Sukses

Kemkominfo Tutup 11 Aplikasi Pelanggar Data Pribadi Jika Tak Lakukan Perbaikan dalam 3 Hari

Kemkominfo akan hapus 11 aplikasi pelanggar data pribadi jika tidak melakukan perbaikan yang diinstruksikan Kemkominfo dalam 3 hari.

Liputan6.com, Jakarta - Kemkominfo telah melakukan pendalaman atas dugaan 11 aplikasi pencuri data pribadi. Aplikasi-aplikasi tersebut diduga melanggar atau menyalahgunakan data pribadi masyarakat.

Dari 11 aplikasi itu, termasuk di antaranya adalah aplikasi azan, aplikasi salat, dan juga aplikasi Alquran. 

Staf Khusus Menkominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi mengungkap, jika dalam tiga hari ke-11 aplikasi tidak memperbaiki sistem, Kemkominfo akan menutup aplikasi.

"Kemkominfo melakukan pendalaman dan menemukan, memang ada fitur-fitur yang berpotensi untuk menyalahgunakan data pribadi," kata Dedy, dikutip dari keterangan Kemkominfo, Minggu (24/4/2022).

Dedy melanjutkan, pihaknya sudah meyampaikan ke Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dari aplikasi tersebut untuk melakukan perbaikan sistem.

"PSE dari aplikasi juga diminta menutup fitur-fitur yang berpotensi melanggar data pribadi," tuturnya.

Dedy yang juga menjabat sebagai Jubir Kemkominfo ini menyatakan, jika dalam tiga hari PSE tidak melakukan perbaikan sesuai instruksi, Kemkominfo akan memblokir dan menutup aplikasi-aplikasi yang dimaksud.

"Kami memberi waktu tiga hari, sejak kemarin (red-Kamis 21 April 2022) untuk perbaikan sisttem di aplikasi-aplikasi tersebut. Jika tidak dilakukan, kami akan menutup akses terhadap aplikasi-aplikasi tersebut, baik di Google Play Store maupun App Store," ujar Dedy, menegaskan.

Dedy menyebut, Kemkominfo telah menyampaikan instruksi resmi kepada 11 PSE penyedia aplikasi-aplikasi untuk mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

"Bentuk penyampaiannya dilakukan melalui surat resmi, di antara aplikasi-aplikasi itu, kami sudah memiliki daftarnya, mana aplikasi yang memang terbukti memiliki fitur mengandung potensi untuk melanggar data pribadi," katanya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

11 Aplikasi, ada Aplikasi Azan dan Salat

Sebelumnya, melalui akun Instagram resminya @siberpoldametrojaya, Subdit IV Tipidsiber Direskrimsus Polda Metro Jaya atau Siber Polda Metro Jaya mengungkapkan, ada 11 aplikasi di Google Play Store yang mencuri data pribadi pengguna. 

Dari 11 aplikasi tersebut, di antaranya termasuk aplikasi azan dan salat, hingga aplikasi Al Quran.

Dalam unggahannya, Siber Polda Metro Jaya menulis, aplikasi-aplikasi yang dimaksud mencuri data GPS, nomor telepon, kata sandi, dan lain-lain.

Siber Polda Metro Jaya menyebut, sebuah analisis melaporkan tentang serangkaian aplikasi yang tersedia di Google Play Store mengumpulkan data sensitif pengguna dan telah diunduh lebih dari 45 juta pemasangan aplikasi.

Menurut mereka, data pengguna ini berpotensi disalahgunakan akibat dari keamanan server atau database yang buruk.

"Aplikasi tersebut mencuri data melalui pengembangan perangkat lunak (SDK) pihak ketiga yang mencakup kemampuan untuk menangkap konten clipboard, data GPS, alamat email, nomor telepon, dan alamat MAC router modem pengguna dan SSID jaringan."

3 dari 4 halaman

Daftar 11 Aplikasi Pencuri Data Pribadi

Melalui unggahannya, Siber Polda Metro Jaya mengungkapkan daftar 11 aplikasi yang mencuri data pribadi tersebut yaitu:

1. Speed Camera Radar - 10 juta unduhan

2. Al-Moazin Lite (Prayer Times) - 10 juta unduhan

3. WiFi Mouse (remote control PC) - 10 juta unduhan

4. QR & Barcode Scanner - 5 juta unduhan

5. Qibla Compass - Ramadan 2022 - 5 juta unduhan

6. Simple Weather & Clock Widget - 1 juta unduhan

7. Handcent Nex SMS-Text w/MMS - 1 juta unduhan

8. Smart Kit 360 - 1 juta unduhan

9. Al Quran MP3 - 50 Reciters & Translation Audio - 1 juta unduhan

10. Full Quran MP3 - 50+ Language & Translation Audio - 1 juta unduhan

11. Audiosdroid Audio Studio DAW - 1 juta unduhan

Pernyataan Kominfo Sebelumnya

Melalui siaran persnya, seperti mengutip laman resmi Kominfo, Kementerian menyatakan tengah mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi yang secara tanpa hak, yang dilakukan oleh beberapa aplikasi di Google Play Store.

"Koordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya akan dilakukan terkait upaya dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku," kata Juru Bicara Kemkominfo Dedy Permadi.

 

4 dari 4 halaman

Pernyataan Kemkominfo Sebelumnya

"Koordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya akan dilakukan terkait upaya dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku," kata Juru Bicara Kemkominfo Dedy Permadi.

Menurut Dedy, pihak Google juga telah mengambil tindakan terhadap aplikasi yang diduga melakukan pemrosesan data penggunanya secara tanpa hak.

"Aplikasi tersebut diwajibkan untuk menghapus fitur pengambilan data pengguna, jika ingin dapat kembali diakses oleh penggunanya di Google Play Store," ujarnya.

Selain itu, Kemkominfo juga meminta masyarakat untuk dapat memeriksa daftar aplikasi yang diduga mengambil data pribadi secara tanpa hak, dan melakukan beberapa langkah pengamanan dengan:

Memutakhirkan sistem keamanan perangkatMelakukan instalasi ulang terhadap aplikasi yang diduga memproses data pribadi secara tana hak jika aplikasi telah tampil kembali di Google Play Store dan menghapus fitur yang memproses data pribadi secara tanpa hak, danTidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.