Sukses

CEO Intel Perkirakan Pasokan Chip Global Bakal Seret Sampai 2024

Sebelumnya, CEO Intel Pat Gelsinger memperkirakan seretnya pasokan chip global sampai di tahun 2023

Liputan6.com, Jakarta CEO Intel Pat Gelsinger memperkirakan bahwa seretnya chip semikonduktor global akan berlangsung lebih lama daripada yang diperkirakan beberapa pakar, bahkan hingga 2024.

Pernyataan itu disampaikan Gelsinger dalam wawancaranya dengan TechCheck CNBC. Ia menambahkan, masalah pasokan chip ini sekarang sudah berdampak pada manufaktur peralatan.

Menurut Gelsinger, masalah ini bisa mempersulit perusahaan untuk mendapatkan alat manufaktur utama dan mencapai tujuan yang mungkin lebih besar dari sebelumnya, karena meningkatnya permintaan.

"Itu adalah bagian dari alasan kami percaya bahwa kekurangan semikonduktor secara keseluruhan sekarang akan berlanjut ke tahun 2024, dari perkiraan kita sebelumnya pada tahun 2023," kata bos Intel itu.

"Hanya karena kekurangan itu sekarang telah menghantam peralatan dan beberapa dari pabrik itu akan lebih menantang," imbuhnya seperti dikutip dari Engadget, Selasa (3/5/2022).

Lockdown atau karantina wilayah yang terkait dengan pandemi Covid-19 memang telah berdampak pada industri chip, di saat permintaannya meningkat.

Tidak hanya perusahaan teknologi yang terdampak kekurangan pasokan chip, produsen kendaraan seperti GM dan Ford bahkan harus membatasi hingga menangguhkan produksi. Pengiriman MacBook dan iPad Apple juga sempat tertunda karena kekurangan komponen.

Sementara, pengiriman smartphone secara umum dilaporkan menurun di penghujung tahun 2021.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sempat Diperkirakan Sampai 2023

Sebelumnya, Gelsinger menyebut kekurangan chip akan terjadi hingga tahun 2023. Asumsi ini sejalan dengan ekspektasi para analis dan eksekutif di industri lainnya.

"Kami dalam kondisi terburuk sekarang; setiap kuartal tahun berikutnya, kami akan membaik secara bertahap, tetapi mereka tidak akan memiliki keseimbangan pasokan-permintaan hingga 2023," kata Gelsinger kala itu.

Meski menghadapi masalah kekurangan ini, mengutip IGN, Gelsinger juga mencatat chip Intel berjalan dengan baik dan hampir memenuhi permintaan untuk chip-nya sendiri.

Contoh yang paling terlihat dari masalah rantai pasokan chip ini terjadi pada penjualan konsol gim terbaru, PlayStation 5 dan Xbox Series X, bersama dengan GPU desktop baru AMD dan Nvidia.

Setelah Gelsinger menjadi CEO Intel, perusahaan juga telah mengumumkan beberapa investasi besar yang bertujuan untuk memperluas manufaktur chip di luar Asia.

Intel menyebut, mereka menghabiskan USD 20 milar untuk membangun dua pabrik chip di Arizona, dan USD 20 miliar lain untuk membangun "lokasi manufaktur silikon terbesar di planet ini" di Ohio, keduanya di Amerika Serikat.

3 dari 4 halaman

Intel dan AMD Hentikan Jual Chip di Rusia

Sebelumnya, Intel dan AMD sama-sama mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengiriman dan penjualan chip di Rusia dan Belarusia yang merupakan sekutunya.

"Intel mengutuk invasi Ukraina oleh Rusia dan kami telah menangguhkan semua pengiriman ke pelanggan di Rusia dan Belarus," tulis Intel dikutip dari laman resminya, Senin (7/3/2022).

Dalam pernyataannya, Intel juga menyatakan bahwa mereka telah meluncurkan kampanye donasi dan pencocokkan karyawan melalui Intel Foundation, yang telah mengumpulkan lebih dari US$ 1,2 juta untuk upaya bantuan.

"Kami akan terus berdiri bersama rakyat Ukraina dan komunitas global dalam menyerukan diakhirinya segera perang ini dan kembalinya perdamaian dengan cepat," seru Intel.

4 dari 4 halaman

Kontrol Ekspor AS

Sementara dikutip dari PC Mag, AMD menyinggung kontrol ekspor Amerika Serikat (AS) ke Rusia dalam keputusan mereka menghentikan pengiriman produknya ke negara itu.

"Berdasarkan sanksi yang diberikan kepada Rusia oleh Amerika Serikat dan negara lain, saat ini AMD menangguhkan penjualan dan distribusi produk kami ke Rusia dan Belarusia," tulis AMD.

Mereka menambahkan, penangguhan itu mencakup semua produk AMD, serta produk yang didukung oleh mereka seperti PC dan lain-lain, di kedua negara.

Nvidia, tak lama setelahnya, kepada PC Mag juga menyatakan bahwa mereka menangguhkan semua penjualan produknya ke Rusia, meski mereka tidak menyebutkan rinciannya.

Namun menurut Juru Bicara Nvidia, penangguhan penjualan tersebut mencakup seluruh produk mereka.

(Dio/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.