untuk memulihkan Twitter sebagai tempat pertukaran ide secara bebas. Bahkan, Elon Musk mengatakan, dia ingin tidak ada penyensoran di Twitter demi upaya kebebasan berbicara.

Elon Musk sebelumnya menyebut dirinya merupakan pendukung kebebasan berbicara. Elon Musk juga pernah mengkritik kebijakan moderasi konten Twitter.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gates Pertanyakan Niat Elon Musk

Soal hal itu, Bill Gates bertanya "Kamu tahu apa tujuannya? Ketika dia (Elon Musk) berbicara tentang keterbukaan, bagaimana perasaannya tentang sesuatu seperti 'vaksin membunuh orang' atau 'Bill Gates melacak orang' adalah salah satu hal yang dirasa harus disebarkan? Jadi tidak sepenuhnya jelas, apa yang akan dilakukannya terhadap Twitter."

Bill Gates melanjutkan, "Apakah tujuannya adalah untuk apa yang jadi akhirnya, apakah itu cocok dengan gagasan mengenai penyebaran kepalsuan yang begitu cepat, teori yang aneh, apakah dia (Elon Musk) memiliki tujuan itu atau tidak?" Gates pun merenungi hal tersebut.

Sebelumnya Elon Musk mencuitkan meme yang terlihat membandingkan Bill Gates dengan emoji pria hamil. Dalam kesempatan ini, Bill Gates mengatakan, dirinya tidak ambil pusing cuitan Elon Musk itu.

Bill Gates menolak menyebut, apakah dirinya bermasalah dengan Tesla. Ia tidak menjawab hal itu, namun menekankan fokus Gates Foundation adalah menangani perubahan iklim.

"Saya tidak berpikir apakah Tesla akan berusia panjang atau pendek. Namun, yang penting adalah keseriusan seseorang tentang perubahan iklim. Saya memuji peran Tesla dalam membantu menangani perubahan iklim," Bill Gates pun memuji Elon Musk atas upaya itu.

 

3 dari 4 halaman

Elon Musk Akuisisi Twitter Rp 635 Triliun

Sebelumnya pada bulan lalu, Elon Musk secara resmi membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau sekitar Rp 635 triliun secara tunai.

Adapun rencana bos Tesla dan SpaceX ini sudah diungkap sejak 14 April 2022, dimana saat itu Elon Musk berniat membeli Twitter dengan harga USD 54,20 per lembar sahamnya.

"Kebebasan berbicara adalah landasan cara kerja demokrasi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana orang mendiskusikan isu-isu penting bagi masa depan umat manusia," kata Elon Musk dalam sebuah pernyataan yang menyertai siaran pers.

Dia menambahkan, "Saya ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur baru, membangun algoritme open source, mengalahkan bot spam, dan mengautentikasi semua orang."

Kesepakatan ini juga disambut baik oleh CEO Twitter, Parag Agrawal. Dia mengatakan, “Twitter memiliki tujuan dan relevansi yang berdampak pada seluruh dunia.”

“Sangat bangga dengan tim kami dan terinspirasi oleh pekerjaan yang tidak pernah lebih penting,” kata Parag

Sebelumnya, perusahaan sudah memiliki rencana cadangan yang akan digunakan untuk mempertahankan diri bilamana Twitter dibeli Elon Musk.

Kala itu, Twitter mengatakan dewannya dengan suara bulat mengadopsi apa yang disebut rencana hak pemegang saham, yang juga dikenal sebagai poison pill.

4 dari 4 halaman

Dari Mana Duit Elon Musk buat Beli Twitter?

Elon Musk memang merupakan orang terkaya di dunia dengan total kekayaan USD 219 miliar (setara Rp 3.146,5 triliun).

Namun, uang Elon Musk tersebut sebagian besar berbentuk saham di Tesla, lantas dari mana asal uang yang dipakainya membeli Twitter?

Mengutip The Verge, Selasa (26/4/2022), dalam dokumen yang diajukan ke SEC, terungkap dari mana asal duit Elon Musk membeli Twitter secara tunai.

Rupanya, dari USD 44 miliar yang ia janjikan untuk membeli Twitter, Elon Musk memiliki uang tunai USD 21 miliar (setara Rp 303,3 triliun).

Menurut surat komitmen yang diajukan ke SEC, sisa uang tunai lainnya berasal dari bank investasi dan jasa keuangan Morgan Stanley dan berbagai lainnya.

Dalam sebuah surat, beberapa bank menawarkan pinjaman sebesar USD 13 miliar (Rp173,3 triliun) kepada Twitter. Sementara, dalam surat kedua, bank menawarkan pinjaman pribadi sebesar USD 12,5 miliar (Rp 180,5 triliun) terhadap saham Elon Musk di Tesla.

Sebelumnya, rencana Elon Musk beli Twitter terungkap sejak 14 April 2022, di mana saat itu Elon Musk berniat membeli Twitter dengan harga USD 54,20 per lembar sahamnya.

"Kebebasan berbicara adalah landasan cara kerja demokrasi, dan Twitter adalah alun-alun kota digital di mana orang mendiskusikan isu-isu penting bagi masa depan umat manusia," kata Elon Musk dalam sebuah pernyataan yang menyertai siaran pers.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.