Sukses

Twitter Uji Coba Fitur Circle untuk Sejumlah Pengguna, Apa Itu?

Twitter melakukan uji coba fitur baru yang diberi nama Circle. Yuk, kita simak kegunaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter mengumumkan tengah menguji coba fitur baru untuk para penggunanya. Kali ini, Twitter melakukan uji coba fitur baru yang diberi nama Circle.

Mengutip informasi dari Engadget, Kamis (5/5/2022), fitur ini memungkinkan pengguna membatasi jangkauan cuitannya hanya pada grup yang maksimal berisi hingga 150 orang saja. Pengguna nantinya bisa memilih sendiri orang-orang yang akan bergabung dalam Circle-nya.

"Kamu bisa memilih siapa yang ada di Twtiter Circle kamu, dan hanya individu yang telah ditambahkan yang bisa membalas dan berinteraksi dengan tweet yang Anda bagikan di Circle tersebut," tulis Twitter seperti dikutip dari situs resminya.

Saat ini, perusahaan tengah menguji coba Twitter Circle untuk sekelompok kecil pengguna di Android, iOS, dan web di seluruh dunia. Namun, belum dapat dipastikan kapan fitur ini akan tersedia untuk seluruh pengguna.

Sebagai bagian dari uji coba fitur ini, Twitter juga sudah menyedikan laman informasi mengenai Twitter Circle. Menurut keterangan, fitur ini tidak sama dengan Twitter Communities dan berbeda dari fitur akun yang diproteksi.

Untuk sekarang, satu pengguna hanya bisa memiliki satu Circle. Hanya kreator Circle yang bisa mellihat daftar lengkap akun yang didaftarkan dan tweet yang dibagikan di grup ini tidak bisa di-Retweet.

Meskipun fitur ini membatasi siapa saja yang bisa melihat tweet tertentu, pengguna lain dalam Circle tetap dimungkinkan melakukan screenshot pada konten yang diunggah. Bahkan, membagikannya kembali ke orang lain.

Pengguna yang masuk dalam Circle tertentu tidak bisa langsung keluar dari daftar tersebut. Karenanya, pengguna yang mungkin terganggu dapat menonaktifkan percakapan yang tidak mereka inginkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Twitter Larang Iklan Penolakan Perubahan Iklim

Di ssi lain, pada Hari Bumi, yang diperingati belum lama ini, Twitter mengumumkan larangan iklan yang mempromosikan penolakan terhadap perubahan iklim.

Perusahaan menegaskan, iklan menyesatkan yang bertentangan dengan konsensus ilmiah tentang krisis tidak akan diizinkan di platform berdasarkan kebijakannya tentang konten yang tidak pantas.

“Kami percaya bahwa penolakan perubahan iklim tidak boleh dimonetisasi di Twitter, dan bahwa iklan yang keliru tidak boleh mengurangi percakapan penting tentang krisis iklim,” tulis para pemimpin dari tim keberlanjutan perusahaan dalam sebuah posting blog, dikutip dari Engadget, Minggu (24/4/2022).

"Kami menyadari bahwa informasi yang menyesatkan tentang perubahan iklim dapat merusak upaya untuk melindungi planet ini," sambungnya.

Twitter mengatakan akan menilai apakah iklan perubahan iklim melanggar aturan berdasarkan laporan dari sumber resmi, seperti Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Perusahaan menambahkan bahwa dalam beberapa bulan ke depan, mereka akan membagikan lebih banyak detail tentang 'pekerjaannya untuk menambahkan konteks yang andal dan otoritatif ke percakapan iklim yang terjadi di Twitter'.

Langkah ini didasarkan pada beberapa tindakan lain yang diambil media sosial tersebut untuk mengatasi perubahan iklim. Pada akhir 2022, Twitter bertujuan untuk hanya menggunakan sumber daya netral karbon di pusat datanya.

Itu juga berkaitan dengan pakta iklim UE awal tahun ini. Antara lain, Twitter berkomitmen untuk beralih ke listrik terbarukan pada pusat datanya guna meningkatkan investasinya dalam teknologi penghilangan karbon.

3 dari 5 halaman

Aplikasi Twitter

Twitter meluncurkan fitur baru yang bertujuan untuk membuat platform media sosial tersebut menjadi lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas.

Dilansir dari Disabilityscoop, adapun pembaruan pada twitter yakni membuat deskripsi gambar lebih jelas untuk foto dan gambar lain yang disertakan dalam tweet.

Deskripsi gambar, juga dikenal sebagai teks alternatif atau alt text, menawarkan deskripsi tertulis kepada pengguna yang mengandalkan teknologi bantu tentang apa yang ditampilkan dalam gambar.

Sebelumnya, deskripsi gambar sebagian besar ada di latar belakang halaman web, tersedia untuk pembaca layar dan perangkat lunak text-to-speech.

Tetapi pembaruan Twitter yang baru, menampilkan lencana "ALT" ke gambar yang memiliki deskripsi. Pengguna juga dapat dengan mudah memilih lencana untuk melihat deskripsi.

 

4 dari 5 halaman

Fitur telah diuji

Lencana yang baru ini sudah tersedia secara global, itu setelah Twitter menghabiskan sebulan menguji fitur tersebut dengan sekelompok pengguna tertentu.

Twitter mengatakan langkah itu merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendorong lebih banyak pengguna memasukkan deskripsi gambar.

“Menambahkan deskripsi gambar memungkinkan penyandang tunanetra, orang dengan penglihatan yang rendah, orang yang menggunakan teknologi bantu, orang yang tinggal di daerah bandwidth rendah, atau memiliki disabilitas kognitif, untuk berkontribusi penuh di Twitter,” kata perusahaan itu dalam tweet tentang pembaruan.

“Kami juga sedang mengerjakan pengingat deskripsi gambar. Kami akan segera membagikan lebih banyak tentang itu,” pungkasnya.  

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.